Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Hubungan Antara Iman Dan Taqwa ? Simak Uraiannya Di Sini


Kaligrafi sholat
image via pixabay

Sebagaimana kita ketahui bahwa hampir semua ibadah yang kita kerjakan muaranya adalah agar supaya kita menjadi orang yang bertaqwa. Perintah mengerjakan shalat, berpuasa, zakat dan sebagainya tujuannya sama yakni menjadikan kita manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Mengapa demikian ?
Karena bagi setiap orang muslim sudah barang tentu dia pasti beriman, tetapi orang yang beriman belum tentu adalah orang yang bertaqwa. Seorang preman sekalipun jika dia adalah seorang muslim jika kita tanya apakah dia beriman, pasti dia akan menjawab dengan tegas, "ya aku beriman".  Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadistnya bahwa Iman itu adalah telanjang, Taqwa itu adalah pakaian dan Rasa malu itu adalah buahnya.
Dengan demikian artinya adalah orang yang beriman namun tidak bertaqwa kepada Allah SWT itu bagaikan orang yang telanjang.

A. APAKAH TAQWA ITU ?
Kata Taqwa adalah kata sebuah kata yang berasal dari bahasa arab yang mempunyai arti memelihara diri dari siksaan Allah SWT, dengan cara menjalankan segala perintah-NYA dan menjauhi segala larangan-NYA ( dalam bahasa arab di sebut " Imtisalu awamirillah wajtinabu nawahihi " ).
Dari semua pendapat sahabat Nabi SAW dan para Alim ulama bahkan Al-Qur'an dan hadist, semua memberikan keterangan bahwa konsep taqwa adalah melaksanakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-NYA serta menjaga diri agar terhindar dari murka Allah SWT dan siksa api neraka.
Sebagai contoh berikut adalah pendapat dari Imam Qurtubi yang mengutip pendapat dari Abu Yazid Al-Bustami dan juga pendapat dari Abu Sulaiman Ad-Dardani :

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 1-5 :
الم
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“alif lām mīm “
“żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn”
“allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn”
“wallażīna yu`minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn”
“ulā`ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn”

Artinya :

Alif laam miim.
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
 (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.


B. TANDA - TANDA ORANG BERTAQWA
Allah SWT memberikan keterangan tentang tanda - tanda orang yang bertaqwa kepada Allah SWT dalam surah Al-Imran ayat 134 sebagai berikut :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya : (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dari ayat tersebut dapat kita simpulkan tanda - tanda orang bertaqwa yaitu :

1. Orang yang mau menafkahkan hartanya baik di waktu lapang atau sempit. Menafkahkan harta disini antara lain bersedekah, infaq dan menyantuni anak yatim.

Apakah Hubungan Antara Iman Dan Taqwa ?
sumber gambar : pixabay

2. Orang yang mampu menahan amarahnya dan mau memaafkan kesalahan orang lain.
3. Orang yang senantiasa berbuat kebajikan.

Apakah Hubungan Antara Iman Dan Taqwa ?
sumber gambar : pixabay

C. DERAJAT TINGKATAN TAQWA
Taqwa mempunyai tiga (3) macam tingkatan, antara lain :
1. Tidak menyekutukan Allah SWT
Ini adalah tingkatan taqwa yang paling rendah. Ketika seseorang terbebas dari perbuatan syirik atau menyekutukan Allah SWT dan melepaskan dirinya dari kekafiran maka dia sudah bisa di sebut bertqwa, walaupun pada prakteknya dia masih melakukan perbuatan dosa dan maksiat yang di larang oleh Allah SWT.
2. Ketika orang sudah memnuhi syarat tingkatan pertama diatas, kemudian dia mengerjakan segala apa yang di perintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala larangan Allah SWT, maka bisa di katakan derajat ketaqwaannya naik satu tingkat lebih tinggi.
3. Ketika orang sudah memenuhi syarat pertama dan kedua diatas, dan dia berusaha setiap saat untuk mencapai dan menggapai cinta Allah SWT maka bisa di katakan derajat ketaqwaannya naik satu tingkat lebih tinggi lagi.
Allah SWT mempertegas dalam firmannya yaitu dalam surah Al-Imran ayat 102 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

D. BALASAN ALLAH SWT UNTUK ORANG YANG BERTAQWA
Allah SWT telah berjanji akan memberikan balasan kelak kepada orang - orang yang bertaqwa sebagaimana yang tersebut dalam surah Al-Imran ayat 135 dan 136 :

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
أُولَٰئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ

Artinya :

(135) Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

(136) Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.
Ini adalah janji Allah SWT kepada orang - orang yang bertaqwa. Sungguh tinggi derajat dan kedudukan orang yang bertaqwa kepada Allah SWT, sehingga Allah SWT sendirilah yang telah menyiapkan balasan berupa syurga di akhirat kelak.

Baca juga mengenai iman kepada Qadha dan Qadar disini.

Demikianlah artikel mengenai hubungan Iman dan Taqwa, semoga kita semua adalah termasuk kedalam golongan orang - orang yang senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT.
Semoga bermanfaat bagi sobat muslim semua.

Posting Komentar untuk "Apakah Hubungan Antara Iman Dan Taqwa ? Simak Uraiannya Di Sini"