Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hubungan Antara Iman Dan Amal Shaleh

 

Hubungan Antara Iman Dan Amal Shaleh
credit image:freepik.com

Hubungan Antara Iman Dan Amal Shaleh - Sesungguhnya setiap manusia dalam keadaan merugi. Benarkah demikian? Untuk mengetahui jawabannya silahkan membaca artikel berikut ini hingga selesai sehingga Anda akan mendapatkan pemahaman secara lebih mendalam terkait dengan pernyataan tersebut.

Allah Subhananhu  Wata'ala telah bersumpah atas nama waktu, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an surah Al-Ashr ayat 1-3 berikut ini:

(3)وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Artinya:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." [QS. Al-Ashr:1-3]

Ayat ini menegaskan bahwa betapa meruginya manusia yang tidak mampu memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wata'ala dengan sebaik - baiknya. Bahkan mampu menghargai dan menggunakan waktu tersebut dengan cara yang optimal merupakan salah satu ciri dari seorang muslim yang taat.

Berdasarkan Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)  sebagaimana di kutip dari https://tafsirweb.com/  mengatakan:

"Allah bersumpah dengan waktu antara akhir waktu zhuhur hingga ketika matahari mulai memerah; dan yang dimaksud adalah waktu ketika terjadinya berbagai perbedaan keadaan dan fenomena dan waktu hidupnya makhluk. 

Kemudian disebutkan isi dari sumpah itu: Sungguh manusia dalam kerugian dengan mendapat kesudahan yang buruk di akhirat, kecuali orang yang beriman dan beramal shalih, yaitu amalan yang diperintahkan untuk dilaksanakan. 

Dan disebutkan perbuatan saling menasehati dalam kebenaran, padahal itu termasuk amal shalih, sebagai penyebutan hal yang khusus setelah hal yang umum agar menjadi perhatian. Maka bagian dari hal yang diperintahkan adalah memberi petunjuk kepada orang lain menuju kebenaran, termasuk mengajarkan hal-hal yang berkenaan dengan hidayah. 

Dan yang dimaksud dengan sabar adalah menahar diri dari hal yang diinginkan hawa nafsu. Dan ini merupakan bagian dari akhlak yang paling mulia."

Pernahkah kita menyadari selama ini, bahwa Allah SWT telah memberikan waktu dengan jumlah dan durasi yang sama kepada setiap manusia? Bukankah setiap harinya kita semua memiliki waktu yang sama, yakni 24 jam, namun mengapa hasilnya bisa berbeda - beda? Apa yang menyebabkan hal tersebut?

Salah satu nikmat dan karunia tertinggi yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia adalah waktu, oleh karena itu agar kita tidak menjadi manusia yang merugi (seperti yang disebutkan dalam surah Al-Ashr diatas), maka kita seharusnya mampu memanfaatkan waktu tersebut dengan efektif dan efisien untuk menjalankan tugas sebagai hamba Allah SWT di muka bumi ini.

Berdasarkan tafsir An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi, mengatakan:

"Allah bersumpah dengan masa, yaitu malam dan siang sehingga tempat terjadinya perbuatan-perbuatan manusia, bahwa manusia itu rugi. Orang yang rugi adalah kebalikan orang yang beruntung. Tingkatan orang yang rugi bermacam-macam; ada yang rugi secara mutlak seperti kondisi orang yang rugi di dunia dan akhirat. Ia tidak mendapatkan kenikmatan dan berhak mendapatkan Neraka Jahim. Ada yang rugi di sebagian sisi saja. 

Karena itu Allah menyebutkan kerugian untuk setiap manusia secara umum kecuali orang yang memiliki empat sifat:
  • Iman terhadap apa yang diperintahkan Allah dengan beriman kepadaNya. Dan iman tidak ada tanpa adanya ilmu. Ilmu adalah bagian dari iman yang tanpanya keimanan menjadi tidak sempurna.
  • Amal shalih. Dan ini mencakup seluruh perbuatan baik, zahir maupun batin, yang berkaitan dengan hak-hak Allah dan hak-hak hambaNya, yang wajib dan yang dianjurkan.
  • Saling menasehati dengan kebenaran yang merupakan iman dan amal shalih, yakni sebagian orang menasihati sebagian yang lain dengan kebenaran, mendorong, dan menganjurkannya. 
  • Saling menasihati dengan kesabaran adalah dalam ketaatan terhadap Allah, bersabar menjauhi maksiat, dan bersabar atas ketentuan-ketentuan Allah yang menyakitkan. 
Dengan dua hal pertama, seseorang menyempurnakan dirinya sendiri dan dengan dua hal kedua, seseorang menyempurnakan orang lain dan dengan melengkapi keempat hal tersebut, seseorang terhindar dari kerugian dan mendapatkan keuntungan besar."

Hubungan Antara Iman Dan Amal Shaleh

Allah Subhanau Wata'ala telah berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Anfal ayat ke 2 sebagai berikut:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." [QS. Al-Anfal:2]

Dari terjemahan ayat tersebut di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa kta harus selalu melakukan instropeksi pada diri kita, apakah kita sudah beriman dengan sesungguhnya, serta sejauh mana kekuatan dan ketebalan iman kita.

Jika kita berkaca pada diri kita, ternyata kta masih jauh dari kata beriman dalam makna yang sesungguhnya, karena kita masih sering mengabaikan panggilan dari Allah SWT. 

Ketika disebut asma Allah dan Rasul-Nya sikap kita biasa saja, hal ini berbeda jika disebut nama pacar kita atau orang yang paling kita cintai, terasa ada magnet yang menggetarkan hati kita, hati terasa berdebar debar, wajah berseri seri seperti akan bertemu dengan sorang bidadari. 

Itu artinya kita belum meresapi keimanan kita dalam makna yang sesungguhnya, karena salah satu ciri orang beriman adalah ketika disebut nama Allah SWT, maka akan bergetar hatinya.

Dalam kaitannya dengan makna surah Al-Ashr di atas, kita seharusnya berusaha untuk  mengiringi keimanan kita dengan melakukan amal shaleh, berbuat baik, yaitu amal perbuatan yang sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya. 

Ada banyak sekali amal shaleh yang dapat dengan mudah kita lakukan, maslahnya adalah kembali kepada diri kita, mau atau tidak untuk melaksanakannya. 

Contoh paling gampang adalah taat pada perintah kedua orang tua, tidak menyakiti hatinya walau dengan kata "Ah" atau sejenisnya.

Contoh lainnya adalah taat pada perintah suami, menyayangi istri, menyenangkan hati anak - anak, memuliakan tamu, menghargai tetangga, menjaga kebersihan, berkata kata yang baik atau lebih baik diam jika tidak bisa, senyum kepada setiap orang, bershodaqoh dan sebagainya.

Jika semua itu kita lakukan ikhlas karena Allah SWT, maka itu akan menjadi amal shaleh bagi diri kita, karena amal shaleh tidak bisa diwakilkan kepada orang lain.

Selain beramal shaleh, kita juga di tuntut untuk saling mengingatkan terhadap diri kita sendiri, keluarga dan saudara-saudara kita, bahkan kepada orang lain sekali pun atas kebenaran atau perkara yang haq. 

Dan sebagai anjuran terakhir agar kita tidak menjadi manusia yang merugi, maka kita juga harus saling mengingatkan di dalam hal kesabaran.

Sabar adalah sebuah kata yang sangat mudah untuk diucapkan, namun sabar sesungguhnya bukanlah perkara yang mudah untuk di praktikkan, karena kita sebagai orang awam sangat terbatas kesabarannya bahkan kadang hilang rasa kesabaran.

Untuk itulah kita selalu  memohon agar diberikan kesabaran seperti sabarnya para wali Allah, seperti sabarnya para Nabi dan Rasul di dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan hidup dari Allah SWT.

Sesungguhnya segala ujian dan cobaan yang kita terima belumlah seberapa kadarnya, jika dibandingkan dengan ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada para alim ulama, para pejuang, dan orang-orang shaleh sebelum kita. Oleh karena itu kita harus selalu berdo'a agar di berikan kesabaran dalam menjalani hidup ini.

Demikianlah ulasan artikel tentang Hubungan Antara Iman Dan Amal Shaleh. Semoga ulasan artikel ini dapat menambah wawasan Anda dan bisa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Posting Komentar untuk "Hubungan Antara Iman Dan Amal Shaleh"