Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tata Cara Khutbah Shalat Jum'at

 

Tata Cara Khutbah Shalat Jum'at
image via instagram@masjidmujahidinkemiri

Khutbah dan ceramah pada prinsipnya adalah salah satu media dalam bertabligh atau syiar dalam agama Islam. Khutbah selama ini kita kenal sangat identik dengan shalat Jum'at yang di laksanakan pada setiap hari Jum'at, walaupun kita juga mengenal adanya khutbah shalat Iedul Fitri dan Iedul Adha.

Sementara ceramah, tidak tergantung pada waktu - waktu khusus maupun tempatnya sehingga lebih bebas dan leluasa. Ceramah bisa dilakukan pada peringatan hari - hari besar dalam agama Islam seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, peringatan Isra' dan mi'raj dan sebagainya. Ceramah juga bisa di laksanakan dimana saja, misalnya pada acara pengajian bulanan, acara pernikahan dan sebagainya.

Tujuan dasar dari khutbah Jum'at dan ceramah adalah untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidup baik di dunia maupun di akhirat nanti. Hal demikian ini juga telah dilakukan oleh Rasulullah SAW semasa dakwah Beliau dalam menyiarkan agama Islam. 

Ketentuan Khutbah Shalat Jum'at

Pengertian khutbah Jum'at adalah ceramah yang dilakukan oleh seorang khatib sebelum melaksanakan shalat Jum'at dengan syarat dan rukun tertentu. Seoarang Khatib haruslah seorang laki - laki dan telah memenuhi syarat - syarat yang di tetapkan sesuai dengan ketentuan fiqih.

Syarat - Syarat Menjadi Seorang Khatib 

Berikut ini adalah syarat - syarat untuk menjadi seorang khatib shalat Jum'at, antara lain:

  • Seorang Muslim yang telah baligh (cukup umurnya atau telah dewasa), berakal sehat dan taat dalam beribadah.
  • Mengetahui syarat - syarat dan rukun dalam khutbah Jum'at.
  • Suci dari hadats baik hadats kecil maupun hadats besar.
  • Fasih dalam membaca dan mengucapkan ayat - ayat suci Al-Qr'an dan hadits.
  • Memiliki ahlak yang terpuji di tengah masyarakat dan tidak terbiasa melakukan perbuatan yang tercela.
  • Berpenampilan baik, rapih dan sopan.

Syarat - Syarat Khutbah Jum'at

Syarat - syarat khutbah Jum'at ada enam perkara, antara lain:

  • Khutbah dilaksanakan setelah tergelincirnya Matahari
  • Mendahulukan dua khutbah daripada shalat Jum'at
  • Berdiri ketika sedang berkhutbah.
  • Duduk diantara dua khutbah.
  • Suci dari hadats maupun najis.
  • Mengeraskan suara sehingga bisa didengar oleh seluruh jamaah shalat Jum'at yang hadir.

Rukun Khutbah Jum'at

Berikut ini adalah rukun khutbah shalat Jum'at, antara lain:

  • Membaca hamdalah pada kedua khutbah.
  • Mmebaca dua kalimat syahadat (Syahadatain).
  • Mmebaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Berwasiat kepada seluruh jama'ah untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, meningkatkan amal ibadah dan nasihat untuk berbuat amal shaleh.
  • Membaca ayat suci Al-Qur'an, walaupun hanya satu ayat.
  • Berdo'a pada khutbah yang kedua dengan memohon ampunan kepada Allah SWT, meminta kesejateraan dan keselamatan untuk seluruh kaum muslimin baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Khutbah Jum'at Di Lakukan Dua Kali (Dua Khutbah)

Ada beberapa syarat dalam pelaksanaan dua khutbah, antara lain:

  • Di sampaikan setelah masuk waktu shalat dzuhur.
  • Berdiri apabila mampu.
  • Suara khatib harus keras sehingga bisa di dengar oleh seluruh jamaah yang hadir.
  • Tertib yakni berurutan dari khitbah pertama kemudian khutbah kedua.

Dalil tentang khatib untuk duduk diantara dua khutbah yaitu:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَخْطُبُ خُطْبَتَيْنِ يَقْعُدُ بَيْنَهُمَا

Artinya:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu berkhutbah dua kali dan duduk antara keduanya.” (HR. Bukhari no. 928)

Sunah - Sunah Dalam Khutbah Shalat Jum'at

Berikut ini adalah beberapa sunah khutbah shalat Jum'at, antara lain:

  • Khutbah di sampaikan di tempat yang lebih tinggi atau di atas mimbar.
  • Duduk sebentar diantara dua khutbah Jum'at.
  • Khutbah di sampaikan dengan kalimat yang jelas, sistematis, tema yang jelas dan mudah dipahami oleh seluruh jamaah yang hadir.
  • Khutbah tidak terlalu panjang, tetapi shalat Jum'atnya yang di perpanjang.
  • Khatib membaca surah Al-Ikhlas ketika sedang duduk diantara dua khutbah.
  • Khatib harus tertib dalam menyampaikan khutbah, artinya berurutan mulai dari membaca hamdalah sampai membaca do'a untuk seluruh kaum muslimin.

Praktek Khutbah Shalat Jum'at

Berikut ini adalah contoh praktek dalam menyampaikan khutbah shalat Jum'at, sebagai berikut:

1. Khatib berdiri memberi salam

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

2. Khatib duduk untuk mendengarkan adzan

Khatib berdiri, lalu membaca hamdalah seperti contoh berikut:

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

"Alhamdulillahilladzi an amana bini"matil imani wal islami, wassalatu wassalamu ala khoiril anami sayyidinna Muhammadin wa ala alihi wa shobihi ajma'in, amma ba'du."

Artinya:

Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya.

3. Khatib membaca dua kalimat syahadat

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

"Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah".

Artinya:

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

4. Khatib membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

"Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid".

Artinya:

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim."

"Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung".

5. Khatib memberika wasiat tentang iman dan taqwa

اتق الله

6. Ketika berwasiat hendaklah mengutip ayat suci Al-Qur'an.

7. Menutup khutbah pertama dengan membaca bacaan sebagai berikut:

"Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahal Adzim li wa lakum'."

Kemudian khatib duduk sebentara diantar dua khutbah, setelah itu berdiri kembali untuk khutbah yang kedua.

8. Khatib membaca hamdallah, shalawat Nabi Muhammad SAW, wasiat iman dan taqwa kemudian mendo'akan seluruh kaum muslimin.

للّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الاَحْيِاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وِ يَا قَاضِيَ الحَاجَاتِ

"Allahummaghfir lil muslimina wa muslimat wal mukminina wal mukminat al-ahya minhum wal amwat inaka sami’un qoribun mujibud da’wat ya qodhiyal hajat".

Setelah itu dilanjutkan dengan doa-doa yang ma’ruf..

9. Kemudian menutup khutbah Jum'at dengan membaca:ِ

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

"InnAllaha yakmuru bil ‘adli wal ihsan wa iytaai dzil qurba, wa yanha ‘anil fahsyaai wal munkar wal bagy. ya’idzukum la’alakum tadzakkarun."

فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْم يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِيْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ, أَقِيْمُوْا الصَّلَاةَ

"Udzkurullah al-‘adzima yadzkurkum, wasykuruhu ‘ala ni’amihi yazidkum, was’aluhu min fadlihi yu’thiykum. wala dzikrullahi akbar, Aqimus sholah."

Fungsi Khutbah Shalat Jum'at

Fungsi dari khutbah Jum'at antara lain :

  • Meningkatkan keimanan
  • Meningkatkan ketaqwaan
  • Meningkatkan amal shaleh
  • Memperbaiki ahlak
  • Mendorong untuk menuntu ilmu, dan mempererat tali persaudaraan (ukhuwah islamiyah)

Dan sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua, berikut ini adalah adab kita ketika pelaksanaan shalat Jum'at, antara lain:

  • Hendaklah datang ke Masjid lebih awal sebelum imam atau khatib masuk kedalam masjid.
  • Mengisi shaf yang kosong terlebih dahulu, dimulai dari shaf yang paling depan, kemudian melaksanakan shalat tahiyatul masjid.
  • Sebelum khatib membacakan / menyampaikan khutbahnya, perbanyak dengan membaca dzikir, do'a, membaca shalawat Nabi, membaca Al-Qur'an dengan suara yang pelan.
  • Mendengarkan ketika khatib sedang menyampaikan khutbahnya agar bisa memahami isi khutbah yang di sampaikan.
  • Jangan tidur ketika khatib sedang berkhutbah.
  • Jangan berbicara, menegur jemaah yang lain atau perbuatan lainnya selama khatib sedang menyampaikan khutbahnya.

Dalam sebuah haditsnya , Rasulullah SAW telah bersabda, dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ . وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ

Artinya:

"Jika engkau berkata pada sahabatmu pada hari Jum’at, ‘Diamlah, khotib sedang berkhutbah!’ Sungguh engkau telah berkata sia-sia."(HR. Bukhari no. 934 dan Muslim no. 851).

Demikianlah uraian artikel tentang Tata Cara Khutbah Shalat Jum'at. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan kita semua.

Posting Komentar untuk "Tata Cara Khutbah Shalat Jum'at"