Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kultum Ramadhan: Materi Ceramah Singkat Islam

Ceramah Singkat Islam
credit:instagram@pupr_bpsdm

Setiap hari, terutama subuh, kita selalu mendengar ceramah yang disampaikan oleh ustadz dan ustadzah. Ceramah-ceramah tersebut dapat kita dengar di masjid, radio, bahkan televisi. Biasanya, ceramah yang disampaikan adalah seputar kehidupan. 

Kumpulan ceramah singkat Islam ini tentu saja sangat bermanfaat bagi pendengarnya. Jika seorang Muslim sedang mengalami musibah atau masalah, kemudian mendengarkan ceramah, biasanya mereka kembali bersemangat. 

Mengapa? Karena ceramah-ceramah tersebut memberikan pencerahan dan menyejukkan hati. Selain itu, tentu saja mereka berdoa pada Sang Khalik, Allah SWT.

Dahsyatnya Sedekah

dahsyatnya-sedekah
credit:instagram@kanayakidsjogja

Apa yang terlintas di pikiran kita tentang sedekah? Sebagian besar orang beranggapan bahwa sedekah adalah menyisihkan sebagian pendapatan atau uang yang dimiliki untuk diberikan pada orang-orang yang tidak mampu. 

Akan tetapi, sedekah tidak hanya sebatas pendapatan atau uang. Sedekah dapat juga berupa benda, misalnya makanan atau pakaian. Semua kembali pada diri masing-masing dalam menyedekahkan harta bendanya. Jika kita ingin bersedekah, hendaknya mendahulukan orang terdekat.

Satu kunci utama dalam bersedekah adalah keikhlasan. Karena dengan keikhlasan, harta benda yang kita sedekahkan akan menjadi manfaat yang luar biasa, baik untuk Si Pemberi maupun Si Penerima. 

Kita sering lupa atau tidak menyadari bahwa bersedekah dengan ikhlas mengandung banyak keajaiban, antara lain: 

Pertama, sedekah dapat menjadi penghapus dosa yang pernah kita lakukan. 

Kedua, sedekah dapat menjadi penghindar kita dari bencana. 

Ketiga, sedekah dapat menjadi penjauh kita dari bermacam masalah dan kesulitan. 

Keempat, sedekah dapat menjadi penjauh kita dari siksa api neraka. 

Kelima, sedekah dapat menjadi pelapang rezeki kita. 

Keenam, sedekah dapat menjadi pelipat ganda pahala kita. 

Ketujuh, sedekah dapat menjadi tempat bernaung kita pada hari kiamat. 

Kedelapan, sedekah dapat menjadi penyembuh bermacam penyakit. 

Kesembilan, sedekah dapat menjadi penyelamat dari berbagai keburukan. 

Kesepuluh, sedekah dapat menjadi penenang jiwa dan hati.

Mungkin banyak di antara kita yang masih meragukan dahsyatnya sedekah. Untuk mengatasi atau menghilangkan keraguan tersebut, Allah SWT. berfirman dalam Al-Quran. Berikut ini adalah beberapa firman Allah SWT tentang sedekah.

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya:

“Perumpamaan (infak yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha mengetahui.” (Q.S. Al- Baqarah: 261)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ ۖ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلَّا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Q.S. Al-Baqarah: 267)

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Artinya:

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S. Al-Baqarah: 274)

 لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

Artinya:

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberi kepadanya pahala yang besar.” (Q.S. An Nisaa: 114)

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Artinya:

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan apa yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki sebaik-baiknya.” (Q.S. Saba’: 39)

Meninggal Hari Jumat atau Malam Jumat

Masih lekat di ingatan kita tentang seorang ustadz gaul, Ustadz Jeffry Al Buchori alias Uje, yang menghadap Sang Khalik pada Jumat dini hari akibat kecelakaan motor yang dikendarainya. Tentu saja berita duka ini mengejutkan banyak pihak, terutama pihak keluarga. 

Rasa kehilangan yang sangat dalam dirasakan oleh seluruh umat Muslim di Tanah Air, bahkan umat non-Muslim juga merasakan kehilangan sosok ustadz gaul ini. 

Banyak orang yang tidak tahu bahwa Jumat adalah hari besar bagi umat Muslim karena memiliki keutamaan dibandingkan dengan keenam hari lainnya sebagaimana sabda Rasulullah pada Jumat. “Wahai segenap kaum muslimin, sesungguhnya ini adalah hari yang dijadikan oleh Allah Subhanahu wata’ala sebagai hari raya bagi kalian.”

Lalu, muncullah pertanyaan. Apakah seorang Muslim yang meninggal hari Jumat atau malam Jumat dijamin masuk surga? 

Banyak jawaban atas pertanyaan ini. Akan tetapi, kebenarannya masih dipertanyakan, seperti dua hadits berikut ini. “Barangsiapa meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat niscaya ia akan dijauhkan dari siksa kubur dan pada hari kiamat ia akan datang dengan memiliki tanda orang mati syahid.” (HR. Abu Nu’aim al-Asbahani) dan “Barang siapa meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat maka ia akan dilindungi dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad: 6646)

Tidak ada yang tahu datangnya kematian, selain Allah SWT. Jika Allah SWT. berkehendak, terjadilah. Begitu pun dengan siksa kubur. Kita tidak akan tahu, apakah seorang Muslim akan masuk surga atau akan masuk neraka. Semua bergantung pada kehendak Allah SWT. 

Terlepas dari kontroversi hadist-hadist tersebut, hal yang dapat kita lakukan sebagai persiapan menghadapi kematian adalah selalu menjalankan perintah-Nya dan selalu menjauhi larangan-Nya. Siap atau tidak siap, ajal dapat menjemput kita kapan saja.

Yuk, Syukuri Nikmat Allah SWT

Bangun dari tidur, melihat, bernapas, bahkan berjalan adalah beberapa nikmat Allah SWT. yang patut disyukuri. Bayangkan jika kita tidak bangun dari tidur, tidak dapat melihat, tidak dapat bernafas, bahkan tidak dapat berjalan. Tentu kita akan merasa kesulitan beraktivitas. 

Terkadang, manusia lupa untuk bersyukur pada Allah SWT., terutama untuk hal-hal kecil. Jangan pernah meremehkan hal kecil. Karena dari hal kecil, hal besar, bahkan luar biasa, akan terjadi. Begitu pun dengan nikmat Allah SWT. Kesehatan. 

Kesehatan menjadi nikmat Allah SWT. yang sering kita lupakan. Saat sehat, kita sering memaksakan diri untuk beraktivitas. Kita lupa makan dan lupa istirahat. Kesehatan seolah-olah tidak akan ada habisnya. 

Bahkan tanpa disadari, kita sering merasa sombong dengan kesehatan yang kita rasakan. Padahal di balik itu semua, kehendak Allah-lah yang memegang peranan penting. Jika sudah merasa tidak enak badan atau sakit, kita baru menyadari bahwa kesehatan itu sangat penting dan mahal harganya.

Dalam kumpulan ceramah singkat islam juga terselip makna akan syukur. Umat Muslim wajib mensyukuri nikmat yang Allah SWT. berikan, sekecil apa pun. Sebagaimana firman Allah SWT. sebagai berikut.

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Artinya:

“Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu.” (Q.S. Al-Baqarah: 152)

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ ۚ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا ۗ وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ

Artinya:

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (Q.S. Ali Imran: 144)

قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخَذَ اللَّهُ سَمْعَكُمْ وَأَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ مَنْ إِلَٰهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِهِ ۗ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ ثُمَّ هُمْ يَصْدِفُونَ

Artinya:

“Katakanlah, terangkanlah kepada-Ku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan kepadamu? Perhatikanlah bagaimana (Kami) berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami) kemudian mereka tetap berpaling juga.” (Q.S. Al-An’am: 46)

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya:

“Jika kalian bersyukur niscaya Aku tambahkan bagimu beberapa kenikmatan, dan jika kamu sekalian mengingkarinya ingatlah siksa-Ku sangat pedih.” (Q.S. Ibrahim: 7)

وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Artinya:

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (Q.S. Ibrahim: 34)

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Artinya:

“ Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".” (Q.S. Luqman: 12)

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Artinya:

“ Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S. Ar-Rahman: 13)

Demikianlah kumpulan ceramah singkat Islam tentang kehidupan umat manusia. Semoga dengan ceramah-ceramah singkat di atas dapat mempertebal keimanan dan ketakwaan kita sebagai umat Muslim.

Posting Komentar untuk " Kultum Ramadhan: Materi Ceramah Singkat Islam"