Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aliran - Aliran Dalam Agama Islam

 

Aliran - Aliran Dalam Agama Islam
credit:instagram@todanabookstore

Aliran - Aliran Dalam Agama Islam

Jika Anda bertanya, ada berapa banyakkah aliran - aliran dalam agama Islam? Untuk menjawabnya kita akan merujuk pada sebuah hadits dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud.

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: "Rasulullah SAW telah bersabda, "Kaum Yahudi telah terpecah menjadi 71 atau 72 golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi 71 atau 72 golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan".

Jika kita melihat dalam konteks politik, umat Islam memang hanya terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok Islam Sunni yang jumlahnya mencapai angka 90% dari seluruh populasi umat muslim  di dunia dan kelompok Syiah yang jumlahnya sekitar 10%.

Akan tetapi, jika kita melihat lebih terperinci lagi, golongan-golongan dalam Islam bisa dibagi berdasarkan eksklusivitas mereka terhadap agama atau bahkan kelompok Islam lain.

Agama Islam menekankan penyerahan hidup seorang muslim kepada Allah SWT, menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, atau pada intinya, berbuat kebaikan. 

Umat Muslim diperintahkan untuk menghormati umat beragama yang lain. Bahkan, dalam buku Mahkota Sufi, Idries Shah menyatakan bahwa "Muhammad tidak mengklaim membawa suatu agama baru".

Setiap bangsa mempunyai pemberi peringatan sendiri-sendiri. Ajaran dalam Al-Qur'an hanyalah peringatan atas kebenaran yang sudah diketahui semua orang, agama-agama yang lahir sebelum Islam.

Islam Sufi, Semua Agama Sejajar

Seperti yang kita ketahui, terdapat kelompok sufi yang menyatakan bahwa tidak ada paksaan dalam agama Islam. Kalngan Sufi melandaskan hal ini pada keputusan Nabi Muhammad SAW selama hidupnya. 

Misalnya, Nabi SAW mengizinkan kaum Nasrani beribadah di masjid. Sufisme memiliki pemahaman wahdatul adyan yaitu kesejajaran semua agama sebagai bentuk pencarian terhadap Tuhan.

Islam Eksklusif, Meninggikan Diri

Di samping kalangan sufi, terdapat kelompok “oposisi” sufi, yaitu kelompok eksklusif. Kelompok ini mengawali kebencian terhadap agama atau kelompok Islam lain melalui keberadaan Kaum Khawarij. 

Ciri-ciri mereka di antaranya, suka mencela dan menganggap sesat, berprasangka buruk, berlebihan dalam beribadah, keras terhadap sesama muslim, memiliki sedikit pengetahuan, dan berakal buruk.

Selanjutnya, meski tidak seradikal kaum Khawarij, muncul pula paham Wahhabi yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. Paham ini mengkritik buruknya moral pemerintahan dan berupaya untuk mengembalikan Islam seperti pada masa Nabi Muhammad SAW. 

Paham Wahhabi pada akhirnya dianggap sebagai cikal bakal kelompok-kelompok yang dianggap sebagai kelompok Islam radikal, termasuk kelompok Noordin M. Top yang sempat muncul beberapa tahun yang lalu.

Islam Modern, Rasionalisasi Islam

Selain itu, ada pula aliran lain yang muncul, yaitu Islam modern. Gerakan ini dipelopori oleh Jamaluddin Afgani dan Muhammad Abduh. Gerakan ini bertujuan untuk membuat Islam selaras dengan kemodernan. 

Caranya, memperkaya Islam dengan berbagain penemuan yang berkaitan dengan rasionalitas yang diandalkan pengetahuan Eropa.

Ketiga Aliran di Indonesia

Menariknya, ketiga aliran tersebut di atas (yakni sufi, eksklusif, dan Islam modern) berhasil masuk ke Indonesia dan memiliki pengikut masing-masing. 

Misalnya, kelompok sufi berkaitan erat dengan NU (Nahdhatul Ulama), Islam modern berkaitan dengan Muhammadiyah, dan Islam eksklusif, dikaitkan berhubungan dengan kelompok FPI (Front Pembela Islam).

Wallahu 'alam bissawab

Posting Komentar untuk " Aliran - Aliran Dalam Agama Islam"