Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Akhlak Terpuji terhadap Sesama Manusia

Akhlak Terpuji terhadap Sesama Manusia

Akhlak Terpuji terhadap Sesama Manusia - Sebagai makhluk yang berakhlak, sudah menjadi keharusan kita untuk mempertahankan akhlak terpuji terhadap sesama manusia yang kita miliki. 

Tak hanya dijaga, namun perlu pula ditunaikan. Akhlak adalah perspektif nilai dari syariat Islam. Kualitas keanekaragaman malah dinyatakan dengan nilai akhlak. 

Bila syariat bertutur mengenai prasyarat rukun, sah atau tidak sahnya, maka akhlak menitikberatkan pada kualitas tindakan, contoh bersedekah ditilik dari keikhlasannya.

Pengertian Akhlak Menurut Sebagian Para Ahli

Kata akhlak sendiri berasal dari bahasa Arab yang merupakan jamak dari khuluq, yang berarti tabiat, budi pekerti, atau kesopanan. 

Persamaan dari kata akhlak adalah sopan santun (bahasa Indonesia), moral (bahasa Inggris), dan ethos (Yunani). Sementara itu, menurut sebagian para ahli, akhlak memiliki arti sebagai berikut:

Ibnu Maskawaih menafsirkan akhlak ialah sifat jiwa seseorang yang mendukungnya untuk mengerjakan tindakan-tindakan tanpa melewati pertimbangan terlebih dulu. 

Beliau juga menitikberatkan bahwa akhlak ialah kondisi jiwa yang selalu memunculkan tindakan yang mudah dikerjakan. Menurutnya, semua tindakan manusia merupakan akhlak.

Sementara itu, Prof. DR. Ahmad Amin memaparkan akhlak adalah keinginan yang dilazimkan. Yang mana berarti jika kehendak tersebut melazimkan sesuatu, maka kebiasaan tersebut disebut akhlak.

Sedangkan Al-Qurthuby mengartikan akhlak sebagai suatu tindakan manusia yang berasal dari adab kesopanannya yang dinamakan akhlak. Sebab tindakan tersebut adalah bagian dari akhlak. 

Al -Qurthuby menegaskan bahwa akhlak adalah bagian dari peristiwa manusia. Oleh sebab itu, kata al-khuluk tak bisa dipisahkan definisinya dengan kata al-khiiqah, yakni fitrah yang bisa memengaruhi tindakan setiap manusia.

Muhammad bin Ilaan Ash-Shadieqy mengartikan akhlak ialah suatu kodrat di dalam diri manusia, yang bisa memunculkan tindakan baik, dengan cara yang gampang (tanpa dukungan dari orang lain). 

Meskipun penegasan beliau mengenai akhlak sama dengan Ibnu Maskawaih. Namun pada sisi lain, beliau menegaskan bahwa yang dinamakan akhlak yakni cuma tindakan baik saja.

Abu Bakar Jabir Al-Jazairy mengartikan akhlak ialah bentuk kerohanian yang tersimpan di dalam diri manusia, yang memunculkan tindakan baik juga buruk, tercela dan terpuji. Penegasan Abu Bakar sama dengan Muhammad bin Ilaan Ash-Shadieqy dan Ibnu Maskawaih, hanya pada sisi lain beliau menitikberatkan tindakan baik juga buruk merupakan akhlak.

Disisi lain, Imam Al-Ghazali mengartikan akhlak merupakan suatu sifat yang tersimpan di dalam jiwa manusia, yang bisa menghasilkan suatu tindakan yang mudah dilakukan, tanpa melewati pemikiran yang lama. 

Ditegaskan olehnya bahwa akhlak merupakan sifat yang tertanam di dalam jiwa manusia, yang bisa dinilai baik ataupun buruk, dengan memakai tolok ukur ilmu pengetahuan juga norma agama.

Sedikit Informasi Tentang Akhlak Mahmudah

Pada dasarnya, akhlak terbagi menjadi dua ragam yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela. Akhlak terpuji atau akhlak baik (Al-Akhlaaqul Mahmuudah) adalah tindakan baik terhadap Tuhan, sesama manusia, dan terhadap makhluk lainnya. 

Akhlak yang baik bisa dipenuhi dengan mendampingkan diri kita kepada Allah. Dengan cara mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, menaati ajaran-ajaran dari Rasulullah SAW.

Berikut beberapa pemaparan mengenai akhlak mahmudah:

1. Al-Rahman

Yakni belas kasihan juga lemah lembut. Firman Allah pada surat Ali Imran ayat 159, yang berarti: "Maka dengan rahmat Allah-lah engkau lemah lembut kepada mereka."

2. Amanah

Yakni terpercaya serta bisa menempati janji. Sesuatu yang dipercayakan pada seseorang, baik berujud tugas, titipan, rahasia, maupun amanah lainnya, harus dijaga dalam arti dilakukan sebagaimana mestinya.

3. Al-'Afwu

Yakni pemaaf dan mau berunding. Manusia tak bisa bebas dari yang namanya lalai serta kealpaan. Firman Allah (masih) dalam surat yang sama seperti di atas, yang berarti “…Sebab itu maafkanlah kesalahan mereka; dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.”

4. Anisatun

Yakni bermuka manis dan tak sombong. Bermuka manis mungkin sifat yang dibawa semenjak lahir. Tapi bagi orang yang tak mempunyai sifat seperti itu, bisa mempelajarinya dengan menjadikan muka manis sebagai suatu kebiasaan. 

Sebab orang yang senang memalingkan muka kemungkinan disangka sombong. Dan orang sombong tak disenangi Allah SWT juga manusia.

5. Al-Haya

Adalah malu jika diri tidak pantas. Perasaan malu terhadap Allah bila mengerjakan hal-hal maksiat, walaupun tak terlihat oleh pandangan manusia. Dan tak berani melalaikan kewajiban.

6. Khusyu’ dan Tadarru’

Yakni tekun tak lupa dan merendahkan diri terhadap Allah SWT. Perilaku ini acapkali diutamakan dalam sholat atau ibadah mahdlah lainnya.

7. Al-Salihat

Adalah beramal saleh. Seseorang dikatakan beramal saleh bila mengerjakan pekerjaan yang diizinkan oleh syara', diiringi dengan ilmu dan niat yang ikhlas.

8. Al-Ta'awun

Yakni saling menolong. Saling menolong adalah ciri kesopanan budi, kesucian jiwa, dan ketinggian akhlak, memudahkan saling mencintai juga saling mendoakan satu dengan lainnya, solidaritas tinggi, dan penguat persahabatan serta persaudaraan.

Ragam Akhlak Terpuji terhadap Sesama Manusia dan Tuhan

Menurut Imam Ghazali, akhlak baik ada empat, yaitu bijak, menjaga diri dari sesuatu yang tak baik, keberanian (menaklukkan kekuatan hawa nafsu), dan berjiwa adil. 

Akhlak yang baik terhadap Tuhan diantaranya:

1. Bertaubat (At-Taubah)

Bertaubat merupakan suatu perilaku yang menyesali tindakan buruk yang sudah dikerjakan dan berupaya menghindarinya, juga melaksanakan tindakan baik.

2. Bersabar (Ash-Shabru)

Bersabar adalah suatu perilaku yang bisa mengalangi diri pada kesusahan yang dialami. Namun, tak berarti bahwa sabar itu lantas putus akal tanpa usaha untuk membebaskan diri dari kesusahan yang dialami oleh manusia. 

Maksud dari sabar di sini yakni tindakan yang dimulai dengan ikhtisar, kemudian diakhiri dengan ridha serta ikhlas, jika seseorang ditimpa suatu ujian dari Tuhan.

3. Bersyukur (Asy-Syukru)

Bersyukur adalah suatu perilaku yang selalu ingin menggunakan dengan sepenuh-penuhnya.

4. Bertawakkal (At-Tawakkal)

Bertawakkal ialah memberikan segala urusan kepada Allah sehabis berbuat, semaksimal mungkin untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya.

5. Ikhlas (Al-Ikhlaash)

Ikhlas adalah perilaku menghindarkan diri dari riya saat melakukan amal baik sehingga amalan seseorang bisa disebut jernih jika dilakukan dengan ikhlas.

6. Raja (Ar-Rajaa)

Raja merupakan perilaku jiwa yang lagi menanti  sesuatu yang diinginkan dari Allah S.W.T. Tentunya sehabis mengerjakan hal-hal yang mengakibatkan terjadinya sesuatu yang diinginkannya tersebut.

7. Bersikap takut (Al-Khauf)

Al-Khauf merupakan kebalikan dari Ar-Rajaa, yaitu suatu perilaku jiwa yang lagi menanti sesuatu yang diinginkan dari Allah, maka manusia berusaha supaya apa yang ditakutkan tak akan terjadi kembali.

Berikut beberapa akhlak baik atau terpuji terhadap sesama yang dapat kita amalkan:

1. Sayang atau belas kasihan (Asy-Syafaqah)

Asy-Syafaqah yakni perilaku jiwa yang selalu ingin berbuat baik juga menyokong orang lain.

2. Rasa persaudaraan (Al-Ikhaa)

Rasa persaudaraan adalah perilaku jiwa yang kerap ingin berjalinan baik dan bersatu dengan orang lain.

3. Memberi nasihat (An-Nashiihah)

An-Nashiihah yakni suatu usaha untuk memberi isyarat-isyarat yang baik kepada orang lain dengan memakai tuturan, baik saat orang yang dinasihati sudah melakukan hal-hal yang buruk, ataupun belum.

4. Memberi bantuan (An-Nashru)

Yakni suatu usaha untuk menolong orang lain, supaya tak menghadapi suatu kesusahan.

5. Meredam amarah (Kazmul Ghaizhi)

Yaitu usaha meredam emosi supaya tak dikendalikan oleh emosi marah terhadap orang lain.

6. Adab kesantunan (Al-Hilmu)

Merupakan sikap jiwa yang peramah terhadap orang lain, sehingga di dalam ucapan dan tindakannya acap menyimpan adab kesopanan yang mulia.

7. Senang memaafkan (Al-Afwu)

Al-Afwu merupakan tingkah laku dan perilaku seseorang yang senang mengampuni kesalahan orang lain yang telah dilakukan terhadapnya.

Demikianlah ulasan artikel terkait dengan  Akhlak Terpuji terhadap Sesama Manusia. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat untuk Anda.

Posting Komentar untuk " Akhlak Terpuji terhadap Sesama Manusia"