Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IMAN : Makna dan Rukun Iman

Makna dan Rukun Iman
credit:instagram@gerakaninfaqsubuh

Iman tidak dapat dilihat oleh indera, tetapi dapat dilihat dari indikatornya, yaitu amal, ilmu, dakwah dan sabar. Iman dapat menebal dan menipis, tergantung atas pembinaannya. Pembinaan iman adalah dengan amal ilmu, dakwah dan sabar.

Iman adalah keyakinan dalam hati dibuktikan dengan pernyataan lidah diwujudkan dalam amal perbuatan. Bukan hanya diucapkan oleh lidah (QS. Al-baqarah 8-9 ) bukan semata-mata dalam amal (QS. An-Nisa 142). Bukan hanya diyakini oleh hati (QS.An-Naml 14, Al-Baqarah 148 )

Iman yang benar adalah meliputi dua hal yaitu :

  • Keyakinan yang kuat yang tidak dicampuri dengan keraguan
  • Perbuatan yang membuktikan keyakinan itu dan ia merupakan buahnya.

Disamping itu ada beberapa macam perbuatan iman yang membentuk iman seseorang

Perbuatan hati, karena hati ini merupakan panglima dari tubuh kita maka segala perbuatan dikendalikan oleh hati apakah sesuai dengannya atau tidak. Karena hati lebih cenderung kepada hal-hal yang positif karena Allah lebih mengetahui isi hati-hati manusia. 

Dengan demikian hati haruslah diatur sedemikian rupa supaya hati ini lebih cenderung kepada takut kepada Allah. Oleh karenanya hati yang sehat adalah hati orang yang beriman.

Tanah yang baik untuk pertanian memiliki sifat tertentu maka hati orang beriman pun memiliki sifat tertentu diantaranya adalah :

  • Memiliki perhatian kepada kebenaran
  • Mencintai kebenaran dan lapang dada menerima Islam
  • Menyambut seruan iman dan meninggikan tambahan Iman
  • Yakin
  • Tadzakur ( mengambil Peringatan)
  • Hatinya mudah mengingat Allah
  • Mengikuti Alquran dan assunnah

Perbuatan Lidah, kalau hatinya bersih sudah otomatis dia akan terjaga dari lidahnya dia akan selalu bertasbih, beristigfar dan berdakwah di jalan Allah SWT.

Perbuatan Anggota Badan, hatinya bersih ucapannya baik tentulah anggota badan ini akan selalu menuju kepada ridha-Nya ia akan selalu berbuat yang baik seperti melaksanakan shalat, zakat, puasa, mencari Ilmu karena Allah, dan perbuatan-perbuatan yang baiklah yang dikerjakannya.

Iman itu dapat bertambah dan berkurang

Makna dan Rukun Iman
credit:instagram@islamic_gaze

Ada beberapa sebab yang memperkuat dan menambah iman sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Anfal : 2 ) “ dan jika dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka hal itu menambah keimanan mereka” dan ada pula sebab-sebab berupa berbagai macam perbuatan maksiat

Jika kita ingin kejayaan dan kebahagiaan dengan merealisasikan Iman maka kita berkewajiban untuk menegakkannya karena iman adalah mutiara dengan cara sebagai berikut:

  • Wujud keyakinan kokoh di dalam hati melalui ilmu.
  • Wujud amalan hati melalui perenungan dan tafakur khususnya tentang ayat-ayat Allah di alam semesta, ayat-ayat Allah dalam Al-quran janji dan ancaman Allah.
  • Wujud perkataan lisan dengan cara banyak berdzikir menjelaskan kebenaran berdakwah, amar ma’ruf nahi mungkar, mempelajari Ilmu dan mengajarkannya serta saling berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran
  • Wujud amalan anggota badan dengan cara melaksanakan rukun –rukun Islam jihad dengan harta dan jiwa di jalan Allah SWT, memerangi nafsu guna guna melaksanakan perintah Allah dan berkawan dengan orang-orang yang shalih

 Rukun Iman

1. Iman kepada Allah

Manusia wajib beriman kepada Allah ta’ala. Jika manusia mau berfikir sedikit niscaya ia akan mendapati bahwa Allah telah menciptakan dirinya telah memberinya sarana untuk mempelajari seluruh ilmu Agama dan dunia, tanpa sarana-sarana itu ia tidak mungkin mendapatkan ilmu sedikitpun .

Jika manusia ingin imannya yang benar maka dia wajib memiliki ilmu hal ini disebabkan bahwa iman seseorang yang taklid kepada orang lain mudah sekali untuk goncang begitu ujian dan syubhat itu muncul.

Dalil-dalil ilmiah yang menguatkan keimanan kepada Allah SWT, yaitu:

  • Kaidah pertama : sesuatu yang ada tidak menciptakan sesuatu apapun
  • Kaidah kedua : berpikir tentang suatu hasil karya akan menunjukkan sebagian dari sifat yang membuat.
  • Kaidah ketiga : yang tidak punya tidak bisa memberi

Untuk beriman kepada Allah ada orang yang membuat persyaratan agar Allah mengabulkan permintaanya. Misalnya salah seorang dari mereka mengatakan “ jika Allah menginginkan saya agar beriman kepadanya hendaklah ia berbuat begini dan begini”. Perkataan ini serupa dengan yang diucapkan oleh orang kafir sebagaimana yang dikisahkan oleh Al-quran :

“Dan mereka berkata kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kau alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping .. sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami “ ( Al-isra : 90 . 92 ).

Andaikan Allah menjadikan jalan keimanan itu berupa : dia meluluskan usulan-usulan yang diajukan manusia niscaya kita mendapati orang-orang yang membuat persyaratan imannya. 

Allah menjadikan malam sebagai siang, matahari sebagai bulan bumi sebagai langit, laki-laki sebagai wanita atau orang-orang yang mempersyaratkan kebaikan itu, mungkin pula ada orang yang mempersyaratkan untuk imannya itu.

Allah telah menegakkan bukti-bukti yang cukup yang ada pada makhluk nya Allah juga telah menciptakan telinga mata dan hati agar menjadi instrumen yang  biasa untuk kita gunakan untuk memahami dalil-dalil tersebut dengan demikian hujjah telah tegak dan syubhat telah terbantah.

2. Iman Kepada Malaikat

Allah SWT berfirman:

“Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari rabnya. Demikian pula orang-orang yang beriman , semuanya beriman kepada Allah dan malaikat-malaikat-Nya “ (QS. Al-Baqarah;; 285 )

Beriman kepada malaikat adalah salah satu rukun Iman beriman kepada malaikat adalah pengakuan yang mantap bahwa mereka itu ada dan mereka adalah makhluk serta hamba Allah yang selalu tunduk dan dimuliakan (QS. Al-Anbiya : 26-28) makhluk yang tidak pernah berdosa /maksiat. Makhluk yang tidak sombong dan selalu tasbih kepada Allah dan mempunyai kedudukan tertentu .

3. Iman kepada Kitab suci

Kitabullah adalah kumpulan wahyu-wahyu Allah setiap mukmin wajib Iman kepada seluruh kitab-kitab Allah (QS. Al-Baqarah : 285 ). Semuanya diturunkan dari sisi Allah dan bahwa Allah benar-benar berbicara melalui kitab-kitab tersebut.

4. Iman Kepada Nabi dan Rasul

Rasul/ Nabi manusia yang dipilih oleh Allah untuk menerima wahyuNya guna disampaikan kepada umatnya. Diutusnya mereka untuk memberikan kabar gembira kepada orang mukmin dengan kenikmatan abadi dan memberikan ancaman kepada orang kafir akan akibat kekafiran mereka dengan siksa yang pedih.

5. Iman kepada hari akhir

Iman kepada hari akhir akan membuahkan didalam kehidupan kita suatu tujuan dan target yang tinggi. Tujuan ini adalah : berbuat kebaikan meninggalkan kemungkaran menghiasi diri dengan sifat-sifat utama menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela yang membahayakan diri agama kehormatan, akal dan harta benda kita.

6. Iman kepada Takdir

Allah berkehendak menciptakan mahluk-mahluk dan menentukan ukuran-ukuran serta sifat-sifat tertentu dia mengetahui apa yang akan terjadi pada makhluk-Nya maka dia menyuruh pena untuk menulis lauhul mahfudz apa yang akan terjadi sampai hari kiamat ( QS. Al-Hajj : 10 ).

"Barang siapa yang beriman dengan takdir Allah kekuasaan dan kehendak-Nya serta mengerti akan kelemahan dirinya dan hajat dia kepada khaliknya, Anda kan melihat ia benar-benar bertawakal kepada Rabbnya dan menempuh jalan-jalan yang telah ditentukan takdir-takdirnya seraya memohon pertolongan kepada Rabbnya atas apa yang tidak diampuninya seraya mengembalikan dengan penuh keyakinan tentang firmannya."

Demikianlah ulasan tentang Makna dan Rukun Iman. Semoga berguna dan bermanfaat untuk para pembaca semua.

Posting Komentar untuk "IMAN : Makna dan Rukun Iman"