Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Lebih Dekat Sosok Habib Hasan

Mengenal Lebih Dekat Sosok Habib Hasan
credit:instagram@hasan_jafar_umar-asegaf

Habib Hasan adalah salah satu tokoh yang pernah ramai dibicarakan, tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya (cyberspace) karena adanya tuduhan skandal yang dilakukannya. Dalam artikel ini tidak akan disinggung masalah skandal yang belum tentu kebenarannya itu.

Tulisan berikut akan mengajak pembaca untuk mengenal Habib Hasan secara dekat termasuk kaitannya dengan kapasitasnya sebagai pimpinan Majelis Ta'lim Nurul Musthofa.

Masa Pendidikan Habib Hasan

Habib Hasan yang memiliki wajah tampan dan karismatik serta berilmu agama yang luas itu memiliki nama lengkap yang panjang, yaitu Habib Hasan bin Ja’far bin Umar bin Ja’far Assegaf. Beliau dilahirkan pada 1977 di Kramat Empang Bogor, Jawa Barat. 

Adanya sebutan “habib” yang terdapat pada namanya menunjukkan beliau adalah seseorang yang istimewa. Memang benar, beliau berasal dari keluarga yang istimewa yang silsilahnya bersambung kepada silsilah Nabi Muhammad saw.

Habib Hasan dilahirkan tepat di lingkungan ulama besar. Kakeknya dari pihak ibu, yaitu al-Imam al-Qutub al-Habib Abdullah bin Muhsin Alatas adalah seorang ulama besar yang sangat disegani pada zamannya. Silsilah beliau hingga bersambung kepada Nabi Muhammad bisa dijelaskan sebagai berikut

Al Habib Hasan bin Ja’far bin Umar bin Ja’far bin Syekh bin Abdullah bin Seggaf bin Ahmad bin Abdullah bin Alwi bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman Assegaf bin Ahmad Syarif bin Abdurrahman bin Alwi bin Ahmad bin Alwi bin Syekhul Kabir Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi al-Ghuyur bin al-Faqihil Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shohibul Mirbath bin Ali Kholi Qosam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidhi bin Ja’far Shodiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zaenal Abidin bin al-Imam Husein Assibit bin Imam Ali KWH bin Fatimah al-Batul binti Muhammad SAW.

Lahir dari keluarga istimewa dan tumbuh kembang pun berada di lingkungan orang-orang istimewa. Hal ini bisa dilihat dari daftar gurunya yang terdiri atas orang-orang yang saleh. Para ulama dan habaib yang pernah menjadi guru dari Habib Hasan antara lain sebagai berikut:

  • Syaikh Usman Baraja yang mengenalkan beliau pada Huruf Hijaiyah.
  • Syekh Abdul Qodir Basalamah yang mengajarkan bahasa Arab.
  • Syaikh Ahmad Bafadhol yang mengajarkan Ilmu Nahwu dan Sharaf.
  • Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih serta putra-putra beliau yang juga menjadi gurunya, yaitu Habib Abdul Qadir Bilfaqih, Habib Muhammad Bilfaqih, Habib Abdurrahman Bilfaqih yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hadist alFaqihiyyah yang ada di Malang, Jawa Timur.
  • Syekh Abdun yang menjadi pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Malang, Jawa Timur.
  • Al-Imam al-Arif Billah al-Habib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qodir Assegaf serta beberapa putra di antaranya al-Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf yang mengasuh Yayasan Ats-Tsaqofah al-Islamiyyah.
  • Al-Habib Muhammad Anis bin Alwi al-Habsyi. Habib Muhammad ini adalah sosok ulama yang mengijazahkan maulid simtudduror.
  • KH. Dimyati dari Banten Jawa Barat.
  • Al-Habib Abdullah bin Husein syami Alatas
  • Al Habib Abu bakar bin Hasan Alatas, Martapura
  • KH. Mama Satibi beserta putera beliau yang juga menjadi guru sang Habib yang berasal dari Cianjur.
  • Muallim Sholeh yang berasal dari Bogor Jawa Barat.
  • KH. Buya Yahya dari Bandung Jawa Barat

Semasa masa pendidikannya, Habib Hasan menjalaninya sebagaimana anak seusianya. Menghabiskan masa belajar di SD, SMP, SMA dan kemudian melanjutkan jenjang pendidikan di IAIN Sunan Ampel yang sekarang menjadi STAIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Selain belajar di IAIN, Habib Hasan juga menuntut ilmu di Darul Hadits alFaqihiyyah yang ada di Malang. 

Sebagai seorang da’i, Habib Hasan telah melakukan berbagai perjalanan dakwah untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Selama ini beliau banyak berdakwah di wilayah Bogor, Bandung, Sukabumi, Jakarta, dan sekitarnya. 

Dalam ceramahnya, beliau tidak bosan-bosannya mengingatkan kepada kaum muslimin untuk selalu membaca dan mengamalkan isi Al-Quran, membesarkan nama Rasulullah dengan sering-sering membaca shalawat dan membaca maulid, serta membaca Ratib al-Attas dan Ratib al-Haddad. 

Ratib al-Attas dan Ratib al-Haddad adalah nama bacaan dzikir yang dikarang oleh al-habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al-Haddad yang konon disusun pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 H.

Habib Hasan dan Majelis Ta'lim Nurul Musthofa

Mengenal Lebih Dekat Sosok Habib Hasan
credit:instagram@hasan_jafar_umar-asegaf

Selepas beliau mencari ilmu di Malang, Habib Hasan meneruskan perjalanannya ke Jakarta, berkumpul dan mencari ilmu dengan para ulama dan habaib yang ada disana. Banyak cerita yang melengkapi perjalanan hidup dari seorang Habib Hasan. 

Di antara cerita yang ada adalah kisahnya yang pernah selama setahun penuh tidak keluar ruangan (rumah), kecuali hanya untuk berkunjung ke makam kakeknya, yakni al-Habib Abdullah bin Mukhsin al-Attas.

Selama menghabiskan waktunya di kamar, Habib Hasan mengisinya dengan bertafakur kepada Allah SWT. Berdasarkan cerita yang ada, pada suatu ketika beliau mendapatkan hidayah (petunjuk) untuk mengajarkan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad saw, yakni agama Islam kepada masyarakat luas. Hal inilah yang kemudian mendorong beliau untuk mendirikan majelis taklim Nurul Musthofa.

Habib Hasan mendirikan majelis taklim Nurul Musthofa yang berkedudukan di Jakarta Selatan ini pada tahun 2000 ketika usianya masih 23 tahun. Berarti usia dari majelis taklim itu sekarang sudah mencapai angka 12 tahun. Masa yang sangat lama. Dua tahun berikutnya tepatnya pada 2002 beliau membentuk Yayasan Nurul Musthofa dan mendaftarkannya ke Departemen Agama Republik Indonesia.

Jika pada awal-awal pembentukan Yayasan Nurul Musthofa, aktivitas pengajian majelis taklim Nurul Musthofa masih dilakukan dari satu rumah ke rumah lain. Maka, enam tahun berikutnya, yakni pada 2006, aktivitas pengajian sudah menguasai lebih dari 250 masjid yang ada di Jakarta. Berdasarkan pada keterangan dari referensi, diketahui bahwa saat ini jamaah Nurul Musthofa yang mengikuti kajian beliau setiap pekan sebanyak 50.000 orang.  

Selama 12 tahun kiprah beliau di jalan dakwah, Habib Hasan dengan Majelis Ta'lim Nurul Musthofa-nya telah mengeluarkan berbagai koleksi shalawat yang bisa diperdengarkan oleh kaum muslimin. 

Berikut ini adalah beberapa judul sholawat yang telah dikeluarkan oleh Majelis Ta'lim Nurul Musthofa, yaitu:

Ya Sayyidi Ya Rasulullah, Shalawat Majelis Old, Shalawat Majelis New, Shalatullah Salamullah, Ya Habibi Rasul, Ya Habibana, Qul Ya Adzim, Allah Allah Khaliquna, Farobbunal Maula, Mahalul Qiyam, Marhaban Ya Ramadhan, Habibullah, Huwannuur, Allahu Allah, Yaa Thoybah, Muhammad Asyraf, Sholawatullah Taghsya, Sholatullah ‘Alaa Thohal Yamani, Allahumma Shalli, Sholatullah, Ya badrotim, Waqtusyahar, Yaa Robbana,Yaa Rabbii, Fii huraidhah, Syairilla Yaa Ramadhan, Ya Rasulullah Nurul Jamil, Rabbi Fajalna, Yaa Habibi Ya Muhammad, Sayyidil Faqqihil Muqaddam, Alfa Sholallah, Salamullah Nurul Musthofa, Yaa Robbana 1, Yaa Rabbana 2, Yaa Rasulullah, Abdullah Nurul Musthofa, Aqidatul Awam, Majelis Nurul Musthofa (Live), Ya Robbana (Live), Yaa Habibi Rosul (Live), Rabbi Sholli Da’iman, Rabbi Sholli Da’iman (Live), Yaa Sayyidi Yaa Rasulullah, Waqtus Sahar, Hadroh, Ya Habibana Anis,Yaa Habibana Abdurrahman Assegaf, Abdullah Nurul Musthofa (Muqaddimah).

Beberapa judul sholawat tersebut yang disenandungkan oleh Habib Hasan telah beredar luas di masyarakat, khususnya yang aktif mengikuti kajian dari ulama yang terlihat parlente dalam penampilannya ini. Karena jejak dakwah beliau yang cemerlang di usianya yang masih terbilang muda, tidak heran jika kemudian ada yang menyebut beliau sebagai the rising star di jalan dakwah saat ini.

Posting Komentar untuk " Mengenal Lebih Dekat Sosok Habib Hasan "