Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kitab Kumpulan Hadits Sahih

imam-al-bukhari

Kumpulan hadits merupakan himpunan yang berisi hadits-hadits yang berasal dari Rasulullah SAW. Adapun pengertian hadits merupakan sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah SAW. baik berupa perkataan (qaul), perbuatan (fi’l), ketetapan (taqrir), maupun sifat. hadits merupakan sumber hukum primer di dalam Islam setelah Alquran.

Kedudukan hadits sangat vital. Mengapa demikian? Ajaran-ajaran Islam, selain dari Alquran juga bersumber dari hadits. Untuk itu, pengetahuan tentang hadits merupakan hal yang mutlak bagi kaum muslimin

Dalam sejarahnya, para sahabat mendapatkan hadits melalui interaksi mereka saat bersama Rasulullah SAW. Namun, tidak semua sahabat setiap saat selalu bersama beliau. Untuk itu, para sahabat saling berbagi kepada sahabat lainnya mengenai hadits yang mereka dapati

Setelah wafatnya Rasulullah SAW., hadits-hadits masih berada dalam bentuk hafalan. Apabila seseorang ingin mengetahui hadits Rasulullah maka ia harus mendatangi orang yang memiliki hafalan hadits-hadits tersebut. 

Tidak jarang, para ulama yang ingin mendapatkan hadits melakukan pengembaraan ke wilayah-wilayah Islam untuk bertemu langsung kepada pemilik hafalan hadits.

Namun seiring dengan waktu, para ulama tersebut menyusun hadits-hadits dalam sebuah buku. Dalam hal ini, tercatat memasuki abad 2H atau 8M, pengumpulan, penulisan, dan pembukuan hadits dilakukan secara besar-besaran.

Dalam kajian hadits, tidak semua hadits yang beredar dan diriwayatkan oleh periwayat adalah hadits sahih. Namun bisa juga hadits hasan, dhaif (lemah), bahkan palsu. Setiap tingkatan-tingkatan hadits memiliki konsekuensi hukum yang berbeda-beda. Untuk itu, para ulama berusaha untuk menyelisik setiap tingkatan hadits tersebut.

Pengertian Hadits Sahih

Hadits sahih adalah hadits yang sanadnya (rantai transmisi) bersambung sampai akhir sanad, diperoleh dari periwayat yang adil, dhabit (kuat hafalan) tanpa ada syudzudz (kejanggalan), dan illah (penyakit).

Penjelasan pengertian di atas sebagai berikut:

Sanad bersambung, yaitu setiap rangkaian periwayatan diperoleh langsung dari periwayat diatasnya, mulai dari awal sampai akhir sanad.

Periwayat yang ‘Adil, yaitu setiap rangkaian periwayat harus memiliki kiteria seorang muslim, baligh, berakal, tidak fasik (pelaku dosa) dan juga tidak cacat harga diri.

Periwayat yang dhabit, yaitu setiap rangkaian periwayatan diriwayatkan oleh orang-orang yang kuat dan mantap hafalannya. Baik mantap diluar kepala ataupun mantap secara tulisan.

Tidak Syudzûdz (janggal) bahwa hadits yang diriwayatkan tidak kategori hadits syadz, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh orang yang tsiqah (terpercaya) bertentangan dengan riwayat orang yang lebih tsiqah lagi.

Tanpa illah (penyakit) bahwa hadits yang diriwayatkan tidak memiliki sebab yang tidak jelas/samar dan tersembunyi yang mencoreng keshahihan suatu hadits.

Suatu hadits dapat dikatakan hadits shahih apabila telah memenuhi lima kriteria, yaitu:

  • Pertama: Sanad bersambung
  • Kedua: Para periwayat hadits orang yang ‘Adil
  • Ketiga: Para periwayat orang yang hafalan haditsnya kuat dan mantap (dhabit)
  • Keempat: Tidak syudzudz (janggal)
  • Kelima: Tidak illah (berpenyakit)

Para ulama sepakat telah sepakat bahwa hukum mengamalkan hadits sahih adalah wajib. Untuk itu, hadits tersebut dapat dijadikan hujjah syariat. 

Kumpulan Hadits Shahih Imam Bukhari

shahih-bukhari

Imam Bukhari adalah seorang ahli hadits termasyhur. Ia lahir di Bukhara (wilayah Uzbekistan) pada tahun 196 H/810 M dan wafat pada tahun 256 H/870 M. Kepakaran, hafalan, dan kontribusi Imam Bukhari dalam bidang hadits menempatkan sosoknya sebagai amirul mukminin fil hadits(Pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu hadits), yaitu sebuah gelar tertinggi di bidang hadits.

Keilmuannya diakui dan dikagumi oleh seluruh dunia Islam sehingga tatkala datang ke Naisabur, ia disambut meriah dan suka cita oleh kepala daerah, para ulama, dan masyarakat. Sementara itu, kitab kumpulan hadits shahihnya merupakan rujukan utama ulama di dunia Islam.

Imam Bukhari memiliki hafalan yang sangat luar biasa. Tidak ada yang meragukan hafalan beliau. Ia berguru dengan sejumlah pembesar-pembesar ulama zamannya, antara lain Ali ibn Al Madini, Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma'in, Muhammad ibn Yusuf Al Faryabi, Maki ibn Ibrahim Al Balkhi, Muhammad ibn Yusuf al Baikandi, dan ibn Rahawaih. Selain itu, terdapat 289 ahli hadits lain yang haditsnya dimasukkan dalam kumpulan haditst sahihnya.

Kumpulan hadits sahih yang disusun oleh Imam Bukhari dikenal dan sampai ke tangan kita dengan nama Sahih Bukhari. Kedudukan kitab ini menempati urutan kedua setelah Alquran dan merupakan kitab hadits terbaik karena kriteria hadits yang disusun Imam Bukhari dalam bukunya itu terbilang ketat dan selektif.

Penyusunan kumpulan hadits Shahih Bukhari bukan hal yang mudah dan singkat. Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits sahih,  Imam Bukhari melakukan pengembaraan ilmu (rihlah al ilm) ke seluruh wilayah-wilayah Islam untuk bertemu dengan para perawi (periwayat) hadits. Tidak tanggung-tanggung, waktu yang ditempuh Imam bukhari dalam pengembaraannya memakan waktu 16 tahun lamanya.

Adapun kota-kota yang disinggahi Imam Bukhari dalam pengembaraannya itu, antara lain Makkah, Madinah, Basrah, Mesir, Kufah, Baghdad, sampai ke Asia Barat. Berdasarkan kota-kota yang dikunjunginya itu, beliau bertemu dengan 80.000 perawi hadits. Selain itu, dari mereka juga Imam bukhari mampu mengumpulkan dan menghafal satu juta hadits.

Namun dari keseluruhan hadits yang dihafal Imam Bukhari, tidak semuanya dimasukkan dalam kitab kumpulan hadits shahihnya itu. Ia melakukan seleksi ketat terhadap kriteria hadits shahih yang dirumuskannya. Menyeleksi ketersambungan sanad dan juga menyeleksi keterpercayaan setiap periwayat hadits.

Hingga akhirnya, Imam Bukhari hanya menuliskan sebanyak 7275 hadits dalam kitab Shahih Bukhari. Kumpulan haditst sahihnya itu merupakan karya monumental abadi dan kitab yang paling banyak dirujuk. Dalam menyeleksi setiap periwayat hadits, Imam Bukhari sangat sopan dan beradab. Kritikannya cukup halus, tapi tajam.

Bagi periwayat yang jelas kebohongannya, Ia berkata, "perlu dipertimbangkan, para ulama meninggalkannya atau para ulama berdiam diri dari hal itu". Sementara bagi perawi yang haditsnya tidak jelas, ia berkata,“ haditsnya diingkari”.

Imam Bukhari sangat selektif dalam menyeleksi hadits-hadits yang diterima. Hingga ia meninggalkan 10.000 hadits yang perlu dipertimbangkan. Hal ini dikarenakan keketatan Imam Bukhari mengenai persyaratan para periwayat yang haditsnya dapat digolongkan dalam hadits sahih.

Salah satu syarat yang diterapkan Imam Bukhari adalah para periwayat harus satu zaman dan mendengar langsung dari periwayat hadits yang dikutipnya.  

Kumpulan hadits shahih Imam Bukhari atau yang dikenal dengan Shahih Bukhari itu, merupakan kitab kumpulan hadits shahih pertama yang ditulis. Setelah itu disusul kemudian oleh kitab Shahih Muslim. Kedua kitab shahih ini adalah kitab tershahih setelah Al Quran. 

Dan hanya menuliskan hadits-hadits shahih saja. Namun dari kedua kitab shahih ini, sahih Bukhari merupakan kumpulan hadits tersahih urutan pertama dunia. Meski ada juga sebagian ulama berpendapat bahwa shahih Muslim adalah yang utama.

Kitab-kitab Kumpulan Hadits Sahih

Selain Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, kita juga dapat menemui hadits sahih dalam kitab-kitab hadits lainnya. Namun, kesahihan hadits dalam kitab tersebut harus ada pernyataan atas kesahihannya. 

Adapun kitab-kitab hadits terpercaya yang memuat hadits-hadits sahih tersebut, antara lain sebagai berikut:

  • Shahîh Ibn Khuzaimah
  • Shahîh Ibn Hibbân
  • Mustadrak al-Hâkim
  • Sunan Abu Daud
  • Sunan at-Tirmidzi
  • Sunan Ibn Majah
  • Sunan an-Nasai
  • Sunan ad-Dâruquthniy
  • Sunan al-Baihaqi, dan lain-lain.   

Pembukuan dan penyusunan hadits yang dilakukan oleh para ulama merupakan khazanah Islam yang luar biasa dan berharga. Dengan pembukuan tersebut, generasi-generasi berikutnya dengan mudah mengetahui hadits-hadits Rasulullah SAW.

Kitab-kitab kumpulan hadits yang disusun para ulama sangat banyak dan beragam. Bukan hanya hadits-hadits sahih saja, tetapi juga termasuk kumpulan hadits-hadits dalam berbagai tingkatannya. Bahkan, ada juga kumpulan hadits maudhu’ (palsu).

Posting Komentar untuk " Kitab Kumpulan Hadits Sahih"