Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tarbiyah Sarana untuk Mengubah Diri

Tarbiyah Sarana untuk Mengubah Diri

Tarbiyah Sarana untuk Mengubah Diri – Tarbiyah atau pendidikan merupakan mediator utama untuk mengubah diri. Perubahannya dimulai dari hal-hal yang paling esensial lewat tarbiyah. Sehingga setiap diri bisa mengubah diri dengan membangun sikap yang buruk kemudian menjadi individu yang baik. 

Hal ini sangat penting bagi seorang anak, karena membangun sikap atau mental sejak kecil berbeda dengan usaha membangun mental setelah dewasa.

Tanamkankanlah Tarbiyah Sarana untuk Mengubah Diri di saat masa tumbuh-kembang anak. Hal ini bertujuan memberikan pondasi nilai-nilai Islam yang diawali dengan pemberian fitrah dari Allah Swt. 

Sebab analogi seorang anak berhubungan dengan nilai-nilai keislaman itu sebagaimana biji-bijian sebagai bibit untuk ditanam pada lahan yang tepat sehingga bisa tumbuh dan berkembang. Setelah ditanam, bibit tersebut harus disiram dan diberikan pupuk serta dilindungi dari serangan hama yang bisa membahayakan keberlangsungan hidup tanaman sehingga menjadi rusak.

Begitu pula dengan Tarbiyah Sarana untuk Mengubah Diri pada usia dini mampu melindungi anak dari pergaulan yang membahayakan dan memperkuat mental anak dari hal-hal yang bisa merugikan dirinya dan keluarganya juga di mata Allah Swt. Allah dalam Alquran berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Ra’du, 13: 11).

Pada ayat tersebut di atas bila dikaitkan dengan topik Tarbiyah Sarana untuk Mengubah Diri, maka terdapat dua unsur perubahan;

  • Perubahan harus dimulai dari diri sendiri,
  • Perubahan berlangsung di masyarakat.

Artinya, Allah memerintahkan makhluk-Nya untuk mengubah diri dimulai dari diri sendiri kemudian dilanjutkan di kehidupan bermasyarakat. Kedua upaya Tarbiyah Sarana untuk Mengubah Diri tersebut di atas memiliki korelasi yang berhubungan erat. Maksudnya; perubahan yang pertama sebab terjadinya perubahan yang kedua dan perubahan yang kedua adalah hasil dari upaya perubahan yang pertama.

Keluarga Sebagai Sentral Melaksanakan Tarbiyah

Pendidikan Islami merupakan sunnatullah yang telah ditetapkan oleh Allah Swt untuk umat manusia. Perubahan ke arah yang lebih baik dalam menyikapi kondisi zaman yang semakin modern namun moralitas semakin mengalami kemunduran sudah sejak dulu Allah peringatkan.

Di dalam Alquran Allah Swt. Berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum kecuali mereka (kaum) mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’du, 13: 11). 

Kebanyakan orang merasa pesimis dengan mengubah keadaan buruk menjadi baik melalui tarbiyah atau pendidikan islam dengan alasan perubahan tersebut memerlukan proses dan waktunya lama serta tantangan yang akan dihadapinya pun berat.

Akan tetapi,  Keluarga Sebagai Sentral Melaksanakan Tarbiyah adalah modal utama dalam melakukan sebuah perubahan buruk menjadi lebih baik. Cara melaksanakan tarbiyah dalam keluarga adalah alternatif terbaik dan cara yang efektif dalam mewujudkan perubahan dalam masyarakat.

Periode yang paling tepat dalam melaksanakan tarbiyah bagi anak-anak di dalam keluarga adalah saat anak-anak berusia dibawah 5 tahun. Pasalnya, semakin muda usia anak, semakin dekat anak tersebut kepada fitrahnya. 

Sebagaimana firman Allah Swt., “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus.” (QS. Ar Ruum, 30: 30).

Yang dimaksud dengan kalimat agama yang lurus adalah Islam. Apabila keluarga terlambat dalam melaksanakan tarbiyah bagi anak-anak, berimbas menambah beban yang harus ‘dipikul’ oleh orangtua serta guru di sekolah. Karena itulah jangan ditunda-tunda dalam melaksanakan tarbiyah di lingkungan keluarga.

Selain sekolah dan lingkungan masyarakat, Keluarga merupakan sentral saat melaksanakan tarbiyah. Bahkan keluarga masih mengambil peran penting serta memengaruhi secara kuat terhadap mental anak-anak dalam proses pendidikan islam keluarga. 

Wajar bila orangtua menjadi faktor penentu dalam proses tarbiyah, pasalnya anak-anak dan orangtua memiliki porsi berinteraksi yang dominan di dalam keluarga.

Keluarga Sebagai Sentral Melaksanakan Tarbiyah

Peran seorang ibu dalam melaksanakan tarbiyah lebih dominan dibandingkan seorang ayah. Faktor utamanya, ibu sering bertemu dan berinteraksi dengan anak-anak dibandingkan dengan ayahnya. Untuk itulah peran ibu dalam mewujudkan pendidikan islam dalam keluarga sangat besar sekali.

Posting Komentar untuk " Tarbiyah Sarana untuk Mengubah Diri"