Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mimpi Bertemu Dengan Nabi, Apakah Mungkin?

Mimpi Bertemu Dengan Nabi, Apakah Mungkin?
credit:freepik.com

 Mimpi Bertemu Dengan Nabi, Apakah Mungkin? Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi terakhir atau Nabi akhir zaman yang sangat mulia, dan tidak ada lagi Nabi lain yang akan diutus oleh Allah SWT ke dunia setelah Beliau. Oleh karena itu Beliau juga di sebut sebagai Khataman nabiyyin (penutup para nabi), yang diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan ajaran dan syariat dari para Nabi sebelumnya. 

Namun demikian, karena Nabi Muhammad SAW merupakan seorang manusia biasa maka Beliau juga menerima sifat ketidak abadian dalam hidupnya. Dalm hal Beliau memiliki sifat seperti halnya kita manusia pada umumnya, yang bisa sakit dan akhirnya meninggal dunia. 

Setelah menyampaikan seluruh risalah kenabiannya, Nabi Muhammad SAW meninggal dunia dan dipanggil oleh Allah SWT. Setelah Beliau meninggal dunia banyak diantara umatnya yang merindukannya bahkan kita yang hidup beribu - ribu tahun setelah kematian Beliau begitu merindukannya. 

Karena perasaan rindu dan cinta umat akhir zaman kepada nabinya, banyak orang yang  kemudian bercerita bahwa ada yang pernah bertemu dengan Nabi SAW dalam mimpinya. Pertanyaannya kemudian adalah, apakah ini adalah suatu hal yang benar atau hanya sekedar mimpi biasa saja?.

Setiap muslim yang beriman dan bertaqwa pasti mendambakan untuk dapat bertemu langsung dengan Nabi Muhammad SAW walaupun hanya dalam mimpi. 

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang melihatku di mimpinya, maka dia telah benar-benar melihatku. Karena syaitan tidak bisa menyerupai diriku". Bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dalam mimpi memang hal yang sangat mungkin terjadi, karena dari keterangan hadits di atas menjelaskan seperti itu dan hadits tersebut juga adalah hadits yang shahih.

Namun hal ini akan  menjadi keraguan kepada orang yang belum pernah mengetahui bagaimana bentuk fisik Rasulullah SAW sebenarnya. Bagi orang yang hidup di zaman Nabi SAW dan pernah bertemu langsung dengan Beliau tentu saja dapat membedakan ciri fisik Beliau dengan orang lain dan mungkin saja mimpinya adalah benar. 

Namun bagi orang - orang yang hidup di zaman sekarang dan notabene belum pernah bertemu langsung dengan Nabi SAW, bisa saja setan datang dalam mimpinya dan mengaku sebagai Nabi SAW.

Hal yang paling ditakutkan adalah ketika seseorang bermimpi dan mengaku - ngaku bertemu dengan Nabi SAW dan mengajarkan amalan atau wirid dalam mimpi tersebut untuk diajarkan kepada orang lain, yang justru  dapat membawa kesesatan yang nyata. 

Sesungguhnya tidak ada lagi ajaran agama islam atau syariat hukum setelah wafatnya beliau. Karena ketika beliau wafat maka syariat agama Islam telah sempurna.

Perhatikan firman Allah SWT dalam surah Al-Maidah ayat ke 6 sebagai berikut:

الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ ۖ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ ۖ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ إِذَا آتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ وَلَا مُتَّخِذِي أَخْدَانٍ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Artinya:

Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi. [QS. Al-Maidah:5]

Demikianlah uraian artikel mengenai Mimpi bertemu dengan Rasulullah SAW, semoga bermanfaat untuk Anda.

Posting Komentar untuk " Mimpi Bertemu Dengan Nabi, Apakah Mungkin?"