Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Mukjizat Nabi Nuh As?

nabi-nuh
credit;instagram@tarikhislam

Dalam sejarah peradaban Islam, mukjizat Nabi Nuh As yang berupa kapal raksasa, dianggap sebagai salah satu penemuan yang mampu menciptakan pembaharuan dunia. Hal ini karena, teknologi pembuatan kapal Nabi Nuh As tersebut dianggap cukup maju untuk kehidupan pada masa itu.

Kekuatan rancangan kapal mukjizat Nabi Nuh As ini diyakini setara dengan kekuatan kapal yang dibangun menggunakan teknologi modern sekarang ini. Sebab, kapal yang dibuat dari kayu itu, mampu menyelamatkan banyak jiwa, mulai dari manusia hingga binatang dari terpaan banjir bandang yang sangat dahsyat dan meluluhlantakkan masyarakat yang hidup saat itu.

Meski demikian, bagi umat yang beriman kepada Allah, apa yang dilakukan oleh Nabi Nuh As berikut dengan kapal buatannya tentu bukan sebuah hal yang perlu di heran kan. Sebab, Nabi Nuh As membuat kapal raksasa tersebut bukan semata atas keinginannya saja melainkan berdasar dari wahyu yang datang langsung dari Allah. 

Pada saat itu, Nabi Nuh As diperintahkan untuk membuat perahu atau kapal, dan Allah menjanjikan untuk mengawasinya melalui wahyu Allah. Itulah mengapa, kekuatan dari kapal tersebut mungkin tidak bisa dijangkau dengan akal sehat, dimana teknologi yang ada pada jaman Nabi Nuh As sudah sangat maju. 

Terlebih kehidupan Nabi Nuh As yang berada di daerah yang jauh dari lautan menjadikan sangat mustahil masyarakat di sana mengenal teknologi pembuatan kapal dengan baik.

Sejarah nabi Nuh As sendiri dalam membuat kapal tersebut cukup panjang. Bermula dari sikap umat pada waktu itu, yang menganggapnya sebagai orang gila karena menyebarkan ajaran yang berbeda dari keyakinan masyarakat pada saat itu. Bahkan, bukan hanya masyarakat yang memusuhinya.

Sebab, istri dan anak nabi Nuh As sendiri, tidak mengakui ajaran yang disampaikan oleh Nabi Nuh As. Mereka kemudian bergabung dengan orang-orang yang memusuhi nabi Nuh As. Meski demikian, Nabi Nuh As tidak serta merta melawan dengan cara kekerasan pada umat yang sudah memusuhinya itu.

Berbagai pendekatan secara halus, disampaikan oleh Nabi Nuh As kepada orang-orang tersebut. Tujuannya adalah untuk mengajak mereka, menyembah Allah sebagai Dzat yang menguasai langit dan bumi. Namun ajakan demi ajakan tersebut tidak juga mengakibatkan kesadaran pada mereka.

Hingga kemudian, Allah memerintahkan pada Nuh As untuk membuat sebua kapal yang mampu menampung seluruh umat yang beriman, beserta dengan makhluk hidup lain yang ada pada masa itu. Nuh As pun mematuhi perintah Allah dan mengajak seluruh pengikutnya untuk bekerjasama bahu membahu membuat kapal yang sangat besar.

Selama membuat kapal ini, Nuh As banyak ditertawakan oleh orang-orang yang memusuhinya. Mereka menertawakan Nuh As beserta seluruh pengikutnya, karena membuat kapal di sebuah lokasi yang sangat jauh dari lautan. Namun, hal itu tidak menjadikan Nuh As dan para pengikutnya patah semangat dan terus menyelesaikan pembuatan kapal tersebut.

Melihat kegigihan dan keyakinan dari nabi Nuh As beserta pengikutnya, menjadikan kaum yang memusuhinya semakin merasa dengki. Berbagai cara dilakukan untuk menghambat proses pengerjaan kapal tersebut. Termasuk diantaranya dengan menjadikan beberapa bagian dari kapal tersebut sebagai tempat untuk membuang hajat atau buang air besar.

Akibatnya, banyak bagian dari kapal tersebut yang menimbulkan bau menyengat dan tidak sedap karena banyaknya kotoran manusia di mana – mana. Di sini Allah membuktikan janji-Nya untuk menjaga usaha Nuh As beserta pengikutnya dalam membuat kapal.

Setelah pembuatan kapal usai, Nabi Nuh As berdo’a kepada Allah dan melaporkan bahwa ada banyak kotoran manusia di beberapa sudut kapal tersebut. Allah menjawab dengan membuat sebuah mukjizat yang tidak pernah diduga oleh Nabi Nuh As beserta pengikutnya.

Mereka tidak perlu repot membersihkan semua kotoran yang ada di kapal tersebut. Sebab, berkat kekuasaan Allah orang-orang yang tadinya mengotori kapal tersebut justru kemudian berbalik membersihkan kotoran itu.

Hal ini terjadi ketika salah seorang dari kaum kafir itu selesai membuang hajat di tempat tersebut, dirinya terperosok ke dalam lubang untuk membuang kotoran. Ajaibnya, orang tersebut yang pada mulanya terkena penyakit tiba-tiba sembuh setelah kakinya menginjak kotoran tersebut.

Segera saja, berita ini menyebar di telinga kaum kafir lainnya. Mereka, terutama yang sedang mengidap sakit keras dan sulit sembuh, berbondong-bondong datang ke kapal yang dibuat oleh Nabi Nuh As. Di sana mereka berebut untuk mendapatkan kotoran yang tadinya dibuang untuk mengotori kapal tersebut.

Berkat izin Allah, semua orang yang menggunakan kotoran tersebut berhasil disembuhkan. Akibatnya, kapal yang tadinya penuh dengan kotoran tersebut berhasil bersih kembali tanpa harus dibersihkan oleh Nabi Nuh As beserta pengikutnya. Hal ini merupakan salah satu mukjizat Nabi Nuh As yang diberikan sebagai jawaban atas perilaku umat pada saat itu yang memusuhinya.

Setelah kapal tersebut bersih dari kotoran manusia, Nabi Nuh As dan pengikutnya diperintahkan Allah untuk segera menaiki kapal tersebut. Di dalam kapal itu, semua pengikut nabi Nuh As beserta binatang-binatang yang ada pada masa itu, berkumpul untuk menunggu kejadian besar yang dijanjikan Allah kepada umat manusia yang mengingkari perintah Allah.

Banjir Nabi Nuh As

bahtera-nabi-nuh
credit:instagram@satria_ipix

Banjir yang menimpa kaum kafir di jaman Nabi Nuh As ini terjadi setelah peristiwa hujan yang berlangsung secara terus menerus selama 40 hari. Akibat hujan yang terjadi tanpa henti tersebut, mengakibatkan kenaikan ketinggian mata air yang ada di lokasi tersebut dan mengakibatkan banjir yang sangat besar.

Dalam berbagai literatur disebutkan, bahwa banjir yang menimpa umat Nabi Nuh As itu memiliki ketinggian hingga 5000 meter. Hal ini dikuatkan dengan dugaan penemuan kapal Nabi Nuh As yang berada di atas gunung yang berada di perbatasan Turki dan Iran

Lokasi tempat banjir tersebut terjadi, diperkirakan berada di kawasan Mesopotamia. Hal ini diperkuat dengan berbagai penelitian ilmiah, yang menunjukkan bahwa di kawasan tersebut pernah terjadi sebuah bencana besar yang menyebabkan semua peradaban di kawasan tersebut lenyap dan tertimbun tanah.

Dari hasil penelitian yang dilakukan para arkeolog, dugaan banjir besar ini terjadi tiga abad sebelum Masehi. Perkiraan ini dilakukan berdasar data dari hasil temuan berbagai benda yang terkubur di kawasan tersebut dan menunjukkan bukti telah terjadi banjir besar pada masa itu.

Selain itu, dari fakta yang ada menunjukkan bahwa kawasan Mesopotamia dikenal sebagai kawasan yang memiliki peradaban tertua di dunia. Lokasi ini terletak di antara dua sungai besar yaitu sungai Eufrat dan Tigris. Sehingga secara logika, sangat memungkinkan terjadinya sebuah banjir besar yang terjadi setelah adanya hujan dalam jangka waktu lama di tempat tersebut.

Dalam sebuah foto satelit menunjukkan adanya fosil yang menyerupai bentuk perahu. Diperkirakan ukuran perahu tersebut mencapai 153 meter sehingga bisa menampung banyak orang di dalamnya.

Dengan melihat topografi wilayah tersebut yang jauh dari lautan, banyak yang menganggap bahwa fosil tersebut memang benar bekas kapal Nabi Nuh As. Hal ini menunjukkan ketinggian air yang pernah terjadi ketika banjir besar tersebut berlangsung. Diperkirakan ketinggian air mencapai angka 5000 meter, yang dibuktikan dengan ketinggian gunung dimana fosil kapal itu diketemukan.

Dari berbagai fakta tersebut, menunjukkan bahwa ada dua mukjizat nabi Nuh As. Yang pertama adalah teknologi pembuatan kapal yang sangat besar, dimana pada masa tersebut belum ada teknologi modern yang mampu menandinginya. Baik dari ukuran maupun kekuatan kapal tersebut. Mukjizat nabi Muh yang kedua adalah, mampu menyembuhkan orang sakit dengan menggunakan kotoran manusia.  

Posting Komentar untuk " Apakah Mukjizat Nabi Nuh As?"