Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Murtad Adalah Berpindah Agama dan Keyakinan

Murtad Adalah Berpindah Agama dan Keyakinan

Berpindah keyakinan di masa sekarang ini rasanya sudah lazim kita dengar, baik itu dari lingkungan terdekat kita atau tokoh-tokoh terkenal. Memang, yang namanya agama adalah persoalan hati. 

Jika sudah merasa kurang puas maka jalan yang terbaik adalah meninggalkannya. Itu pula yang terjadi pada orang-orang yang murtad.

Dari segi definisi, murtad juga berarti berpindah agama, tapi lebih spesifik dari agama Islam ke agama lain atau dari Islam menjadi atheis. 

Jarang kita mendengar istilah murtad diberikan kepada orang yang berpindah agama selain dari Islam.

Murtad atau irtidad atau Ridha diambil dari bahasa Arab. Murtad adalah meninggalkan agama Islam. Dari segi fiqih, sejumlah ulama memberikan definisi yang cukup jelas. 

Al-Kasani mendefinisikan Ridda (perbuatan murtad) adalah keluarnya perkataan “kafir” secara lisan yang sebelumnya beriman. Ini memang dititikberatkan pada masalah keimanan.

Pendapat lain datang dari ash-Shawi yang mendefinisikan Ridha sebagai kafirnya seorang muslim dengan perkataan terang-terangan atau perkataan yang menuntut kekafirannya atau perbuatan yang mengandung kekafiran.

Lalu, as-Syarbini menyebutkan bahwa ridha adalah putus dari Islam dengan niat atau perbuatan, baik mengatakan tentangnya dalam rangka menghina, membangkang, ataupun meyakini. 

Yang terakhir, al-Bahuti mengatakan bahwa murtad secara syariah adalah orang yang kafir setelah keislamannya, baik melalui perkataan, keyakinan, atau perbuatan.  

Sebab-Sebab Murtad

Alasan seseorang murtad ada bermacam-macam dan kerap kita temui dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menikah, karena tidak menginginkan adanya dua keyakinan dalam satu atap.

2. Kekurangpahaman akan ajaran Islam, sehingga memiliki pandangan yang salah atas prinsip-prinsip dasar Islam.

3. Politik, misalnya untuk mendapatkan jabatan tertentu.

4. Ekonomi, karena mendapatkan imbalan dari pihak agama lain jika mau meninggalkan agama Islam.

5. Pergaulan, misalnya dengan umat beragama lain secara intensif atau kalangan atheis.

Murtad dalam Sejarah Islam

Fenomena murtad yang paling terkenang dalam sejarah ialah setelah Rasulullah SAW wafat. 

Ketika itu muncul banyak sekali pemberontakan di dalam negeri, antara lain munculnya nabi-nabi palsu dan juga golongan yang meninggalkan Islam. 

Maka, Abu Bakar pun berinisiatif memberantas mereka dengan kemenangan berada di pihak muslimin.

Kemurtadan memang dianggap sebagai sebuah tindakan pengkhianatan dan pelakunya wajib dihukum mati. Pada masa-masa selanjutnya, respons umat Islam terhadap golongan murtad tidak sekeras Abu Bakar.   

Jumlah Murtad di Masa Sekarang

Lalu ada berapakah jumlah orang yang telah meninggalkan Islam hingga saat ini? Tentu sulit untuk memastikan jumlahnya karena tidak semua orang yang berpindah keyakinan terdata resmi oleh pemerintah.

Tips dan Trik

Berikut ini ada beberapa tips bagi umat Islam agar terhindar dari bahaya ridha:

1. Pahamkan ke dalam diri bahwa agama bukan warisan. Pelajarilah agar semakin mengenal ajaran Islam dan tidak mudah terseret arus.

2. Bertanyalah kepada ulama atau ustadz setiap kali memiliki pertanyaan seputar Islam.

3. Lebih selektif dalam mencari teman agar tidak terjerumus ke dalam pemikiran-pemikiran yang semakin menjauhkan dari Islam.

4. Jika ada pihak yang menjatuhkan Islam dengan fitnah atau cara lainnya, kembalilah bertanya pada ulama.

5. Tegakkan shalat 5 waktu karena itulah tiang agama.

Itulah ulasan mengenai Murtad, semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk menjaga keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Posting Komentar untuk " Murtad Adalah Berpindah Agama dan Keyakinan"