Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Misteri Kehidupan Setelah Mati

Misteri Kehidupan Setelah Mati

Manusia merupakan salah satu dari makhluk ciptaan Allah dan manusia diciptakan dengan sebagus-bagus bentuk dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lain seperti binatang, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya.

Selain itu manusia juga punya kelebihan-kelebihan lain yang tidak diperdebatkan pada makhluk-makhluk yang lain seperti bisa berbicara dan melakukan aktivitas apa saja, menurut keahlian dan bidang masing-masing. 

Namun satu hal yang perlu di pahami bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Terutama untuk manusia, mereka harus menghadapi kehidupan setelah mati. 

Manusia dalam hidup di dunia ini menurut garis nasib yang telah ditakdirkan oleh Allah, ada yang berumur panjang sehingga bisa punya anak dan cucu dan ada pula yang berumur pendek, karena usia antara satu manusia dengan manusia yang lain itu berbeda-beda.

Manusia pada hakikatnya hidup di dua alam setelah mereka merasalah kehidupan setelah mati, yaitu alam nyata (dunia) dan alam gaib  (kubur) atau alam setelah kematian menjemputnya.

Manusia yang sudah mati itu ibaratnya hanya berpindah tempat kehidupannya dari alam yang dunia kepada alam kubur. Inilah yang disebut kehidupan setelah mati. 

Sebab,  di alam kubur inilah manusia akan hidup kembali seperti layaknya kehidupan di dunia, ketika dia akan berjumpa dengan kerabat-kerabatnya, saudara-saudaranya dan tetangganya yang telah lebih dahulu meninggalkannya.

Di alam kehidupan setelah mati ini,  manusia juga akan menjalani rutinitasnya seperti di kehidupan dunia. Seperti berkunjung ke tempat saudara-saudaranya yang jauh, dan dia akan berkumpul dengan keluarganya secara bersama-sama walaupun tidak sama seperti di kehidupan dunia.

Agama dan Kepercayaan

Agama adalah keyakinan yang dianggap benar serta dianut oleh setiap manusia di atas permukaan bumi ini menurut kepercayaan masing-masing. Bisa kita lihat bahwa keyakinan antara satu orang dengan orang yang lain itu berbeda-beda.

Di Indonesia sendiri ada beberapa keyakinan yang dianut oleh manusia. Ada yang beragama Islam, Hindu, Budha, Katolik, dan lain-lain. Sebab, agama yang ada sekarang merupakan agama turun temurun dari nenek moyang mereka masing-masing.

Di kalangan orang beragama Islam setiap orang yang sudah mati itu dimandikan, dishalatkan, dan dikuburkan di tempat perkuburan umum atau pekuburan keluarga. 

Berbeda dengan orang-orang yang berbeda keyakinan dengan agama Islam karena mereka ada  yang membakarnya, memasukkan kedalam peti mati, atau ada yang mengawetkannya, itulah fenomena-fenomena yang kita lihat selama ini, baik di kota-kota besar maupun di desa-desa terpencil.

Dalam agama Islam, kehidupan setelah mati itu adalah pasca manusia itu mati maka dia akan memasuki alam yang lain yaitu alam barzah (kubur). 

Alam barzah itu merupakan alam penantian bagi manusia untuk menunggu manusia lain yang masih hidup untuk sama-sama berkumpul di padang mahsyar (tempat berkumpul seluruh manusia dari masa Nabi Adam sampai dengan Nabi Muhammad).

Ini untuk mempertanggungjawabkan segala perintah yang telah dibebankan oleh Allah kepada masing-masing individu. 

Beban yang ada pada manusia itu tidak sama, ada yang menanggung beban besar dan ada yang menanggung beban kecil, menurut jabatan masing-masing selama berada dalam dunia. Untuk itulah kenapa kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan setelah mati. 

Dan alam kehidupan manusia setelah mati  itu disebut juga disebut dengan alam pembalasan, dikarenakan setiap manusia yang sudah meninggal akan diminta mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya selama dia hidup di alam dunia, apakah itu perbuatan yang perintah (makruf) yang tidak dikerjakan ataupun perbuatan yang larangan (mungkar) yang telah dia kerjakan selama ini.

Dalam satu Hadits mengatakan: “Jika manusia telah meninggal dan telah dikubur dalam liang lahat, maka tidak lama setelah orang-orang yang mengantar jenazah itu pulang meninggalkan tempat pemakaman itu, maka datang dua orang malaikat yaitu Malaikat Rakib dan Malaikat Atid," 

Hal ini berarti tugas dari kedua malaikat itu hanyalah bertanya kepada orang yang telah meninggal dengan beberapa pertanyaan di antara:

  • Maa Rabbuka (Siapa Tuhan kamu?)
  • Maa Kitabuka (Apa kitab kamu?)
  • Maa Ikhwanuka (Siapa saudara kamu?)

Itulah pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh Malaikat Rakib kepada setiap manusia yang telah memasuki alam kubur. Tugas dari Malaikat Raqib adalah bertanya dan tugas dari Malaikat Atid adalah menyiksa manusia tersebut apabila dia tidak bisa menjawab pertanyaan dari Malaikat Raqib dengan benar.

Manusia yang bisa menjawab semua pertanyaan di atas, adalah manusia-manusia yang selama masa hidupnya di dunia itu taat beribadah kepada Allah SWT. Itu artinya mereka siap menjelang kehidupan setelah mati.

Ini karena ibadah-ibadah itulah yang akan menjawab semua pertanyaan dari Malaikat Raqib di dalam alam kubur, karena yang menjawab semua pertanyaan Malaikat Rakib itu bukan mulut melainkan adalah tangan, kaki dan anggota-anggota tubuh yang lain, tidak sama dengan kejadian yang terjadi di alam dunia.

Pertanyaan yang pertama itu menanyakan tentang “siapa Tuhan kamu”, jawaban yang harus dijawab oleh anggota tubuh orang yang telah mati sebenarnya adalah “Allah tuhanku” dan jawaban itu baru bisa dijawab oleh anggota tubuh orang yang telah mati jika selama masa hidupnya dia mengenal Allah SWT, serta selalu melakukan ibadah kepada Allah seperti  shalat, puasa, ibadah haji dan ibadah-ibadah yang lain.

Akan tetapi apabila dia tidak mengenal Allah dan tidak pernah melakukan ibadah kepada-Nya maka mustahil anggota tubuhnya bisa memberikan jawaban yang benar dari  pertanyaan diatas.

Pertanyaan kedua yang ditanyakan “apa nama kitab kamu” jawaban yang harus dijawab oleh manusia adalah bahwa “Al-Qur`an itu kitabku”, jawaban itu baru bisa dijawab oleh anggota orang yang sudah mati jika dia sering membaca Al-Qur`an, dalam membaca Al-Qur`an itu juga harus dibaca secara benar bukan asal baca saja serta pada saat membaca Al-Qur`an itu mengingat makna yang dikandung oleh setiap ayat  yang dia baca.

Jika dalam kehidupan dia sehari-hari tidak pernah membaca Al-Qur`a maka anggota tubuhnya pasti tidak bisa menjawab pertanyaan yang kedua. 

Pertanyaan ketiga yang ditanyakan kepada si mayit adalah “siapa saudara kamu”, jawaban yang tepat untuk pertanyaan ketiga adalah “orang Islam saudaraku” dan untuk bisa menjawab pertanyaan ketiga ini maka orang yang telah mati dituntut selama masa hidupnya itu saling mengunjungi atau silaturahmi sesama orang Islam, membantu disaat susah dan merasakan bahagia disaat senang.

Jika selama dia hidup tidak pernah melakukan silaturahmi sesama muslim maka anggota tubuh orang yang telah mati tidak akan bisa menjawab pertanyaan ketiga ini.

Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan salah satu haru-hara yang akan dihadapi oleh orang-orang yang sudah mati, karena azab di alam kubur itu sangat banyak dan azab itu baru berakhir apabila hari Kiamat sudah tiba. Maka sebelum kiamat itu datang, maka orang yang sudah mati akan terus merasakan azab secara terus-menerus.

Dalam kitab Tasawuf Maraqil `Ubudiyah dijelaskan bahwa setiap orang yang sudah mati itu akan ditemani oleh amalan perbuatannya di alam kubur, sebab amalan orang yang telah meninggal itu akan berubah wujud oleh Allah kepada satu bentuk.

Jika amalan orang  itu selama hidupnya banyak melakukan kebaikan, maka wujud amalan itu akan dibentuk dengan satu bentuk yang sangat bagus sekali, sehingga orang telah mati tidak akan mengenal bentuk amalannya.

Tetapi, apabila amalan orang yang mati itu banyak yang kejahatan, maka Allah merubah wujud amalan itu kesatu bentuk yang sangat jelek dan mengerikan, sehingga orang mati itu sangat takut untuk melihat wujud amalannya sendiri, dan orang yang sudah mati akan terus ditemani oleh wujud amalannya sampai dengan tibanya hari kiamat.

Lanjutan dalam kitab Muraqi `Ubudiyah juga dijelaskan bahwa dalam kubur itu akan dibuka satu tirai yang menyerupai tirai kamar rumah di dunia.  

Dan jika orang yang meninggal itu orang yang baik dan taat beribadah kepada Allah, maka tirai yang terbuka adalah satu tirai yang langsung menuju pemandangan indahnya surga dan orang yang telah mati akan dapat melihat dimana tempatnya kelak dalam surga.

Ini karena keindahan alam surga tentu tidak bisa kita lukiskan bagaimana tentang keindahannya serta bagaimana nikmat-nikmat yang ada disana, dan orang yang telah mati akan terlena dengan pemandangan surga di alam kubur dengan melihat indahnya surga ciptaan Allah SWT.

Sedangkan jika orang yang telah mati itu orang yang paling gemar melakukan dosa baik dosa besar maupun dosa kecil, maka tirai yang terbuka itu langsung menuju pemandangan dalam neraka serta melihat dimana tempat dia akan diazab oleh Allah SWT, sehingga orang yang telah mati akan merasakan ketakutan yang luar biasa, dia tidak merasa aman dan nyaman sama sekali bagi dia selama berada di dalam alam kubur.

Setelah Malaikat Israfil meniup sangkakala pertama, maka manusia yang telah mati itu akan terbangun semua dan mereka akan sama-sama menelusuri padang mahsyar menuju ke hadapan Allah SWT untuk menjalani sidang atau putusan akhir.

Saat itulah dimana manusia yang taat akan mendapat tempat yang layak yaitu surga Jannatun Naim dan orang yang maksiat akan mendapat yang setimpal yaitu neraka wailun. Nauzubillah summa nauzubillah. Itulah artikel mengenai kehidupan setelah mati. 

Semoga informasi tentang misteri kehidupan setelah mati ini berguna dan bermanfaat. 

Posting Komentar untuk " Misteri Kehidupan Setelah Mati"