Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Kultum Ramadhan: Kultum Ramadhan, Ceramah Menjelang Berbuka

Materi Kultum Ramadhan: Kultum Ramadhan, Ceramah Menjelang Berbuka

Apa yang marak ketika bulan Ramadhan tiba? Pedagang makanan menjajakan makanan lezat menjelang berbuka, terdengar suara petasan di sana sini, sinetron Ramadhan dan –tak ketinggalan- kultum Ramadhan. 

Kultum Ramadhan adalah kuliah atau ceramah yang disampaikan saat tujuh menit menjelang adzan Maghrib berkumandang. Sesuai waktu yang singkat, kultum Ramadhan biasanya merupakan kuliah atau ceramah singkat dan padat. Tema biasanya disesuaikan dengan persoalan puasa, akhlak, keimanan, dan ketakwaan.

Tak hanya disampaikan di televisi dan radio, kultum Ramadhan juga kerap terdengar dari surau kecil hingga masjid-masjid besar. Bahkan, kultum juga kerap kali diadakan menjelang adzan Subuh. 

Beberapa ustadz terkenal pun kerap wira wiri di televisi untuk memberikan kultum Ramadhan. Di radio, ustadz lokal tak mau ketinggalan ‘tren ramadhan’, ikut berkontribusi memberikan kultum Ramadhan. Beberapa di antaranya malah menjadi ustadz terkenal karena materi yang dibawakannya mudah dicerna dan langsung mengena.

Lalu, bagaimana dengan materi kultum Ramadhan yang sepertinya kurang mengena, entah karena keterbatasan waktu yang diberikan (hanya tujuh menit) atau cara membawakan materi yang begitu-begitu saja? Hal-hal seperti inilah yang menjadi tugas pengelola kultum Ramadhan agar acaranya sukses dan tidak membosankan.

Kepiawaian tim dalam mengelola sebuah acara kultum Ramadhan di televisi dan radio menjadi sebuah hal yang menarik untuk diperhatikan. Selain memakai para ustadz ternama sebagai pembawa acara kultum Ramadhan, kini acara kultum juga ‘dipaksa’ masuk ke berbagai acara lain. 

Misalnya, acara sinetron Islami atau acara musik, talk show Ramadhan. Mungkin hal ini dilakukan untuk menarik pemirsa dan menaikkan rating acara tersebut.

Contohnya, di salah satu stasiun televisi swasta yang terkenal. Satu jam sebelum adzan Maghrib, mereka menayangkan acara musik yang digabungkan dengan acara komedi dan bincang-bincang santai seputar Ramadhan. 

Lalu, ketika menjelang adzan maghrib, sang ustadz akan mengambil alih panggung dan memberikan kultum Ramadhan. Setelah itu, ustadz memimpin pembacaan doa berbuka puasa yang dilanjutkan dengan adzan Maghrib.

Berbeda dengan televisi, sebuah radio swasta di Bandung juga memilih cara yang cukup unik. Digawangi ustadz yang cukup dikenal di masyarakat Bandung, radio ini memilih menyiarkan program kultum Ramadhan yang disampaikan oleh orang awam yang kemudian dibimbing oleh sang ustadz. 

Menariknya lagi, acara ini disiarkan secara live. Acara yang disiarkan secara langsung selalu menimbulkan kesenangan tersendiri. Sangat menarik untuk disimak.

Bingung karena didaulat menjadi pembawa kultum Ramadhan di kampus, sekolah, atau tempat kerja Anda? Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan? 

Berikut ini cara-cara yang bisa membantu Anda dalam menyiapkan kultum Ramadhan jika Anda didaulat menyampaikan kultum Ramadhan:

  • Cari tahu target pendengar. Apakah anak sekolah, rekan kerja, atau ibu-ibu pengajian.
  • Tentukan tema yang menarik.
  • Buka dan pelajari Al-Quran dan hadist. Jangan sampai salah mengutip ayat atau hadis, pastikan bahwa Anda tahu betul arti dan maknanya.
  • Petakan yang ingin Anda sampaikan.
  • Banyak berlatih.
  • Anda bisa menyelingi kultum Ramadhan Anda dengan guyonan sopan.
  • Jangan segan untuk berdiskusi dengan ustadz/ustadzah kenalan Anda.
  • Anda juga bisa browsing di internet atau menyimak ceramah-ceramah di televisi.

Berikut ini contoh kultum Ramadhan umum yang bisa dipraktekkan ketika Ramadhan tiba. 

Bahagia Menyambut Ramadhan

Segala puji bagi Allah, teriring doa dan keselamatan semoga terlimpah atas nabi dan rasul termulia: Muhammad SAW, juga atas keluarga dan para sahabat, serta kepada semua yang mengikuti mereka dalam kebenaran sampai hari kiamat nanti.

Dalam kultum Ramadhan kali ini, kita akan membahas betapa bersuka citanya manusia ketika Ramadhan tiba. Ramadhan Kariim, Marhaban Ya Ramadhan … Bulan Ramadhan telah benar-benar datang menjelang. 

Kaum muslimin kembali bergembira dengan datangnya bulan yang mulia ini. Setelah sebelas bulan kita mengarungi kehidupan yang penuh warna-warni, maka inilah momentum yang tepat bagi kita semua untuk membersihkan diri dari segala dosa yang melekat tanpa kita sadari.

Kaum Muslimin penyimak kultum Ramadhan yang berbahagia … Sungguh kita semua bergembira sepenuh hati dengan datangnya Ramadhan yang penuh berkah. 

Rasa gembira ini adalah cerminan ketaqwaan yang ada dalam hati kita, karena sejatinya bulan Ramadhan adalah salah satu dari syiar dalam agama kita, yang harus senantiasa kita hormati dan agungkan.

Pendengar kultum Ramadhan yang berbahagia, Allah SWT berfirman: 

ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ

Artinya:

“Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS Al-Hajj 32)

Karenanya, sungguh mengherankan jika ada sebagian kaum muslimin yang justru merasa berat dengan hadirnya Ramadhan, merasa bahwa Ramadhan mengekang segala kebebasan dan kemerdekaannya. 

Atau ada pula yang merasa biasa-biasa saja, merasa bahwa Ramadhan hanyalah rutinitas belaka, yang datang silih berganti sebagaimana bulan-bulan lainnya. 

Sikap seperti ini, tentu saja bukan cerminan ketakwaan. Melainkan timbul dari hati yang sakit atau jiwa yang lekat dengan maksiat. Tentu saja kita berlindung dari sikap yang demikian. Naudzubillah tsumma naudzubillah.

Bagaimana dengan Anda, penyimak kultum Ramadhan?Kegembiraan kita tentu saja bukan sebagaimana kegembiraan anak-anak kecil dengan hadirnya Ramadhan. Karena mereka juga bergembira dengan datangnya bulan mulia ini, karena mempunyai waktu banyak untuk bermain bersama teman, bahkan, mungkin saja, gembira karena adanya petasan, dan janji pakaian baru di hari Lebaran. 

Kegembiraan yang semacam ini tentu saja melekat pada diri anak-anak semata, tapi bukan kegembiraan yang kita maksudkan dalam menyambut Ramadhan yang mulia. 

Kaum muslimin yang dirahmati Allah Subhanahu wa ta’ala … Saudaraku pecinta kultum Ramadhan. Sesungguhnya kita bergembira dengan hadirnya Ramadhan, karena bulan ini membawa banyak keutamaan bagi kita semua. 

Jika kita merenungkan satu persatu lebih mendalam, maka tentulah kegembiraan itu akan kian bertambah lengkap dan sempurna. Marilah kita melihat beberapa keutamaan Ramadhan yang menjadikan alasan kita bersukacita menyambutnya.

Kaum muslimin yang berbahagia … Saudaraku pendengar kultum Ramadhan yang dimuliakan Allah swt …Yang terakhir, tentu saja kita bergembira dalam bulan Ramadhan ini karena Allah SWT banyak menjanjikan pahala kemuliaan bagi kita semua melalui amal-amal yang ada di dalamnya. 

Termasuk amal ketika datang ke masjid untuk menyimak kultum Ramadhan setiap hari selama sebulan. Setiap amal mempunyai keutamaannya masing-masing. Khususnya kita bergembira karena di dalam Ramadhan ada satu malam yang mulia, yaitu lailatul qadar yang bernilai melebihi seribu bulan. Ini menjadi kesempatan yang sungguh kita impikan, untuk mendapatkannya dengan memperbanyak ibadah pada malam tersebut.

Akhirnya, marilah kegembiraan ini kita jadikan sebagai pemicu awal untuk lebih bersemangat dalam mengarungi samudera keberkahan Ramadhan dengan ragam ibadahnya yang mulia. 

Kita menjalaninya satu persatu dengan ringan penuh suka cita, agar semua yang dijanjikan bisa kita dapatkan dalam Ramadhan ini. Semoga Allah SWT memudahkan. Allahumma sholli ala muhammad wa ‘ala aalihi wa ashabihi ajmain.

Itulah contoh kultum Ramadhan yang mungkin bisa menjadi inspirasi saat Ramadhan.

Posting Komentar untuk " Materi Kultum Ramadhan: Kultum Ramadhan, Ceramah Menjelang Berbuka"