Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Doa Haji, Berangkat dan Kembali

Doa Haji, Berangkat dan Kembali

Doa haji adalah doa yang dicontohkan Nabi Muhammad saw. dalam melakukan perjalanan menunaikan ibadah haji. Doa ini tidak hanya untuk haji dan umroh saja, tetapi dianjurkan pula ketika kita akan melakukan suatu perjalanan.

Keterangan tentang sunnah doa haji berdasarkan hadits dari riwayat Ibnu Umar. Diceritakan bahwa Rasulullah saw selalu membaca doa ketika melakukan perjalanan haji. Setelah Nabi melakukan takbir 3 kali, lalu beliau mengucapkan doa sebagai berikut:

"سبحان الذي سخر لنا هذا وما كنا له مقرنين، وإنا إلى ربنا لمنقلبون، اللهم إنا نسألك في سفرنا هذا البر والتقوى ومن العمل ما ترضا، اللهم هون علينا سفرنا هذا، وثبت أنا بعده"

"اللهم أنت شاهب الفطرة والخلافة في الأهل، اللهم إني أعوذ بك من وطئ الصفر، وكعبة المنظر، وصعوة المنقلب في المال والأهل"

Subhaana ladzii sakhkhara lanaa hadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniina wa innaa ilaa rabbinaa lamun qalibuuna. Allahumma innaa nas’aluka fi safarinaa haadzaa’l birra wat taqwaa wa mina’l ‘amali maa tardhaa. Allahumma hawwin ‘alainaa safarinaa haadzaa, wathwi ‘annaa bu’dahuu.

Allahumma anta shaahibul fi’s safari wa’l khalifatu fi’l ahli. Allahumma innii a’uudzubika min wa’tsaai’s safari. Wa kaabati’l mandhari, wasu’I munqalabi fi’l maali wa’l ahli.

Doa di atas memiliki arti sebagai berikut:

"Sungguh Maha Suci Allah yang dengan kekuasaan-Nya menundukkan perjalanan untuk kami. Sedangkan kami tidaklah mampu dan kuasa menundukkannya. Sungguh kami semua pasti kembali kepada Rabb kami. Ya Allah, kami mohon kepada-Mu segala kebaikan dan taqwa dalam langkah perjalanan kami ini dan amal perbuatan yang Engkau ridhai."

"Ya Allah. Mudahkanlah langkah perjalanan kami dan dekatkanlah jarak perjalanan itu bagi kami. Ya Allah, sungguh Engkaulah Pemilik semua perjalanan ini dan Penjaga keluarga kami. Ya Allah, aku berlindung dari kesulitan perjalanan hanya kepada-Mu. Dari pemandangan yang menyedihkan. Dan kepulangan yang berakhir buruk pada harta benda dan keluarga."

Makna Doa

Doa haji tersebut memiliki makna bahwa sesungguhnya manusia tiada daya untuk menundukkan hewan tunggangan, jika Allah tidak mengizinkannya. Tidak pula mampu mengontrol baik kendaraan jika tanpa keridhaan-Nya. Tidak pula menundukkan udara, lautan, dan jalan daratan jika Allah tidak memerintahkan mereka untuk melayani manusia.

Permohonan kepada Tuhan, meminta agar manusia tidak mendapatkan kesulitan dan kondisi situasi yang membuat mereka payah. Berlindung dari keadaan perubahan jiwa yang menjadi sedih dan susah atas berbagai kendala perjalanan. Demikian juga ketika manusia kembali ke tempat asalnya semula.

Doa perjalanan haji tersebut digunakan bukan hanya ketika akan melakukan safar haji saja. Doa ini dianjurkan dalam Islam agar dibacakan oleh setiap orang yang berniat atau sedang melakukan perjalanan ke suatu tempat tujuan.

Menurut hadits yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim. Nabi Muhammad menambahkan lafadz-lafadz do’a di atas sebagai berikut: “Kami pasti kembali, bertaubat, melakukan ibadah, dan selalu memuji Rabb kami.”

Kembali dari Perjalanan

Dalam Kitab Shahih Muslim, tentang Kitab Haji atau bab ketujuh puluh enam. Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa setiap Nabi Muhammad dalam perjalanan kembali dari ibadah haji, umrah, memimpin pasukan, dari perjalanan menaiki bukit, dari tempat yang tinggi dan terjal. Nabi mencontohkan selalu mengucapkan takbir tiga kali kemudian membacakan doa berikut:

Tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa. Tidak ada suatu sekutu pun bagi Allah. Milik Allah segala kerajaan-kerajaan.  Hanya milik-Nya segala pujian. Allah Maha Kuasa untuk segalanya. Kami kembali. Kami bertaubat. Kami beribadah. Kami bersujud. Dan kami memuji Rabb kami. Allah SWT telah memenuhi janji-janji-Nya. Allah menolong hamba-Nya. Dan mengalahkan pasukan sekutu dengan sendirian.

Doa ini diriwayatkan pula dalam Shahih Bukhari dalam hadits nomor 1797. Adapun maksud pasukan sekutu tersebut adalah pasukan-pasukan lawan pada perang Khandaq yang bersekutu untuk melawan Nabi. Lalu Allah mengirim utusan berupa angin dan pasukan-pasukan tak kasat mata yang membantu perjuangan pasukan Rasulullah saw.

Bagi seorang Muslim, segala sesuatu yang berkaitan dengan nafas dan gerak hidupnya selalu terkait dengan keyakinan pada kekuasaan Allah. Begitu pula rasa tak kuasa pada apapun yang akan terjadi dalam perjalanan menunaikan kebutuhannya.

Lakukanlah perjalanan. Berjiwa lapang dan yakin bahwa bumi ini luas. Begitupun Mahaluas rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Dan, jangan pernah lupa bermunajat kepada-Nya! Wallahu a’lam.

Posting Komentar untuk " Doa Haji, Berangkat dan Kembali"