Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Doa Mustajab

Pengertian Doa Mustajab
credit:instagram@dakwah_sunahsalaf

Artikel berikut ini akan membahas tentang pengertian doa mustajab. Seperti apa doa mustajab itu? Banyak yang gelisah mengapa doa-doanya belum terkabul? 

Begitu banyak dosakah sehingga Allah SWT tak mau mendengarkan doa-doa yang seolah tertolak tersebut? Sedih, gelisah, tak sabar menanti terkabulnya doa. Hidup rasanya begitu sempit.

Beban hidup semakin berat tapi mengapa doa minta rumah saja belum terkabul? Padahal sholat dhuha, sholat tahajud, berbagi kasih dan harta dengan orang lain, hormat pada orangtua, semuanya sudah dilakukan. 

Doa mustajab itu yang seperti apa? Apakah doa mustajab hanya untuk orang-orang tertentu?

Kenapa ada orang yang masih muda sudah diberi kelonggaran harta yang berlimpah dan mampu beli rumah, mobil, dan jalan-jalan ke luar negeri? Tidak satu melainkan 3 buah rumah mewah di tempat yang strategis, tunai. Mobil pun ada dua buah, Pajero dan Land Cruiser. Ke luar negeri sudah seperti makan obat. 

Iri dan cemburu sekali. Tapi itulah hidup. Tak adil bagi manusia tapi pasti itulah keadilan bagi Allah SWT. Doa mustajab yang bagaimana yang harus dipanjatkan agar bisa mencicipi sedikit saja kenikmatan kelonggaran harta di dunia?

Doa Mustajab Itu Milik Semua Orang

"Berdoalah. Pasti aku kabulkan." Itulah janji Allah SWT. Tapi Allah SWT memang tidak memberikan informasi kapan doa-doa itu akan dikabulkan. Kenyataannya adalah bahwa ada doa-doa yang cepat sekali terkabul. Ada doa-doa yang lama terkabulnya. 

Ada juga doa-doa yang tak pernah terkabul hingga orang yang berdoa itu meninggal dunia. Tapi tak dinyana ternyata kehidupan keluarga yang ditinggalkannya malah seperti doanya. Jadi bisa jadi doa mustajab itu terwujud bukan kepada yang berdoa tapi kepada anak cucunya.

Satu yang pasti adalah bahwa Allah SWT senang sekali melihat umatnya hingga merintih, menangis, meratap terutama di sepertiga malam meminta hanya kepada-Nya. Doa-doa yang dipanjatkan pada waktu hati tenang dan suasana syahdu ini bisa jadi merupakan doa mustajab.

Bila ternyata doa-doa tersebut belum menjadi doa mustajab, jangan bermuram durja apalagi putus asa. Analoginya seperti ini. Ketika ada seseorang yang tidak disenangi meminta sesuatu, rasanya ingin segera mengabulkan permintaan orang tersebut agar dia cepat pergi. 

Tapi kalau ada orang yang disenangi meminta sesuatu, rasanya ingin mengajaknya mengobrol terlebih dahulu agar agak lama bisa bersama dengan orang tersebut. Begitupun dengan doa. 

Terkadang kalau Allah SWT sangat menyayangi seorang hamba, Allah SWT akan mencoba orang tersebut berkali-kali. Allah SWT ingin melihat sampai di mana keimanan orang tersebut.

Jadi, bukannya doa yang dipanjatkan dengan sepenuh hati segenap jiwa itu tidak menjadi doa mustajab. Namun Allah SWT ingin mendengar ratapan yang begitu menyayat hati itu berkali-kali. Allah SWT senang hamba-Nya berpasrah diri.

Biasanya pada saat di titik nadir, disitulah keajaiban datang dan doa-doa yang dikira tidak mustajab menjadi doa mustajab. Teruslah berbaik sangka kepada Sang Pencipta karena tidak ada yang tahu kapan ungkapan rasa syukur yang disertai doa-doa mulia itu berubah menjadi kenyataan.

Doa mustajab itu bisa berupa apa saja yang akan membawa kebaikan. Doakan orang lain, maka orang lain akan mendoakan juga. Jangan heran kalau orang baik itu sering terhindar bencana. Itu karena dia sering memberi banyak hal termasuk doa kepada orang lain.

Jangan merasa diri kotor di hadapan Allah SWT. Jangan pula merasa doa mustajab hanya milik orang-orang tertentu. Percayalah sekotor apa pun seorang hamba selama dia tetap percaya kalau Allah SWT akan membantu dan memaafkannya, dia pun berhak mendapatkan pengabulan atas doa-doanya.

Jadi, doa mustajab itu milik semua orang. Semua manusia dengan keadaan apa pun berada di tempat yang sama di mata Allah SWT. Tidak ada orang yang dianggap paling baik sekalipun yang bisa memberikan kepastian apakah seseorang itu kelak masuk surga atau masuk neraka.

Doa Mustajab Melalui Ibu

Ketika seseorang mengalami kesulitan hidup yang luar biasa, pergilah kepada Ibu dan mintalah beliau untuk berdoa dengan khusuk dan khusus untuk anaknya yang sedang kemalangan itu. Percayalah doa yang dipanjatkan ibu itu akan menjadi doa mustajab. Cepat sekali dikabulkan. 

Berbuat baik dan manjakanlah Ibu. Lalu setiap hari mintalah beliau berdoa secara khusus dan khusuk. Memang biasanya ibu akan mengatakan kalau beliau telah berdoa untuk anak-anaknya. Namun kalau meminta dengan khusus, rasanya lebih meyakinkan.

Banyak sekali contoh betapa doa ibu itu adalah doa mustajab. Tidak lama seorang ibu berdoa, kehidupan orang tersebut menjadi lebih baik. Doa ibu memang merupakan doa mustajab. Oleh karena itu, seorang ibu tidak boleh sembarangan berdoa untuk anaknya. 

Jangankan berdoa, berbicara yang berkaitan dengan anak-anaknya pun seorang ibu harus hati-hati. Saat marah apalagi. Kemarahan itu bisa membuat seorang ibu mengucapkan sesuatu yang tak pantas untuk anaknya. 

Hal inilah yang harus dihindarkan. Pendidikan bagi seorang ibu harus digalakkan agar ibu paham betapa mulia kedudukannya.

Jangan sakiti hati Ibu. Ibu yang hatinya sakit terkadang menyimpan rasa kecewa yang mendalam. Kekecewaan seorang hidup bisa saja membuat doa anaknya tidak menjadi doa mustajab. 

Memang seorang ibu tidak akan mudah minta-minta apa-apa kepada anaknya terutama ketika anaknya sudah menikah. Tinggal bagaimana anak menyisihkan waktu demi ibunya. 

Anak-anak yang memperhatikan orangtua biasanya hidupnya tampak bahagia dan menyenangkan. Kalau mampu, berbicaralah setiap hari kepada Ibu. Jangan lupa meminta beliau untuk berdoa ketika akan pergi.

Doa Mustajab Kaum Terzalimi

Orang yang dizalimi itu doanya bisa menjadi doa mustajab. Begitupun dengan orang sakit. Orang sehat mendoakan orang sakit, itu sudah biasa. Tapi kalau orang sakit mendoakan orang sehat, itu luar biasa. 

Doa itu mudah diucapkan. Jangan pelit berdoa untuk orang lain. Siapa tahu dengan banyak berdoa bagi orang lain, Allah SWT akan mengabulkan semua doa dengan cepat.

Kalau orang yang dizalimi berdoa sesuatu yang tidak baik terhadap orang yang menzaliminya, tentunya sudah pantas. Itu dari kaca mata manusia. 

Kalau orang terzalimi mendoakan sesuatu yang baik untuk orang yang telah membuatnya menderita, itu yang dahsyat. Doa mustajab itu barang kali malah bisa memperbaiki pribadi orang yang zalim.

Tata Cara Agar Doa mustajab

Tunggulah waktu-waktu yang mustajab agar doa mustajab cepat tercapai. Sepertiga malam adalah salah satu waktu mustajab agar doa menjadi mustajab pula. Selain ketika sholat tahajud, sholat wajib lainnya pun menjadi waktu-waktu yang diharapkan bisa membuat doa-doa yang dipanjatkan menjadi doa mustajab.

Ketika hujan turun. Itu juga merupakan waktu mustajab. Berdoalah yang baik dan berprasangka baiklah kepada Allah SWT bahwa doa-doa yang baik itu akan menjadi doa mustajab. Selain waktu, tempat yang mustajab untuk berdoa juga harus dikunjungi. 

Tempat-tempat tersebut misalnya, Masjidil Haram. Di kota suci ini, doa-doa akan menjadi doa mustajab dalam hitungan detik. Seolah tak ada jarak antara tabir langit dan kota suci ini.

Cara berpakaian dan cara menyampaikan doa juga harus diperhatikan. Hadirkan hati dan bermohonlah dengan lemah lembut. Tidak harus berteriak-teriak. Allah SWT Maha Mendengar. Jadi melembutkan suara bisa membuat doa mustajab. 

Mulailah dengan permohonan ampun dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, berdoa dengan bahasa yang bisa dimengerti agar mudah menghayati doa tersebut. Itulah tata cara agar doa-doa menjadi doa mustajab.

Posting Komentar untuk " Pengertian Doa Mustajab"