Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Indahnya Melihat Akhlak Muslim

Indahnya Melihat Akhlak Muslim

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia mempunyai kelebihan dibandingkan tumbuhan dan hewan. 

Kelebihan itu berbentuk akal dan pemikiran untuk dipakai saat menjalankan kehidupan di muka bumi. Dengan akal dan pemikiran, sepantasnya manusia bermoral baik seperti akhlak muslim yang disunahkan Rasulullah.

Pengertian Akhlak

Akhlak secara terminologi disimpulkan sebagai perilaku seorang yang didorong oleh satu kemauan dengan sadar untuk lakukan satu tindakan yang baik. Tiap agama tentu mengajari kebaikan untuk umat-umatnya. Demikian pula dengan agama Islam.

Golongan muslimin dan muslimah disarankan untuk berbuat baik pada sesama serta Tuhan-Nya. Dalam Al quran dan sunnah Rasul, terdapat beragam saran dan ajakan untuk bermoral baik.

Sebagai hamba Allah SWT, golongan muslim semestinya mengikuti perintah-Nya yang terdapat di dalam kitab-Nya dan sunah Rasul-Nya. Sebagai utusan Allah SWT, Rasulullah menjadi panutan untuk umat muslim. Sebagai panutan, maka selayaknyalah kita mencontoh semua akhlak Rasul.

Ikuti Sunnah Rasul

Nabi Muhammad SAW populer dengan karakternya yang terpuji, salah satunya amanah, jujur, setia, berani, pemurah hati, semua kebaikan, dan malu. Karakter terpuji Rasul berikut yang menjadi satu diantara dasar untuk golongan muslim berlagak laris di kehidupan setiap hari.

Akhlak yang bagus dan dikuti dengan perilaku yang baik. Selain yang telah disebutkan, ada banyak karakter yang terdapat di dalam Al quran, yakni menghargai orangtua, menjaga kehormatan, menghindari diri dari semua yang diharamkan Allah SWT, menolong orang lain sesuai kekuatan dan keperluan.

Sisi dari Iman

1. Malu

Salah satu akhlak baik yang perlu dipelihara golongan muslim adalah rasa malu. Karena ada karakter malu, akan merintangi seseorang melakukan tindakan dosa dan yang dilarang oleh Allah SWT. 

Malu adalah bagian dari iman, seperti dalam hadits, "Iman itu ada tujuh puluh bagian. Yang tertinggi adalah kalimat 'la ilaha illallah' dan yang terendah adalah menyingkirkan duri di jalan. Dan malu adalah bagian dari iman". (HR Bukhari).

Malu berlainan dengan minder. Kita tak perlu menjadi tidak percaya diri karena malu. Malu di sini memiliki makna satu perlakuan yang sudah dilakukan membuat perlindungan diri dari beberapa hal yang bisa menghancurkan kehormatan kita di muka umum. Tidak berarti kita tidak perlu keluar dari rumah untuk melakukan aktivitas, beramal menuntut pengetahuan, dan beramal saleh.

Maka malu lebih ditegaskan sebagai penghambat seorang untuk melakukan tindakan atau perbuatan dosa. Saat seseorang akan melakukan tindakan dosa, akan terhambat dengan rasa malu yang dimilikinya.

2. Amanah

Selain rasa malu, ada karakter Rasul yang disebut sebagai bagian dari iman , yakni amanah. Amanah bukan hanya dihubungkan dengan kekuasaan dan materi. Secara syar'i, amanah disimpulkan sebagai menjalankan apapun yang dipercaya dan dipercayakan.

Maka amanah tidak hanya materi, tapi lebih dari itu. Kalimat sebagai amanah, perlakukan sama-sama secara baik adalah amanah, sampaikan pesan ke seseorang tanpa mengurangi dan melebihkan pesannya adalah amanah, dan menjalankan hak Allah SWT adalah amanah.

Orang yang amanah condong mempunyai karakter jujur, sedangkan orang yang tidak mempraktikkan dan menyampaikan amanah condong mempunyai karakter dusta dan khianat. Orang yang dusta dan khianat, termasuk kedalam golongan orang - orang munafik.

Sebagai umat muslim yang baik, pasti kita tidak mau termasuk kedalam kelompok / golongan orang munafik. Oleh karena itu, bangunlah karakter amanah karena amanah adaalah tuntutan iman. 

Pengakuan ini didukung oleh sunah Rasulullah: "Tidak beriman seseorang yang tidak menjalankan amanah; dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji" (HR Ahmad dan Ibnu Hibban).

Allah SWT memerintahkan dalam firmannya berkaitan dengan amanah, "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS An-Nisa: 58).

Demikianlah ulasan artikel terkait dengan Indahnya Melihat Akhlak Muslim. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.

Posting Komentar untuk " Indahnya Melihat Akhlak Muslim"