Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mati Karena Setetes Air: Kisah Seorang Mahasiswa Mesir yang Sombong

Hai,sobat santri kampung! Hari ini kita akan membahas kisah menarik yang benar-benar terjadi. Cerita ini ditulis oleh Syekh Muhammad Al Misri dalam bukunya yang berjudul "Su'ul Khotimah." Kisah singkat ini memberikan banyak pelajaran berharga untuk kita semua. Jadi, simak kisah tentang seorang pemuda sombong yang mati karena setetes air.

Seorang Mahasiswa Sombong di Fakultas Pertanian Ain Shams, Kairo

Ceritanya terjadi pada tahun 1950 di Fakultas Pertanian Ain Syams, Kairo, Mesir. Di sana, seorang mahasiswa laki-laki berdiri di tengah lapangan, sambil memegang jam tangannya, dengan tatapan tajam dan serius pada semua orang yang menatapnya. Pemuda ini tampak sombong dan congkak. Dia pun tiba-tiba berteriak lantang kepada orang-orang di sekitarnya.

"Hari ini aku menantang Allah! Kalau Allah memang ada, maka hendaknya Dia mematikan aku sekarang juga! Aku beri Dia waktu satu jam!"

Tentu saja, sebagian besar orang melihatnya dengan pandangan sinis, ada juga yang merasa kasihan padanya. Pemuda itu kemudian terus melihat jam tangannya, menunggu dengan tegang dan penuh keyakinan. Semua orang di sekitarnya juga ikut tegang, menunggu dengan cemas apa yang akan terjadi setelah satu jam berlalu.

Tantangan yang Tak Terpenuhi

Namun, setelah satu jam berlalu, tidak ada apa-apa yang terjadi pada pemuda sombong itu. Dia dengan bangga menyatakan kepada semua orang, "Lihat, aku sudah membuktikan bahwa Allah tidak ada! Kalau memang Dia ada, tentu saja Dia tidak memerlukan satu jam untuk mematikan diriku. Ini sudah satu jam, dan aku masih hidup! Allah hanyalah nama kosong yang tidak pernah ada!"

Dengan perasaan bangga, pemuda sombong itu kemudian pergi, diikuti oleh teman-temannya yang memiliki pandangan yang serupa atau bahkan bisa dikatakan kelompok atheis. Peristiwa itu pun menjadi bahan perdebatan besar di kampus. Ada dua kelompok besar yang berseteru. Salah satunya adalah kelompok orang yang tetap beriman kepada Allah. Mereka berpendapat bahwa Allah belum mematikan pemuda itu karena masih memberikan kesempatan untuk bertobat. 

Namun, ada juga kelompok mahasiswa lain yang terpengaruh oleh pemikiran pemuda sombong itu. Mereka berpendapat bahwa jika memang benar Allah ada, maka Dia seharusnya bisa dengan mudah mematikan pemuda itu. Namun, karena pemuda itu masih hidup setelah satu jam, mereka mulai meragukan keberadaan Allah.

Kematian yang Mengejutkan

Pemuda sombong itu pulang ke rumahnya dengan perasaan kemenangan. Namun, ketika dia tiba di rumah, orang tuanya telah menyiapkan makan siang. Sebelum makan, pemuda itu pergi ke kamar mandi untuk mandi sebentar. Orang tuanya menunggu di meja makan, tapi pemuda itu tak kunjung keluar dari kamar mandi. Mereka menunggu dengan cemas dan khawatir. Lebih dari 2 jam berlalu, tapi pemuda itu tetap tidak keluar.

Akhirnya, kedua orang tuanya khawatir dan mendobrak pintu kamar mandi. Mereka mendapati pemuda laki-laki mereka tergeletak tanpa nyawa di lantai kamar mandi. Kedua orang tua segera membawa jasad putranya ke rumah sakit untuk mengetahui penyebab kematian yang mengejutkan ini.

Di rumah sakit, tim dokter memeriksa jasad pemuda itu. Mereka kaget karena tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penyakit apapun. Namun, mereka menemukan fakta yang sangat mengejutkan. Pemuda itu meninggal hanya karena air masuk ke telinganya! Saraf di dalam telinganya mengalami kerusakan yang terhubung dengan otak, dan itulah yang menyebabkan kematian pemuda itu.

Pelajaran Berharga

Kabar tentang kematian pemuda itu menyebabkan kehebohan. Orang-orang terkejut karena selama ini telah dikatakan bahwa keledai akan mati jika telinganya kemasukan air, dan ini adalah kasus pertama manusia mati karena kemasukan air ke telinganya, sama seperti keledai. Dengan demikian, Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mematikan pemuda sombong ini sebagaimana halnya keledai mati karena telinganya kemasukan air.

Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menegur pemuda sombong itu dengan kematian yang terjadi hanya karena setetes air yang masuk ke telinganya. Ini harus mengingatkan kita untuk tidak menjadi sombong dan congkak. Sebagai manusia, kita tidak boleh meremehkan kekuasaan Allah. Semoga kita tidak termasuk dalam golongan yang sombong dan semoga Allah memberikan kita kematian yang baik.

Demikianlah kisah pemuda yang mati karena setetes air. Semoga cerita ini memberikan manfaat bagi kita semua. Jangan ragu untuk berbagi cerita menarik lainnya yang penuh makna. Sampai jumpa di kisah-kisah selanjutnya. 

Posting Komentar untuk " Mati Karena Setetes Air: Kisah Seorang Mahasiswa Mesir yang Sombong"