Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjalanan dan Kisah Hidup Nabi Musa As

Perjalanan dan Kisah Hidup Nabi Musa As
credit:instagram@dhenypatungka

Nabi Musa As adalah putra Imran bin Yashar bin Qahit yang masih mempunyai hubungan nasab dengan Ya'qub bin Ishak putra Ibrahim. 

Nabi Musa dilahirkan ketika Mesir masih dipimpin oleh seorang raja yang diktator, ingkar kepada Allah SWT, dan berbuat sewenang-wenang kepada rakyatnya. Raja tersebut bernama Fir’aun. 

Sebagaimana yang diterangkan Allah SWT dalam Al-Quran berikut ini: 

نَتْلُوا عَلَيْكَ مِن نَّبَإِ مُوسَى وَفِرْعَوْنَ بِالْحَقِّ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِي الْأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءهُمْ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ

وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ 

وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَنُرِي فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُم مَّا كَانُوا يَحْذَرُونَ

Artinya:

“Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Nabi Musa dan Fir’aun dengan benar untuk orang-orang yang beriman. sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah. Dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka, dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang yang berbuat kerusakan.

Dan kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di muka bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu.” (QS. Al-Qasas : 3-6)    

Sebelum kelahiran Nabi Musa, Fir’aun telah menggelarkan keputusan yang isinya membunuh semua bayi laki-laki yang lahir dan menghidupkan bayi perempuan yang lahir. 

Untuk melindungi Nabi Musa dari kekejaman Fir’aun, maka Allah SWT memerintahkan malaikat untuk memberi ilham kepada ibunya Nabi Musa agar menyelamatkan bayinya.

Sebagaimana yang diceritakan Allah SWT dalam Al-Quran: 

وَأَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحْزَنِي إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ

فَالْتَقَطَهُ آلُ فِرْعَوْنَ لِيَكُونَ لَهُمْ عَدُوًّا وَحَزَنًا إِنَّ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا كَانُوا خَاطِئِينَ

Artinya:

“Dan kami ilhamkan kepada ibunya Nabi Musa agar menyelamatkan bayinya, dan apabila kamu khawatir terhadapnya, maka jatuhkannya di ke dalam sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang dari pada rasul. “Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir’aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah”. (QS. Al Qasas :7-8).

Allah SWT Menyelamatkan Nabi Musa As

Ketika Nabi Musa lahir, ibunya sangat takut akan kekejaman para algojo, namun ia percaya akan janji Allah SWT yang menyelamatkan bayinya. Setelah ibunya meletakkan bayi itu di dalam peti, ia pun mengalirkannya ke Sungai Nil. 

Pada saat para dayang sedang mandi, terlihat ada yang menarik perhatian mereka, lalu mereka beramai-ramai mengambilnya dan dilihatnya berisi seorang bayi laki-laki yang tampan.

Kemudian, mereka serahkan bayi Nabi Musa tersebut kepada Aisyah istri Fir’aun. Melihat bayi laki-laki yang sangat tampan tersebut Aisyah menyayangi dan merawatnya dengan baik.

Ketika Fir’aun pulang dan melihat ada bayi laki-laki itu, ia bermaksud membunuh anak itu, namun istrinya mencegahnya. 

Sebagaimana yang diceritakan Allah SWT dalam Alquran:

وَقَالَتِ امْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّي وَلَكَ لَا تَقْتُلُوهُ عَسَى أَن يَنفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Artinya:

“(Ia) biji mata itu bagiku dan bagimu janganlah kamu membunuh, mudah-mudahan ia bermanfaat bagi kita atau kita ambil sebagai anak.” (QS.Al-Qasas : 9).

Nabi Musa Membunuh Orang Qibti

Ketika Nabi Musa tumbuh di tengah keluarga Fir’aun, lalu Nabi Musa melakukan perjalanan di luar istana. 

Di tengah perjalanan Nabi Musa melihat ada dua orang yang sedang bertengkar. Satu orang Qibti, satu orang Bani Israil. Ketika Nabi Musa hendak menolong orang tersebut, Nabi Musa memukul orang Qibti sampai terjatuh dan mati.

Setelah terjadi pembunuhan yang melibatkan Nabi Musa itu, penduduk kota menjadi takut, lalu orang-orang Qibti mendatangi Fir’aun dan berkata: “Sesungguhnya Bani Israil telah membunuh seorang di antara kita.” 

Setelah mendengar laporan dari orang Qibti tersebut, lalu Firaun menyuruh kepada para algojo untuk mencari yang membunuh orang Qibti.

Setelah salah seorang sahabat Nabi Musa yang bernama Hazqil mendengar pencarian tersebut, lalu Hazqil memberi saran kepada Nabi Musa agar meninggalkan Mesir dan menuju ke daerah Madyan. 

Di tengah perjalanan tersebut Nabi Musa memohon kepada Tuhan agar diselamatkan dari kekejaman Fir’aun dan dibimbing menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.

Pernikahan Nabi Musa dengan Anak Syu’aib

Setelah Nabi Musa melakukan perjalanan dari Mesir ke Madyan selama delapan hari, lalu Nabi Musa istirahat di bawah pohon yang rindang. 

Ketika Nabi Musa sedang beristirahat, beliau melihat dua orang gadis yang menggembalakan kambingnya yang akan memberi minum kambingnya dengan mengambil air sumur.

Keduanya menjaga kambing-kambing nya agar tidak bercampur dengan kambing-kambing yang lain. Melihat kedua gadis itu Nabi Musa merasa kasihan dan mendekati kepada kedua gadis itu sambil bertanya dan ikut menggembalakan kambing-kambing nya. 

Setelah dua orang gadis itu sampai di rumah, lalu keduanya bercerita kepada ayahnya tentang keberadaan Nabi Musa yang datang ke Madyan tanpa sanak kerabat.

Mendengar cerita kedua anaknya tersebut, lalu orang tua tersebut menyuruh anaknya agar membawa Nabi Musa pulang untuk dipertemukan dengannya. 

Setelah Nabi Musa sampai di rumah orang tua gadis itu, Nabi Musa menceritakan kisah yang terjadi padanya. Syu’aib berkata kepada Nabi Musa: “Janganlah kamu takut, kamu telah selamat dari orang-orang zalim itu.”

Kemudian, Nabi Musa dinikahkan dengan anak gadisnya dengan mas kawin menggembalakan kambing. 

Nabi Musa Kembali ke Mesir

Perjalanan dan Kisah Hidup Nabi Musa As

Setelah tinggal di Madyan selama sepuluh tahun, Nabi Musa berkeinginan untuk mengunjungi negeri Fir’aun, yaitu Mesir. Di tengah perjalanan Nabi Musa tersesat dan tidak tahu arah, padahal waktu itu istrinya sedang hamil dan akan melahirkan.

Ketika dalam keadaan seperti itu Nabi Musa melihat ada sinar dari kejauhan, kemudian Nabi Musa mendekati cahaya api itu. 

Setelah sampai di dekat gunung api, Nabi Musa menjadi bingung dan gemetar ketakutan, lalu mendengar suara, Allah Ta’ala yang memerintahkan kepada Nabi Musa agar melepas sandalnya dan masuk ke lembah suci di dekat gunung Thur.

Kisah tersebut diceritakan dalam Al-Quran sebagai berikut.

وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ مُوسَى

إِذْ رَأَى نَارًا فَقَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَّعَلِّي آتِيكُم مِّنْهَا بِقَبَسٍ أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى

فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِي يَا مُوسَى

إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى

وَأَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوحَى

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

Artinya:

“Wahai Musa, sesungguhnya aku ini adalah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu, sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa dan aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya aku ini adalah Tuhan Allah tidak ada Tuhan selain Aku.” (QS.Taha : 9-14).

Sesampainya di Mesir, Nabi Musa minta kepada penjaga istana agar dipertemukan dengan Fir’aun. 

Setelah Nabi Musa bertemu dengan Fir’aun dan mengaku sebagai utusan Allah SWT. Kemudian Fir’aun berkata kepada Nabi Musa, sebagaimana diceritakan Al Quran: 

“Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu, dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak membalas guna.” 

Nabi Musa berkata:

“Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang khilaf. Lalu aku lari dari kamu ketika aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikan salah seorang di antara rasul-rasul. Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Israil.” 

Fir’aun bertanya:

“Siapa Tuhan alam semesta itu?"

Nabi Musa menjawab:

“Tuhan pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang ada di keduanya (itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya. “ (QS. Asy Syu'ara :18-24).

Kisah Nabi Musa – Kehancuran Fir’aun dan Pengikutnya

Nabi Musa senantiasa mengajak Fir’aun agar beriman kepada Allah SWT. Akan tetapi, bukannya mengikuti ajakan Nabi Musa, Fir’aun malah mengancam akan menyiksa dan memenjarakan Nabi Musa jika ia masih menyuarakan ajakan serupa kepada masyarakat Mesir.

Setiap gerakan dan dakwah Nabi Musa selalu dibayangi oleh ancaman penyiksaan dari Fir’aun. Maka Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk meninggalkan Mesir menuju Palestina. 

Sayang, kepergian Nabi Musa diketahui oleh Fir’aun, lalu Fir’aun beserta pengikutnya mengejar nabi Musa.

Ketika Nabi Musa sampai di tepi lautan dan tidak menemukan jalan lain, Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke tanah. 

Apa yang terjadi kemudian adalah, lautan tersebut terbelah menjadi dua dan terbentang lah jalan yang dapat digunakan Nabi Musa untuk menyeberangi lautan tersebut.

Setelah Nabi Musa menyeberangi lautan tersebut, Fir’aun beserta pengikutnya yang memburu Nabi Musa masih berada di tengah-tengah lautan. 

Lalu, Musa memukulkan tongkatnya lagi, maka tertutup lah jalan tadi sehingga lautan berubah seperti semula dan menenggelamkan Fir’aun dan seluruh pengikutnya.

Demikianlah ulasan Perjalanan dan Kisah Hidup Nabi Musa As, semoga dapat menambah wawasan Anda.

Posting Komentar untuk " Perjalanan dan Kisah Hidup Nabi Musa As"