Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

20 Hadits Dhoif Yang Terlanjur Populer Di Kalangan Umat Islam



20 Hadits Dhoif Yang Terlanjur Populer Di Kalangan Umat Islam

Hadits - hadits dari Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam pada dasarnya merupakan salah satu sumber hukum utama dalam agama Islam selain dari kitab suci Al-Qur'an. Dengan adanya hadits dari Rasulullah tersebut maka bisa memberikan sebuah kejelasan dan menghilangkan keragu - raguan kita dalam menjalankan ibadah atau menjauhi larangan Allah Subhanahu Wata'ala yang mana hal - hal tersebut tidak terdapat dalam Al-Qur'an. 

Namun apa jadinya jika ternyata dari beberapa hadits yang sudah terlanjur populer tersebut ternyata ada sebagian yang tidak sahih dan termasuk kedalam hadits dhaif ?

Berikut ini adalah beberapa buah Hadits yang termasuk kedalam hadits dhoif tersebut, antara lain :

1. Hadits Tentang Bercakap - Cakap Di Masjid 

الحديث في المسجد يأكل الحسنات كما تأكل البهائم الحشيش

Artinya :
“Bercakap-cakap di masjid itu memakan (menghilangkan) kebaikan sebagaimana hewan ternak memakan rerumputan”.

Bila di teliti ternyata hadits diatas tersebut tidak ada asalnya.

Silahkan Anda lihat dalam Takhrijul Ihya (1/136), Thabaqot Asy-Syafi’iyyah karya As-Subki (4/145) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/4)

2. Hadits Tentang Amalan Dunia Dan Akhirat 

اعمل لدنياك كأنك تعيش أبداً واعمل لآخرتك كأنك تموت غداً

Artinya :
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati esok hari ”.

Bila di teliti ternyata Hadits diatas tidak shahih secara marfu’.
Silahkan Anda lihat : Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/8)

3. Hadits Tentang Golongan Umat

صنفان من أمتي إذا صلحا، صلح الناس : الأمراء والفقهاء

Artinya :
“Dua golongan dari umatku, apabila mereka baik maka baik pulalah seluruh manusia, yaitu para penguasa dan para ulama”.

Hadist diatas termasuk kedalam Hadits maudhu’ (palsu).
Silahkan Anda lihat dalam Takhrijul Ihya (1/6) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/16)

4. Hadits Tentang Bertawassullah 

توسلوا بجاهي فإن جاهي عند الله عظيم

Artinya :
“Bertawassullah dengan jahku (kedudukanku), karena sesungguhnya kedudukanku di sisi Allah sangat agung”.

Hadits tersebut tidak ada asalnya
Silahkan Anda lihat dalam Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/22)

5. Hadits Tentang Tidur Setelah Ashar 

من نام بعد العصر فاختُلس عقله فلا يلومنَّ إلا نفسه

Artinya :
“Barangsiapa yang tidur setelah ashar kemudian akalnya hilang, maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri”

Hadits diatas termasuk Hadits Maudhu’.
Silahkan lihat dalam Al-Maudhu’at (3/69), Al-La’ali al-Mashnu’ah (2/279), dan Tartibul Maudhu’at (839)

6. Hadits Tentang Haji 

من حج البيت ولم يزرني فقد جفاني

Artinya :
“Barangsiapa berhaji ke Baitullah dan tidak mengunjungiku, sungguh dia telah berlaku tidak sopan padaku”

Hadits diatas termasuk Hadits maudhu’
Silahkan lihat dalam artibul Maudhu’at (600) dan Al-Fawaid al-Majmu’ah (326)

7. Hadits Tentang Mengunjungi Makam Rasul

من حج فزار قبري بعد موتي كان كمن زارني في حياتي

Artinya :
“Barangsiapa berhaji lalu mengunjungi kuburanku setelah matiku, dia seperti mengunjungiku waktu hidupku”

Hadits diatas termasuk hadits dhaif.
Silahkan lihat dalam Qa’idah Jalilah (57), Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/47)

8. Hadits Tentang Perbedaan Aadalah Rahmat 

اختلاف أمتي رحمة

Artinya :
“Perbedaan pada umatku adalah rahmat”

Hadits diatas termasuk dalam hadits maudhu’.
Silahkan Anda lihat dalam Al-Asrar al-Marfu’ah (506) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/11)

9. Hadits Tentang Mengenal Tuhan

من عَرَفَ نفسهُ فقد عرف ربَّه

Artinya :
“Barangsiapa mengenal dirinya, maka dia telah mengenal Tuhannya”

Hadits diatas termasuk dalam hadits maudhu’.
Silahkan Anda lihat dalam Tanzih Tanzih Asy-Syariah (2/402) dan Tadzkiratul Maudhu’at (11)

10. Hadits Tentang Orang Berilmu 

الناس كلهم موتى إلا العالمون والعالمون كلهم هلكى إلا العاملون والعاملون كلهم غرقى إلا المخلصون والمخلصون على خطر عظيم

Artinya :
“Seluruh manusia adalah mati kecuali orang-orang yang berilmu, dan semua orang-orang yang berilmu adalah celaka kecuali orang-orang yang beramal, dan semua orang-orang yang beramal adalah tenggelam kecuali orang-orang yang ikhlas dan orang-orang yang ikhlas berada pada bahaya yang besar ”

Hadits diatas termasuk dalam hadits maudhu’.
Silahkan Anda lihat dalam  Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/76)

11. Hadits Tentang Surah Yaasiin 

إن لكل شيء قلباً وإن قلب القرآن (يس) من قرأها فكأنما قرأ القرآن عشر مرات

Artinya :
“Segala sesuatu mempunyai hati (inti) dan sesungguhnya hati Alqur’an adalah surat Yaasiin, barangsiapa membacanya, maka bagaikan membaca Alqur’an sebanyak sepuluh kali”

Hadits diatas termasuk dalam hadits maudhu’.
Silahkan Anda lihat dalam  Al-‘Ilal Li Ibni Abi Hatim (2/55) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/169)

12. Hadits Tentang Berfikir Sesaat

فكرة ساعة خير من عبادة ستين سنة

Artinya :
“Berfikir sesaat lebih baik daripada beribadah selama enampuluh tahun”

Hadits diatas termasuk dalam hadits maudhu’.
Silahkan Anda lihat dalam  Asy-Syariah (2/305) dan Tartibul Maudhu’at (964)

13. Hadits Tentang Berpuasa

صوموا تصحوا

Artinya :
“Berpuasalah kalian, niscaya kalian sehat”

Hadits diatas termasuk kelompok hadits dhaif.
Silahkan Anda lihat dalam  Ihya (3/87) dan Tadzkiratul Maudhu’at (70)

14. Hadits Tentang Penciptaan Dunia 

لولاك ما خلقت الدنيا

Artinya :
“Kalau bukan karena kamu (Muhammad), tidaklah Aku menciptakan dunia”

Hadits diatas termasuk dalam hadits maudhu’.
Ailahkan Anda lihat Tartibul Maudhu’at (196) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/282)

15. Hadits Tentang Surah Al-Waqiah

من قرأ سورة الواقعة في كل ليلة لم تصبه فاقة أبداً

Artinya :
“Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah pada tiap malam, maka tidak akan tertimpa kefakiran selamanya”

Hadits dhaif
Silahkan Anda lihat dalam  Tanzih Asy-Syariah (1/301) dan Al-Fawaid al-Majmu’ah (972)

16. Hadits Tentang Sunah Nabi

من تمسك بسنتي عند فساد أمتي فله أجر مئة شهيد

Artinya :
“Barangsiapa berpegang teguh dengan sunnahku pada waktu rusaknya umatku, maka baginya pahala seratus orang syahid”

Hadits diatas adalah hadits dhaif jiddan
Silahkan Anda lihat dalam  Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/326)

17. Hadits Tentang Dua Orang Yang Akan Di Sembelih

أنا ابن الذبيحين

Artinya :
“Aku adalah anak dua orang yang (akan) disembelih”

Hadits diatas termasuk hadits yang tidak ada asal usulnya.
Silahkan Anda lihat dalam  Al-Maqasid al-Hasanah (141)

18. Hadits Tentang Nama

خير الأسماء ما عبِّد وما حمِّد

Artinya :
“Sebaik-baik nama adalah yang disisipkan Abd (=hamba) dan ada Hamd (pujian)nya”

Hadits diatas termasuk dalam hadits maudhu’.
Silahkan Anda lihat dalam  Al-Asrar al-Marfu’ah (192)

19. Hadits Tentang Menuntut Ilmu

اطلبوا العلم ولو بالصين

Artinya :
“Tuntutlah ilmu walaupun di negeri China”

Hadits diatas termasuk dalam hadits maudhu’.
Silahkan Anda lihat dalam  Tartibul Maudhu’at (111) dan Al-Fawaid al-Majmu’ah (852)

20. Hadits Tentang Bermusyawarah

شاوروهن – يعني النساء – وخالفوهن

Artinya :
“Bermusyawarahlah dengan mereka (yaitu para istri) dan selisihilah”

Hadits diatas termasuk hadits yang tidak ada asal usulnya.
Silahkan Anda lihat dalam  Tadzkiratul Maudhu’at (128) Al-Asrar al-Marfu’ah (240)
Wallahu A’lam

(Abu Maryam Abdusshomad, dinukil dari tulisan Syaikh Ihsan bin Muhammad ‘Ayisy : Miatu Hadits Minal Ahadits ad-Dhaifah Wal Maudhu’ah di situs www.islamtoday.net)

Demikianlah artikel mengenai 20 Hadits Dhoif Yang Terlanjur Populer Di Kalangan Umat Islam. Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.

referensi : aslibumiayu.net, alsofwah.or.id

Posting Komentar untuk "20 Hadits Dhoif Yang Terlanjur Populer Di Kalangan Umat Islam"