Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Allah SWT membenci Pasar? Simak Uraiannya Berikut Ini

 

Mengapa Allah SWT membenci Pasar? Simak Uraiannya Berikut Ini
credit image:freepik.com

DEFINISI DAN PENGERTIAN PASAR

Pada artikel kali ini, saya akan mengulas sebuah topik yang cukup menarik yakni Mengapa Allah SWT membenci Pasar. Ini sebuah topik yang cukup menarik untuk di gali, karena ada banyak hal yang dapat kita ambil sebagai pelajaran. 

Bukankan Rasulullah SAW sendiri menganjurkan kepada umatnya untuk mencari rezeki dengan cara berdagang.

Perhatikan hadits dari Rsulullah SAW berikut ini:

عن نعيم بن عبد الرحمن الأزدي قال: بلغني أن رسول الله قال: تسعةُ أعشارِ الرزقِ في التجارةِ قال نعيمٌ : العشرُ الباقي في السائمةِ ، يعني : الغنمَ

Artinya:

Dari Nu’aim bin 'Abdir Rahman al-Azdi, dia berkata: "Telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: "Sembilan persepuluh (90%) rezki ada pada (usaha) perdagangan." Nu’aim berkata: "Usaha sepersepuluh (10 %) sisanya ada pada (ternak) kambing."

Hadits tersebut di atas dikeluarkan oleh Imam Musaddad bin Musarhad1 dan Imam Abu 'Ubaid dengan sanad keduanya dari Dawud bin Abi Hind, dari Nu’aim bin 'Abdir Rahman al-Azdi, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.

Walaupun memang hadits ini menurut sebagaian besar ulama pakar hadits adalah hadits yang lemah karena Nu’aim bin 'Abdir Rahman al-Azdi majhul (tidak dikenal).  Salah satunya adalah Imam Ibnu Abi Hatim yang menyatakan dalam kitab "al-Jarhu wat ta’diil" (8/461) dengan membawakan riwayat hadits ini dan beliau tidak menyebutkan pujian atau kritikan. Selaras dengan Imam Ibnu Abi Hatim, hal yang sama juga di nyatakan oleh Imam Al-Bukhari dalam kitab "at-Taariikhul kabiir" (8/97).

Sedangkan menurut pendapat dari Imam Al-Bushiri menyatakan bahwa hadits ini sanadnya lemah karena tidak dikenalnya Nu’aim bin 'Abdir Rahman.

Para ulama meyatakan bahwa penyebab lain yang menjadikan hadits ini lemah adalah sanadnya yang mursal (tidak bersambung) karena Nu’aim bin 'Abdir Rahman al-Azdi tidak pernah bertemu secara langsung dengan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan dia adalah seorang Tabi’in yaitu generasi yang datang setelah para Shahabat Radhiallahu’anhum.

Terlepas dari polemik di atas, kita akan kembali kepokok utama topik artikel ini, namun sebelumnya kita akan mencoba untuk memahami terlebih dahulu apa sebenarnya yang di sebut dengan pasar itu sendiri.

APA ITU PASAR?

Pasar merupakan tempat di mana dua pihak dapat berkumpul untuk memfasilitasi pertukaran barang dan jasa. Kedua pihak yang terlibat biasanya disebut sebagai pembeli dan penjual. Pasar tersebut dapat berbentuk fisik seperti gerai ritel, tempat orang bertemu tatap muka, atau virtual seperti pasar online, di mana tidak ada kontak fisik langsung yang terjadi diantara pembeli dan penjual.

Secara teknis, pasar adalah tempat di mana dua atau lebih dapat bertemu untuk melakukan transaksi ekonomi, bahkan yang tidak melibatkan legal tender. Transaksi pasar mungkin melibatkan barang, jasa, informasi, mata uang, atau kombinasi dari semuanya yang berpindah dari satu pihak ke pihak lain.

Dalam hal ini, pasar dapat diwakili oleh lokasi fisik tempat transaksi dilakukan. Ini termasuk toko ritel dan bisnis serupa lainnya yang menjual barang individu ke pasar grosir yang menjual barang ke distributor lain. 

Pasar juga mungkin berbentuk virtual. Contoh pasar virtual adalah toko dan situs lelang berbasis internet seperti Amazon dan eBay, di mana transaksi dapat dilakukan sepenuhnya secara online dan pihak yang terlibat tidak pernah terhubung secara fisik.

JENIS - JENIS PASAR

Jenis Pasar sangat bervariasi karena sejumlah alasan, termasuk jenis produk yang dijual, lokasi, durasi, ukuran, dan konstituensi basis pelanggan, ukuran, legalitas, dan banyak faktor lainnya. Selain dua jenis pasar yang paling umum kita kenal yaitu pasar berbentuk fisik dan virtual, terdapat jenis pasar lain tempat para pihak dapat berkumpul untuk melakukan transaksi mereka.

Berikut ini adalah 3 jenis pasar tersebut, antara lain:

1. Pasar Gelap (Black Market)

Pasar gelap adalah sebuah istilah yang mengacu pada pasar ilegal di mana transaksi terjadi tanpa sepengetahuan pemerintah atau badan pengatur lainnya. Banyak pasar gelap ada untuk menghindari undang-undang perpajakan yang ada. Inilah sebabnya mengapa banyak yang melibatkan transaksi hanya tunai atau bentuk mata uang lainnya, sehingga membuatnya lebih sulit untuk dilacak.

Banyak pasar gelap ada di negara-negara dengan ekonomi terencana atau komando di mana pemerintah mengontrol produksi dan distribusi barang dan jasa dan di negara-negara yang sedang berkembang. Ketika ada kekurangan barang dan jasa tertentu dalam perekonomian, anggota pasar gelap masuk dan mengisi kekosongan tersebut.

Pasar gelap juga bisa terjadi di negara maju. Hal ini lazim terjadi ketika harga mengontrol penjualan produk atau layanan tertentu, terutama ketika permintaan sedang tinggi. Scalping tiket adalah salah satu contohnya. Ketika permintaan tiket konser tinggi, maka calo akan turun tangan ke pasar dan menjualnya dengan harga yang melambung di pasar gelap.

2. Pasar Lelang 

Pasar lelang adalah pasar yang mempertemukan banyak orang untuk jual beli banyak barang tertentu. Pembeli atau penawar mencoba mengungguli satu sama lain untuk harga pembelian. Item yang akan dijual akhirnya jatuh kepada penawar tertinggi.

Pasar lelang yang paling umum melibatkan ternak dan rumah, atau situs web seperti eBay di mana penawar dapat mengajukan tawaran secara anonim untuk memenangkan lelang.

3. Pasar Keuangan 

Pasar keuangan adalah istilah yang mengacu pada setiap tempat di mana sekuritas, mata uang, obligasi, dan sekuritas lainnya diperdagangkan antara dua pihak. Pasar-pasar ini adalah basis masyarakat kapitalis, dan menyediakan formasi modal dan likuiditas untuk bisnis. Mereka bisa secara fisik atau virtual.

Pasar keuangan adalah pasar saham atau bursa seperti Bursa Efek Indonesia, Nasdaq, LSE, dan Grup TMX. Jenis pasar keuangan lainnya termasuk pasar obligasi dan pasar valuta asing, yang menjadi tempat bagi orang untuk memperdagangkan mata uang.

MENGAPA ALLAH SWT MEMBENCI PASAR?

Seperti telah kita ketahui bahwa negeri yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah negeri dengan masjid-masjid-Nya, sedangkan tempat yang paling dibenci oleh Allah SWTdari sebuah negeri adalah pasar-pasarnya. 

Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut:

أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهَا»

Artinya:
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi bersabda, "Negeri (tempat) yang paling dicintai Allah adalah pada masjid-masjidnya, dan tempat yang paling dimurkai Allah adalah pasar-pasarnya," [HR Muslim].

Keramaian pasar, dengan segala ingar-bingarnya, kekumuhan, kerusuhan, dan kongkalikong di dalamnya dianggap sebagai tempat yang buruk dan bahkan, dimurkai oleh Allah SWT. Hal inimtentu ada hikmah tersendiri, karena sebagaimana kita maklum bahwa perekonomian kita hidup di pasar terlebih lagi pasar-pasar tradisional.

Kenapa pasar menjadi tempat paling dibenci Allah SWT? Mennurut pendapat dari Pengasuh Ponpes Al-Fachriyah Tangerang Al-Habib Jindan bin Novel Salim Jindan, dimana Beliau mengatakan bahwa sebenarnya bukan karena tempatnya yang di benci oleh Allh SWT, melainkan karena perbuatan dan aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang di tempat (pasar) tersebut.

Secara jujur banyak di antara kita melakukan perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT ketika sedang bertansaksi di pasar, sehingga pasar menjadi tempat yang tidak disukai  oleh Allah SWT. Sementara disisi yang lain, Masjid menjadi tempat yang mulia dan berkah karena dimakmurkan dan diisi dengan aktivitas mulia sehingga tempat itupun menjadi mulia. Orang akan menjadi baik karena melakukan amalan yang baik.

Lebih lanjut Beliau mengatakan bahwa, "Kalau amalan masjid dibawa ke rumah maka rumah kita akan mulia. Ayo masjidkan rumah kita. Masjidkan pasar kita. Pasar memang tempat yang dibenci oleh Allah SWT, tetapi kalau dimasuki oleh orang - orang yang sering beribadah ke masjid dan dia melakukan aktivitas mulia, maka pasar tersebut juga akan menjadi orang mulia." 

Kita seharusnya melakukan introspeksi diri, apakah kita lebih sering berada di tempat yang dicintai Allah SWT atau berada di tempat yang dibenci Allah SWT. Sekali lagi dalam konteks pasar ini, bukan soal tempatnya yang di benci oleh Allah SWT, melainkan aktivitas yang dilakukan di dalamnya.

Menurut pendapat dari Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menerangkan: "Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid karena masjid merupakan tempat ketaatan, dan didirikan atas dasar ketakwaan. Sedangkan kalimat 'tempat yang paling Allah benci adalah pasar', karena di pasar adalah tempat tipu-tipu, riba, janji-janji palsu, dan mengabaikan Allah, serta hal serupa lainnya." [Syarah An-Nawawi 'ala Sahih Muslim, Beirut, Daru Ihyait Turats Al-Arabi: 1392 H]

Salah satu hal yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika ingin masuk kedalam pasar adalah membaca do'a masuk pasar. Dikisahkan, Al-Imam Junaid (220-298 Hijriyah) memiliki sebuah toko kristal di pasar. Jika akan masuk kedalam pasar, Beliau menggelar sajadah di tokonya kemudian mendirikan shalat Dhuha terlebih dahulu. 

Sementara, menurut riwayat Sayyidina Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu pernah berkata: "Barang siapa yang tidak belajar fiqih tidak mengerti mu'amalah, maka jangan bertransaksi di pasar karena nanti membawa yang haram."

NASEHAT UNTUK KAUM WANITA YANG SERING KE PASAR

Ada hal yang sangat diperhatikan oleh syariat Islam yakni bahwa hendaknya kaum wanita muslimah tidak berlama-lama menghabiskan waktunya dengan berada di pasar.

Sekedar berjalan-jalan ke pasar dan pusat perbelanjaan modern (Mall), merupakan kegiatan yang paling di sukai oleh kaum wanita. Berbelanja adalah aktivitas yang paling identik dengan kaum wanita. 

Namun demikian ada hal yang harus diperhatikan terkait dengan syariat yakni bahwa hendaknya kaum wanita muslimah untuk tidak berlama-lama menghabiskan waktunyadi pasar pasar tersebut. Mengapa demikian?

Ajaran Islam sebenarnya tidak melarang wanita untuk keluar dari rumahnya karena ada keperluan yang mendesak. Begitu pula, keluar rumah untuk berbelanja, baik ke pasar maupun ke pusat-pusat perbelanjaan lainnya merupakan suatu hal yang terkadang sulit untuk dihindari.

Namun, ada nasehat yang ditujukan untuk wanita muslimah yang hobi jalan-jalan ke pasar dan suka menyia-nyiakan kewajibannya,sebagai di kutip dari Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah dalam kitabnya "al-Muntaqa min Fatawa Fadhilatusy Syaikh,"

Berikut ini adalah beberapa nasehat - nasehat yang dapat kita ambil, antara lain :

1. Hendaknya seorang wanita bertakwa kepada Allah SWT dalam urusan dirinya, suaminya, dan anak-anaknya. Hendaknya dia menunaikan pekerjaan-pekerjaan rumahnya, mendidik anak-anaknya, dan memenuhi hak-hak suaminya.

2. Seorang muslimah perlu mempelajari urusan agamanya, menjaga penunaian hak-hak Allah SWT, memperbanyak ibadah sunnah, dan bersedekah sesuai kemampuannya.

3. Janganlah dia keluar dari rumahnya kecuali karena kebutuhan mendesak disertai dengan menutup tubuhnya dengan sempurna, tidak memakai wewangian, tidak pula mengenakan perhiasan. Jangan dia berkendara sendirian hanya dengan sopir yang bukan mahramnya. Dia tidak boleh berdesak-desakan dengan lelaki dan bercampur baur dengan mereka.

4. Dia juga tidak boleh masuk ke ruang dokter lelaki sendirian tanpa ditemani mahramnya. Dia tidak boleh safar tanpa mahram. Hendaknya dia berobat kepada dokter perempuan. Dia tidak boleh berobat ke dokter lelaki kecuali dengan dua syarat yaitu tidak ada dokter perempuan, atau dia benar-benar butuh (darurat) untuk berobat (tidak bisa ditunda).

5. Hendaknya wanita muslimah menghindari tasyabbuh (menyerupai/meniru) dengan lelaki. Demikian pula dia menghindari tasyabbuh dengan perempuan kafir dalam hal rambut dan busananya.

6. Hendaknya dia bersegera menikah jika belum menikah. Jangan terus menjalani hidup tanpa didampingi oleh suami. Jika ada lelaki saleh datang melamarnya, hendaknya dia mengalahkan ambisi-ambisinya.

Karena itulah, hendaknya wanita muslimah tidak menoleh kepada propaganda-propaganda menipu yang ingin mencabut kemuliaan dan 'iffah seorang muslimah. Propaganda yang menyerunya untuk keluar dari adab syariat dan menentang walinya yang justru mempertimbangkan apa yang bermaslahat baginya. 

Seorang wanita muslimah wajib berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturahim, memuliakan tetangga, dan tidak mengganggu mereka.

Doa Ketika Masuk Kedalam Pasar

Berikut ini adalah do'a ketika akan masuk kedalam pasar, yaitu:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya:
Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagiNya segala pujian. Dia-lah yang Menghidupkan dan yang Mematikan. Dia-lah yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya semua kebaikan. Dan Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang artinya:
"Barangsiapa masuk pasar, lalu membaca: 'Laa ilaaha illallohu wahdahu laa syariika lahu, lahulmulku walahulhamdu, yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khoiir, wa huwa 'ala kulli syai'in qodiir." Maka Allah mencatat untuknya satu juta kebaikan, menghapus darinya satu juta keburukan dan meninggikan untuknya satu juta derajat." [HR. At-Tirmidzi, Al-Hakim, Ibnu Majah]

Wallahu A'lam Bisshawab

Posting Komentar untuk "Mengapa Allah SWT membenci Pasar? Simak Uraiannya Berikut Ini"