Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Shalat Tarawih dan Fenomena Ramadhan


Shalat Tarawih dan Fenomena Ramadhan
image : pixabay

Apakah kita pernah mencoba untuk memperhatikan sebuah fenomena yang terjadi di bulan Ramadhan yaitu tentang shalat tarawih ? Mengapa semakin hari jamaahnya semakin berkurang dan  tidak lagi penuh seperti awal - awal Ramadhan ? Ini memang unik karena berhubungan dengan perilaku umat muslim itu sendiri, dan ternyata fenomena seperti ini terjadi hampir di seluruh masjid yang ada di Indonesia.

Euforia dan kegembiraan umat muslim dalam menyambut Ramadhan memang patut kita banggakan karena itu menunjukkan bahwa sebagai seorang muslim yang beriman kita bergembira karena akan kedatangan tamu yang istimewa. Tetapi perlahan seiring berjalannya Ramadhan euforia tersebut perlahan - lahan mulai berkurang. Tandanya ? Jika di awal bulan Ramadhan Masjid dan Mushala terasa sempit karena tidak mampu menampung jamaah shalat Isya dan taraweh yang membludak maka sekarang Masjid dan Mushala terasa sangat lapang karena jamaahnya hanya tinggal setengahnya saja.

Walau sering dikatakan sebagai tamu agung, dengan sambutan Marhaban ya Ramadhan namun perilaku kita dalam mengisi bulan Ramadhan  tidaklah luar biasa. Al-Quran hanya kita baca sekedarnya saja, masih kalah dengan update status kita di media sosial  yang isinya penuh dengan canda lewat Android smartphone.

Sholat Tarawih kita tidak lebih khusyu,
kalah bersaing dengan bayangan penampilan pada hari lebaran nanti. Kita mulai meninggalkan shalat taraweh lalu memilih untuk membeli segala keperluan lebaran, baju dan lain - lain di mall.
Kita yang seharusnya banyak meminta berkah dan ampunan di bulan Ramadhan ternyata juga tidak kita lakukan. Tak banyak yang kita minta demi ampunan dari dosa kita yang bertumpuk, sebab kita sibuk dengan belanja dan bermain, padahal Ramadhan membawa banyak  sekali berkah dan juga maghfirah.

Malam dan siang hari  Ramadhan tidak banyak dipakai untuk berbuat kebaikan, kita malah sibuk mengadakan acara buka bersama di hotel mewah atau restoran mahal. Kita tidak pula memperbanyak infaq dan sedekah, karena merasa khawatir kalau uang kita tidak cukup  untuk mudik dan piknik liburan sehabis Lebaran. Ramadhan adalah tamu agung dan selayaknya tamu agung yang membawa keberkahan kita seharusnya tidak membiarkannya pergi begitu saja. Jangan sampai kita merasa menyesal karena tamu agung tersebut merasa kecewa sehingga kita baru sadar saat dia telah pergi.

Percayalah bila nanti Ramadhan telah pergi belum tentu dia akan kembali dan bertemu dengan kita lagi tahun depan karena belum tentu umur kita akan panjang dan kita telah di panggil oleh Allah SWT. Siapa yang bisa menjamin bahwa kita akan bertemu kembali dengan bulan Ramadhan tahun depan ?

Mumpung bulan Ramadhan belum meninggalkan kita, marilah kita tingkatkan kembali kuantitas dan kualitas ibadah kita. Mari kita berlomba - lomba untuk mengisi bulan Ramadhan dengan amal kebaikan.

Berikut ini amalan - amalan yang bisa kita kerjakan di bulan Ramadhan :

1. Tilawah Al - Qur'an (perbanyak membaca Al-Qur'an).

Selain berpuasa, membaca Al-Qur'an adalah amalan paling utama di bulan Ramadhan. Allah SWT akan melipatgandakan pahala orang yang membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan karena di bulan Ramadhan inilah Al-Qur'an di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

2. Qiyamul lail (Shalat malam).

Di antaranya adalah shalat taraweh, shalat tahajjud, shalat hajat, shalat tasbih dan di tutup dengan witir. Insya Allah kita akan mendapatkan ganjaran pahala yang sangat besar dari Allah SWT.

3. Infaq, sedekah dan amal jariyah.

Selagi kita masih berada di bulan Ramadhan, memperbanyak infaq, sedekah dan amal jariyah sangat di anjurkan karena pahalanya akan di lipatgandakan oleh Allah SWT.

4. Menyantuni anak Yatim.

Menyantuni anak yatim juga sangat di anjurkan di bulan Ramadhan. Memberikan sebagian rezeki kita untuk membahagiakan mereka akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda sebagaimana di katakan oleh sahabat Sahl bin Sa'ad ra :



Shalat Tarawih dan Fenomena Ramadhan


(5). Zakat fitrah, zakat mal (zakat harta).

Satu amalan yang tidak boleh kita lupakan adalah kewajiban membayar zakat fitrah. Mengapa ? Karena zakat fitrah adalah sebagai penyempurna ibadah puasa 
Ramadhan kita. Semua pahala amal ibadah kita di bulan Ramadhan akan tetap tergantung di langit dan tidak akan di terima oleh Allah SWT sampai kita membayar zakat fitrah.

Kemudian bagi kita yang mempunyai harta simpanan, harta pertanian, harta jual beli, hewan ternak, emas dan perak apabila telah memenuhi nisabnya jangan lupa juga harus kita keluarkan zakatnya. Fungsi zakat mal adalah untuk menyucikan harta kita.

Jika sobat mencari referensi tentang zakat mal, di blog ini saya pernah menuliskan artikel mengenai zakat mal. Silahkan sobat muslim cari di arsip blog yang sedang sobat baca ini.

Demikianlah artikel saya kali ini, semoga bermanfaat bagi sobat muslim semua.

Posting Komentar untuk "Shalat Tarawih dan Fenomena Ramadhan"