Lima (5) Kewajiban Orang Tua Kepada Anaknya
Setiap orang tua, pasti menginginkan agar anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang baik, layak dan berkualitas agar hidupnya kelak menjadi bahagia. Namun demikian, terkadang kita sebagai orang tua kurang menyadari bahwa proses dan interaksi pendidikan anak bukan hanya terjadi di lingkungan sekolah saja, namun juga terjadi di lingkungan rumah tangga (pendidikan informal), lingkungan masyarakat (pendidikan non formal).
Orang tua seharusnya menyadari bahwa mereka tidak bisa hanya mengandalkan pendidikan formal di sekolah saja. Tentu akan menjadi sebuah hal yang sia - sia saja ketika orang tua mengirimkan anak-anaknya ke sekolah favorit, Sekolah Berstandar Internasional (SBI) akan tetapi kondisi rumah tangganya berantakan, dan kondisi anak-anak tidak terurus dengan baik. Hal tersebut di perparah lagi dengan kondisi lingkungan masyarakat tidak kondusif dan kurang mendukung terhadap perkembangan intelektulitas, afektif dan psikomotorik anak-anak mereka.
Jika kita kembali kepada konsep agama Islam, maka sesungguhnya setiap orang tua itu memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar terhadap masa depan anak-anaknya. Menurut agama Islam ada empat (4) hal yang menjadi tanggung jawab orang tua terhadap anak, yaitu :
1. Memberikan Nama Anak Yang Baik.
Berbeda dengan pandangan dari seorang sastrawan Inggris yang bernama William Shakespeare yang mengatakan : “Apalah arti sebuah nama.” , maka dalam ajaran agama Islam, sebuah nama memiliki arti yang sangat penting apalagi menyangkut nama anak. Pemberian nama kepada anak di lakukan dengan sama, artinya di berikan baik kepada anak laki - laki maupun anak perempuan.
Memberikan sebuah nama yang baik atau jelek kepada seorang anak bisa mempengaruhi dan berdampak terhadap kondisi psikologi anak. Agama Islam menganjurkan untuk memberikan nama yang baik terhadap anak - anak kita, karena sebagus - bagusnya nama adalah yang mengandung doa. Nama - nama seperti Ahmad, Muhammad, Mahmud, Abdurrahman, Abdurrahim dan sebagainya sangat di sukai oleh Nabi karena merupakan do’a dari kedua orang tua mereka.
Memberikan nama yang baik untuk anak-anak kita merupakan perintah atau anjuran Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi sebagai berikut :
ﺇِﻧَّﻜُﻢْ ﺗُﺪْﻋَﻮْﻥَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺑِﺄَﺳْﻤَﺎﺋِﻜُﻢْ ﻭَﺃَﺳْﻤَﺎﺀِ ﺁﺑَﺎﺋِﻜُﻢْ ﻓَﺄَﺣْﺴِﻨُﻮﺍ ﺃَﺳْﻤَﺎﺀَﻛُﻢْ
Artinya :
“Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama-nama ayah kalian. Oleh sebab itu, perindahlah nama-nama kalian.” (HR.Abu Dawud dari Abu Darda’).
2. Mengakekahkan Anak
Tanggung jawab yang kedua dari orang tua terhadap anak - anaknya adalah mengakekahkannya. Pada hakekatnya setiap anak yang lahir ke dunia ini lahir dalam keadaan tergadai, dan untuk menebusnya adalah dengan cara mengakekahkannya.
Akekah adalah memotong kambing sebanyak satu ekor untuk anak perempuan dan dua ekor untuk anak laki - laki. Jika pada saat itu kondisi orang tua tidak mampu melakukan penyembelihan hewan
tersebut maka anak tersebut bisa mengakekahkan dirinya sendiri ketika dia sudah mampu dan mempunyai penghasilan sendiri.
3. Memberikan Nafkah
Sudah menjadi kewajiban setiap orang tua untuk mencarikan nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya termasuk juga kebutuhan anak - anaknya. Jika ada orang tua yang menelantarkan anak - anaknya dan tidak di berikan nafkah yang layak maka sesungguhnya dia telah berbuat zhalim kepada anak - anaknya.
4. Memberikan Pendidikan Kepada Anak
Tugas dan kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya tidak hanya sebatas memberi nama yang baik, mengakekahkan dan memberikan nafkah saja, akan tetapi masih ada tugas dan kewajiban lain yang sangat penting demi keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan hidup mereka di masa yang akan datang, yaitu memberikan pendidikan kepada anak - anaknya. Bukan hanya pendidikan formal saja akan tetapi jauh lebih penting adalah memberikan pendidikan Aqidah, Ilmu dan Akhlak.
Allah Subahanu Wata'ala berfirman dalam surah Luqman ayat ke 13 sebagai berikut :
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya :
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah kezaliman yang besar.” (QS Luqman :13)
Kemudian firman Allah Subhanahu Wata'ala dalam surah Luqman ayat ke 17 :
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Artinya :
“Hai anakku dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS Luqman : 17).
Kemudian firman Allah Subhanahu Wata'ala dalam surah Luqman ayat ke 18 dan 19 :
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ ۚ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
Artinya :
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnyka Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalalm berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS Luqman : 18-19).
5. Menikahkan Anak Ketika Dia Sudah Dewasa
Tanggung jawab orang tua yang kelima terhadap anak - anaknya adalah menikahkan mereka ketika mereka sudah dewasa. Ini merupakan kewajiban orang tua terakhir terutama kepada anak perempuan mereka sebelum nantinya anak perempuan mereka beralih tanggung jawabnya menjadi tanggung jawab suaminya.
Demikianlah lima (5) kewajiban orang tua kepada anaknya. Semoga artikel ini bisa membawa manfaat untuk kebaikan kita bersama serta bisa menambah ketaqwaan kita kepada Allah Subhananhu Wata'ala.
Posting Komentar untuk "Lima (5) Kewajiban Orang Tua Kepada Anaknya"