Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Peristiwa Misterius Pada Masa Rasulullah SAW

5 Peristiwa Misterius Pada Masa Rasulullah SAW

Dalam sejarah kehidupan Islam, Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mengalami beberapa peristiwa misterius yang menarik untuk diketahui dan dijadikan sebagai pelajaran. Peristiwa tersebut tidak hanya dialami oleh Rasulullah sendiri tetapi juga oleh orang-orang di sekitarnya.

Berikut ini adalah peristiwa misterius pada masa Rasulullah SAW, antara lain:

1. Lelaki Aneh Berperilaku Layaknya Dajjal

dajjal

Seorang anak lelaki yang lahir dari bangsa Yahudi menimbulkan kontroversi di Madinah. Hal ini disebabkan oleh ciri fisik dan perilakunya yang mirip dengan Dajjal, yaitu matanya buta sebelah dan sudah dikhitan sejak lahir.

Namanya Syafiq Ibnu Sayyid, anak lelaki ini memiliki kemampuan membaca pikiran dan seringkali berbicara secara acak saat terjadi kegemparan di Madinah. Rasulullah mendengar tentangnya dan suatu hari beliau serta beberapa sahabat melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah dia benar-benar Dajjal.

Rasulullah bertanya kepada Syafiq Ibnu Sayyid, "Apakah engkau bersaksi bahwa aku utusan Allah?" Syafiq Ibnu Sayyid menjawab, "Aku bersaksi bahwa Engkau adalah utusan bagi orang-orang yang tidak bisa membaca." Kemudian Syafiq Ibnu Sayyid menanyakan balik kepada Rasulullah, "Apakah engkau bersaksi bahwa aku juga adalah utusan Allah?" Pertanyaan ini mengagetkan karena secara tidak langsung Syafiq Ibnu Sayyid mengklaim dirinya sebagai seorang Rasul. Tentu saja Rasulullah menolak klaim palsu tersebut.

Kemudian Nabi bertanya kepadanya apa yang engkau lihat. Syafiq Ibnu Sayyid menjawab, "Aku melihat singgasana di atas air." Rasulullah bertanya lagi, "Apalagi yang engkau lihat?" Syafiq Ibnu Sayyid menjawab, "Aku melihat dua orang yang jujur dan satu orang pendusta." Rasulullah kemudian berkomentar bahwa pikirannya telah kacau. 

Rasulullah menantang Syafiq Ibnu Sayyid yang dikabarkan dapat membaca hati dan pikiran dengan mengatakan, "Sesungguhnya aku menyembunyikan sesuatu dalam hatiku, coba kamu tebak. Itu adalah ad-dukhan atau asap." Rasulullah merespon, "Hina lah kamu! Kamu tidak akan melebihi kemampuanmu."

Mendengar percakapan itu, Umar Ibn Khattab spontan berkata, "Wahai Rasulullah, biarkanlah aku memenggal leher orang ini." Namun Rasulullah mencegah Umar, karena jika Syafiq Ibnu Sayyid memang Dajjal, bukanlah Umar yang berhak membunuhnya, melainkan Isa bin Maryam. Dan jika Syafiq Ibnu Sayyid bukan Dajjal, Rasulullah tidak berhak membunuh seseorang yang ada dalam perjanjian damai.

Ketika sudah dewasa, Syafiq Ibnu Sayyid memeluk Islam dan ia pernah menyanggah dugaan bahwa dirinya adalah Dajjal. Syafiq Ibnu Sayyid berargumentasi bahwa Dajjal adalah orang kafir, sementara dia adalah seorang Muslim. Dajjal tidak memiliki anak, sementara Syafiq Ibnu Sayyid memiliki anak. Dajjal tidak akan pernah memasuki Madinah dan Mekkah, sementara Syafiq Ibnu Sayyid datang dari Madinah menuju Mekkah untuk berhaji.

Namun, argumennya ditutup dengan pernyataan yang misterius dan kontroversial, "Demi Allah, sesungguhnya aku mengenal siapa Dajjal, mengetahui tempat kelahirannya, dan di mana dia sekarang." Kemudian Syafiq Ibnu Sayyid memuji nama Dajjal sebagai nama yang bagus dan ia tidak keberatan memakai namanya.

Setelah wafatnya Rasulullah, terjadi perang dengan Musailamah Al-Kadzab. Para sahabat melihat Syafiq Ibnu Sayyid berperang di pihak kaum Muslim, namun setelah perang selesai, ia menghilang secara misterius. Ibnu Sayyid tidak ditemukan di antara yang mati dan yang masih hidup. Semua anak dan istrinya tiba-tiba meninggal.

Umar Bin Khattab berkata, "Aku sering berkata di hadapan Rasulullah, demi Allah, dia adalah Dajjal." Rasulullah tidak menyangkal atau membenarkannya, beliau hanya diam saja.

2. Teror Menzinahi Mayat

Zina adalah perbuatan yang termasuk dosa besar. Namun, seberapa terkutuk dan besar dosanya jika yang dizinahi adalah mayat? Kisah keji ini pernah terjadi pada masa Rasulullah SAW.

Dikisahkan ada seorang pemuda di Madinah yang pekerjaannya sebagai penggali kubur. Pemuda ini sering mencuri barang-barang berharga yang dikuburkan bersama mayat. Dia akan mengambil kain kafan mayat jika kain itu dianggap berharga.

Pada suatu hari, ia menggali kuburan seorang gadis Ansor. Setelah mengambil kain kafannya, ia meninggalkan mayat itu. Namun, melihat tubuh jenazah tanpa pakaian, nafsu bejatnya bangkit. Akhirnya, pemuda itu melakukan perbuatan kejinya dengan menyetubuhi mayat gadis itu sampai puas. Seperti kisah horor, tiba-tiba gadis itu bangkit dari kuburnya dengan marah. 

Mayat itu berkata kepada pemuda itu, "Celakalah kamu! Tidakkah kau malu kepada Tuhan yang akan membalas di Hari Pembalasan, ketika setiap orang zalim akan dituntut oleh yang dianiayai? Kau biarkan saya telanjang dan kau hadapkan saya di hadapan Allah sebagai orang Jono."

Setelah peristiwa mengerikan itu, sang pelaku terus-menerus diteror oleh rasa takut dan penyesalan atas perbuatannya. Dosa itu menghantuinya tanpa henti. Akhirnya, ia memutuskan untuk datang menemui Rasulullah di Masjid Nabawi. Pemuda itu menyampaikan ceritanya secara kronologis kepada Rasulullah.

Mendengar keterangannya, Rasulullah segera bangkit dari duduknya lalu berkata, "Hai fasik, alangkah pantasnya kamu masuk neraka! Keluarlah dari tempat ini!" Dengan perasaan sedih, pemuda itu meninggalkan Nabi.

Selama 40 hari berikutnya, pemuda itu tidak henti-hentinya menangis. Ia bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Pada malam ke-40, pemuda itu melihat ke langit sambil berdoa, "Wahai Tuhan, Muhammad, Adam, dan Hawa, jika Engkau mengampuniku, beritahukanlah kepada Muhammad dan para sahabatnya. Jika Engkau tidak mengampuni, kirimkanlah api dari langit lalu bakarlah aku sebagai hukuman, namun selamatkan aku dari api neraka."

Lalu, Jibril datang kepada Rasulullah untuk memberi kabar bahwa Allah telah menerima taubat pemuda itu. Kabar ini disambut gembira oleh pemuda itu. Para ulama mengatakan bahwa kisah ini memberikan pelajaran bahwa betapapun besarnya dosa seorang hamba, jika ia bertaubat, pasti Allah akan mengampuni.

3. Ular Jin di Madinah

ular-jin

Ular adalah hewan yang lebih ditakuti daripada disayangi. Ular juga seringkali dihubungkan dengan jin, bahkan dalam beberapa hadis Nabi, ular hampir identik dengan keberadaan jin yang terlihat oleh manusia.

Dalam Hadis Muslim, ada cerita tentang seorang pemuda yang meminta izin untuk kembali ke rumah saat terjadi perang. Setibanya di rumah, pemuda tersebut diberitahu istrinya bahwa ada ular di dalam rumah. Maka, ia menyerang ular tersebut dengan menusukkan tombaknya dan ular itu mati. Namun, secara misterius, sang pemuda juga ikut mati.

Para sahabat menceritakan peristiwa itu kepada Rasulullah, dan beliau berkata, "Sesungguhnya kota Madinah ini dihuni oleh jin-jin yang telah masuk Islam. Jika kalian melihat ular, usirlah selama tiga hari. Jika masih terlihat setelah itu, maka bunuhlah karena itu adalah setan."

Para ulama menyimpulkan bahwa membunuh ular dianjurkan di luar atau di dalam rumah, terutama di dalam rumah, sebaiknya diberikan peringatan hingga tiga kali. Hal ini karena ada kemungkinan ular itu adalah jelmaan jin Muslim.

Peristiwa lainnya adalah sihir yang menimpa Rasulullah. Praktik sihir sudah ada ribuan tahun yang lalu, dan kebencian serta sakit hati sering menjadi alasan seseorang untuk mengirim sihir. Sihir dapat menyasar siapa saja, termasuk Nabi Muhammad.

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad pernah disihir oleh seorang Yahudi bernama Labid al-Asyam. Suatu ketika, Nabi Muhammad merasa sakit hingga halusinasi tentang istri-istrinya, padahal beliau tidak melakukannya. Rasulullah bertanya apa yang terjadi padanya, dan Allah mengirim malaikat untuk menjelaskan bahwa beliau terkena sihir yang dilakukan oleh Labid bin Al-Ashr. 

Malaikat menjelaskan bahwa Labid menyihir dengan menggunakan sisir dari rambut Nabi Muhammad dan kulit mayang kurma jantan. Sihir Labid ditempatkan di bawah batu di dalam sumur Zarwan.

Keesokan harinya, Nabi Muhammad memerintahkan Ammar bin Yasir dan beberapa sahabatnya untuk pergi ke sumur Zarwan. Mereka menemukan bahwa air dalam sumur Zarwan berwarna merah kecoklatan. Nabi tidak meminta untuk mengangkat media sihir itu karena Allah telah menyembuhkannya. Namun, dalam riwayat lain, disebutkan bahwa gulungan sihir tersebut diangkat dari dalam sumur setelah dibakar.

Menurut riwayat tersebut, terlihat tali yang terikat dengan 11 simpul yang sulit untuk dibuka. Setiap kali seorang Nabi membaca dua surat yaitu al-Falaq dan an-Nas, satu simpul tali itu terbuka. Hal ini terjadi sebanyak 11 kali. Sejak saat itu, sebelum tidur, Nabi Muhammad selalu membaca al-Falaq dan an-Nas.

Para ulama dan penulis Sirah, Said Ramadhan Al-Putih, mengatakan bahwa sihir yang menimpa Nabi Muhammad hanya berpengaruh pada jasadnya saja. Artinya, sihir tersebut tidak sampai menyerang hati, akal, dan keimanannya. Nabi memang maksum. 

Namun, kemaksumannya bukan berarti beliau terbebas dari berbagai macam penyakit dan faktor manusiawi lainnya. Oleh karena itu, Nabi Muhammad juga merasakan penderitaan ketika terkena sihir tersebut seperti manusia lainnya jika terkena penyakit.

5. Diajarkan Oleh Setan

Setan identik dengan sifat buruk dan pembohong, namun tahukah kalian bahwa ada sahabat Rasulullah yang pernah mendapat pengajaran ilmu dari setan? Sahabat tersebut adalah Abu Hurairah. Suatu ketika, Rasulullah memberikan tugas kepadanya untuk menjaga Baitul Mal.

Kemudian, seorang pencuri datang dan tertangkap oleh Abu Hurairah. Sahabat Nabi itu mengancam akan menahan dan melaporkan pencuri itu kepada Rasulullah. Namun, pencuri itu memberikan alasan mengapa ia mencuri. Ia mengatakan bahwa ia benar-benar dalam keadaan butuh. Ia memiliki keluarga dan sangat membutuhkan. Mendengar itu, Abu Hurairah melepaskan pencuri tersebut karena merasa iba.

Yang menarik, Rasulullah mengetahui peristiwa itu tanpa Abu Hurairah bercerita terlebih dahulu. Rasulullah kemudian bertanya tentang nasib pencuri misterius itu. Abu Hurairah menjelaskan bahwa ia telah melepaskannya karena pencuri itu hanya mencuri karena kebutuhan untuk memberi makan keluarganya.

Rasulullah kemudian berkata bahwa pencuri itu telah berdusta dan ia akan kembali pada malam berikutnya. Benar saja, keesokan malamnya, pencuri itu datang lagi dengan kejadian yang sama. Ini terus berulang hingga malam ketiga. Namun, pada malam ketiga, Abu Hurairah bertekad untuk tidak memberi ampun jika pencuri itu datang lagi.

Ketika pencuri itu kembali, Abu Hurairah langsung meringkusnya sambil berkata bahwa ia akan mengadukan pencuri itu kepada Rasulullah, karena ini sudah kali ketiga ia mengatakan tidak akan kembali. Namun, ternyata pencuri itu masih menggunakan alasan yang sama. Pencuri itu berkata, "Biarkan aku, aku akan mengajari satu kalimat yang akan bermanfaat bagimu."

Abu Hurairah bertanya apa itu, dan pencuri itu menjawab bahwa jika Abu Hurairah hendak tidur di ranjangnya, bacalah Ayat Kursi. Faedahnya adalah Allah akan senantiasa menjagamu, dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.

Abu Hurairah pun melepaskan orang itu. Ketika pagi hari, Rasulullah kembali bertanya tentang pencuri itu. Kemudian, Abu Hurairah menceritakan peristiwa semalam, termasuk ketika pencuri itu mengajarkan faedah Ayat Kursi. Nabi pun bersabda, "Adapun dia, di kala itu ia berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu?" Tidak ada jawaban dari Abu Hurairah. Rasulullah berkata, "Dia adalah setan."

Itulah 5 Peristiwa Misterius Pada Masa Rasulullah SAW yang menurut riwayat benar - benar terjadi. Semoga kita dapat mengmbil hikmah dari peristiwa - peristiwa misterius tersebut dan membuat keimanan serta ketaqwaan kita kepada Allah SWT semakin bertambah.

Sumber referensi: Embara Lensa Channel

Posting Komentar untuk " 5 Peristiwa Misterius Pada Masa Rasulullah SAW"