Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Toleransi Dalam Agama Islam

Toleransi Dalam Agama Islam
credit : freepik.com

Toleransi Dalam Agama Islam - Toleransi adalah hal yang sangat penting untuk menjaga perdamaian dan persatuan di dalam masyarakat yang plural dan heterogen. Sikap saling hormat - menghormati antara satu sama lain dan menghargai setiap perbedaan yang ada, karena perbedaan adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan.

Begitu juga agama Islam sangat menjunjung tinggi nilai - nilai perbedaan dengan selalu mengedepankan toleransi dan saling hormat - menghormati. 

Pada artikel berikut ini, kita akan mengulas pengertian toleransi dalam agama Islam dilihat dari sumber Al-Qur'an dan juga Hadits Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW dalam berdakwah senantiasa menerangkan nilai kebenaran Islam dan diperintahkan dengan cara - cara yang baik, dengan menjauhi segala bentuk kekerasan.

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an sebagai berikut:

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Artinya:

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." [QS. An-Nahl : 125]

Adapaun arti hikmah yang dimaksud dalam ayat diatas adalah pengetahuan atau ilmu, keseimbangan atau keadilan, lemah lembuat atau kemurahan hati, keteguhan, sesuatu ucapan atau percakapan yang serasi atau cocok dengan kebenaran dan sesuai pula dengan tuntutan keadaan, dan apa yang menghalangi atau mencegah seseorang dari perbuatan bodoh.

Orang mungkin berpikir bahwa adanya perang di dalam sejarah peradaban Islam mengesankan bahwa Islam menggunakan kekerasan untuk menyebarkan ajarannya, padahal perang dalam sejarah Islam tersebut bersifat mempertahankan diri dan bukan sebuah agresi. 

Terkait dengan hal tersebut, Allah SWT berfirman:

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya:

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [QS. Al-Baqarah : 256]

Kemudian ditegaskan lagi bahwa dalam agama Islam tidak boleh ada pemaksaan dan harus hidup dengan penuh toleransi karena Allah SWT yang lebih mengetahui siapa yang beriman dan yang tidak beriman.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an:

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَمِنْكُمْ مُؤْمِنٌ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya:

"Dialah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." [QS. At-Taghabun:2]

Toleransi Menurut Hadits

Ayat diatas sudah sangat tegas menjelaskan tentang toleransi dan tidak adanya pemaksaan dalam agama Islam. Selain itu Rasulullah SAW sendiri memperkuat tentang perintah toleransi ini dalam hadits nya:

Dari Aisyah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Penyantun dan suka pada kelembutan dan memberikan kepada orang yang lemah lembut dengan sesuatu yang tidak akan diberikan kepada orang yang berlaku kasar, dan tidak akan diberikan kepada selain orang yang berlaku lembut." [H.R. Muslim]

Di dalam peperangan yang terpaksa dilakukan oleh umat Islam, Rasulullah SAW senantiasa memberikan nasihat kepada para sahabat yang akan turun ke medan perang agar supaya jangan bertindak aniaya, dan tetap menjunjung tinggi rasa kasih sayang.

Rasulullah SAW pernah berpesan kepada Zaid bin Harisah yang memimpin pasukan muslim kala itu:

"Aku wasiatkan kepada kalian semua agar selalu bertakwa kepada Allah dan berlaku baik terhadap setiap Muslim. Perangilah dengan nama Allah di jalan Allah setiap orang yang ingkar kepada Allah. Jangan kamu berkhianat, jangan kamu berlaku kejam, dan jangan kamu bunuh anak kecil, kaum wanita maupun orang tua. Janganlah kalian membunuh orang yang berlindung di kuilnya, dan jangan kamu rusak pohon kurma, pohon-pohon lainnya dan jangan kamu hancurkan rumah-rumah."

Disini sudah sangat jelas terlihat bagaimana kasih sayang lah yang selalu ditekankan oleh Rasulullah SAW, dimana Beliau tidak mengharapkan peperangan, akan tetapi saat perang terpaksa harus dilakukan Beliau menekankan kasih sayang bahkan kepada musuh dan kepentingan umum lainnya.

Toleransi Islam juga diyakini oleh seorang orientalis barat yang bernama Thomas Arnold dalam bukunya "The Preaching of Islam", dimana dalam bab satu dikatakan bahwa para utusan yang dikirim oleh Nabi Muhammad SAW kepada pemuka-pemuka bangsa Arab adalah utusan yang selalu menunjukkan rasa toleransi yang tinggi, serta menjauhi segala macam sikap kekerasan. 

Lebih dari itu para utusan itu selalu memperhatikan kelemahlembutan dan selalu berusaha mendamaikan golongan yang sedang bertikai tersebut. Karena itu kemudian, banyak orang yang tertarik pada akhlak para utusan Nabi SAW.

Dari ayat dan keterangan hadits Rasulullah SAW diatas, sangat jelas bahwa agama Islam mengajarkan toleransi. Dan dengan dasar toleransi itulah ajaran agama Islam disebarkan ke seluruh penjuru dunia ini.

Demikianlah ulasan artikel tentang  Toleransi Dalam Agama Islam. Semoga ulasan artikel ini dapat menambah wawasan Anda.

Posting Komentar untuk " Toleransi Dalam Agama Islam"