Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Rukun Iman Yang Keenam Beriman Kepada Qada' Dan Qadar


Makna Rukun Iman Yang Keenam Beriman Kepada Qada' Dan Qadar
Sumber:Pixabay

Santrikampung- Secara bahasa kata Qadha' mempunyai arti ketentuan atau peraturan atau hukum yang bersumber dari Allah SWT.


Sedangkan menurut istilah kata Qadha' adalah semua ketentuan Allah SWT yang sifatnya umum terhadap semua mahlukNYA yang sifatnya 'Azali. Adapun yang di maksud dengan ketentuan umum adalah hukum - hukum Allah yang umum. Hukum - hukum tersebut telah tertulis secara jelas di Lauhul Mahfuz.

Contoh yang nyata dari Qadha' antara lain:

1. Matahari akan terbit dari arah timur dan tenggelam di arah barat.

2. Air akan mengalir dari tempat yang tinggi menuju ketempat yang lebih rendah.

3. Manusia di ciptakan dengan jenis laki - laki dan perempuan.

4. Kematian seseorang.

5. Dan sebagainya.

Qadar atau takdir secara bahasa mempunyai arti ketetapan atau ukuran. 

Sedangkan menurut istilah Qadar adalah perwujudan atau kenyataan dari ketentuan Allah SWT terhadap mahlukNYA jika syarat - syaratnya lengkap atau terpenuhi. Itu artinya Qadar bersifat lebih spesifik. Qadar bisa berubah berdasarkan doa dan ikhtiar dari manusia itu sendiri.

Contoh Qadar antara lain :
1. Menjadi orang kaya atau miskin.
2. Menjadi pintar atau bodoh.
3. Menjadi orang alim atau menjadi ahli maksiat.
4. Dan sebagainya.

Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa Qadar atau takdir seseorang bisa saja berubah tergantung dari ikhtiar atau usaha dari orang itu sendiri.


TANDA ORANG BERIMAN KEPADA QADHA' DAN QADAR

Kenyatan hidup yang di alami seseorang terkadang tidak sama dengan ekspektasi atau harapan orang itu sendiri. Terkadang orang ingin menjadi kaya raya tetapi kenyataanya hidupnya hanya biasa - biasa saja. Kenyataan hidup yang dialami seseorang bisa positif dan memuaskan tetapi bisa juga negatif dan menyusahkan.

Bagi mereka yang beriman kepada kepada Qadha' dan Qadar, kenyataan apapun yang di alami dan di terima olehnya akan di sikapi dengan positif, sedangkan bagi mereka yang tidak beriman kenyataan yang di alaminya akan disikapi dengan cara yang negatif.

Contoh :

1. Orang yang beriman ketika tertimpa musibah akan menerimanya dengan penuh ketabahan dan kesabaran. Hal itu merupakan sesuatu yang positif yang akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Sementara bagi orang yang tidak beriman, musibah yang di alaminya akan di terima dengan sikap putus asa dan merasa tidak berguna lagi. Sikap negatif ini kadang menjerumuskannya kepada perbuatan maksiat seperti mabuk - mabukan, narkoba dan bahkan sampai nekat bunuh diri. Na'udzubillahi mindzalik.

2.  Orang yang beriman ketika mendapatkan keuntungan besar dalam usahanya akan senantiasa mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Keuntungan tersebut ingin dia bagi dengan orang lain agar orang lain juga merasa gembira dan bahagia.

Sedangkan bagi orang yang tidak beriman keuntungan yang didapatkannya justru dipergunakan untuk berfoya - foya. Dia merasa keuntungan tersebut adalah hasil dari kerja kerasnya sehingga patut dirayakan. Dia tidak ingin berbagi dengan orang lain karena itu akan membuat dia rugi dan mengurangi keuntungannya.

Dengan melihat contoh diatas maka dapat kita simpulkan ciri - ciri dari orang yang beriman kepada Qadha' dan Qadar antara lain :

1. Tawakal, berserah diri serta selalu merasa optimis dalam menerima dan menjalani kenyataan hidup.

Dengan beriman kepada Qadha ' dan Qadar akan menumbuhkan kesadaran yang tinggi dalam menyikapi kenyataan hidup. Apapun yang dialami olehnya pada hakekatnya adalah merupakan ketetapan dan kehendak dari Allah SWT.


2. Bersikap sabar dalam hidup.

Orang beriman akan senantiasa bersikap sabar atas apapun yang dialami olehnya, baik itu menyenangkan atau menyedihkan. Dengan demikian maka jiwa orang yang beriman akan senantiasa stabil.

Bermacam - macam bentuk dan wujud dari ujian yang dialami oleh manusia diantaranya : sakit, bencana alam, tidak punya biaya pendidikan dan sebagainya.

Orang yang beriman akan terus berusaha dan tidak mudah menyerah dalam menggapai apa yang di cita - citakannya. Jika menemuai kegagalan dia tidak akan berputus asa, tetapi malah memacu semangatnya untuk berusaha lebih keras lagi. Pepatah mengatakan " Kegagalan adalah sukses yang tertunda ". 

Sebuah nasihat dari orang bijak mengatakan bahwa : " Sisi positif dari sebuah kegagalan adalah bahwa anda telah mencobanya ".

Beriman kepada Qadha' dan Qadar merupakan rukun iman yang keenam (6). 
Bagi seorang muslim apapun yang dia usahakan maka apapun hasil akhirnya adalah tergantung kehendak dari Allah SWT. Kewajiban sebagai seorang muslim hanyalah berusaha, selebihnya adalah bertawakal dan menerima apapun kehendak Allah SWT.

Allah SWT mempunyai sifat Qudrat dan Iradat yang artinya adalah berkuasa dan berkehendak. Itu artinya hanya Allah SWT sajalah yang mempunyai hak penuh terhadap mahlukNYA. Manusia tidak punya kuasa untuk menentukan hasil akhir karena kewajiban manusia hanyalah sebatas berusaha dan berikhtiar saja, selebihnya adalah urusan Allah SWT.

Pada prinsipnya Qadha' dan Qadar setiap manusia sudah di tentukan oleh Allah SWT jauh sebelum kelahirannya.
Manusia baru menyadari dan mengetahui sebuah takdir berdasarkan atas kenyataan atau kejadian yang telah terjadi, misalnya :

1. Terjadinya gempa dan tsunami yang menimpa Jepang pada tahun 2011 lalu. Sebelum kejadian tersebut tidak satu orangpun yang mengetahuinya.

2. Dalam sebuah kecelakaan mobil yang parah semua penumpangnya meninggal dunia, kecuali seorang bocah kecil berusia 5 tahun yang selamat. Jika berdasarkan logika seorang anak umur lima tahun tentu belum mampu mencari perlindungan untuk dirinya sendiri, akan tetapi kenapa dalam kecelakaan tersebut justru hanya dia yang selamat ? Itu semua adalah takdir Allah SWT.

3. Seorang anak di lahirkan dalam sebuah keluarga yang sangat miskin di desa. Ketika lahir semua orang beranggapan anak tersebut akan menjadi miskin seperti orang tuanya. Namun kenyatannya anak tersebut kini menjadi seorang pengusaha yang sukses. Itu juga adalah takdir dari Allah SWT.

Beberapa contoh diatas hanyalah sebagian kecil dari begitu banyaknya kejadian dan peristiwa yang berhubungan dengan Qadha' dan Qadar nya Allah SWT.
Satu hal yang patut kita yakini bahwa Qadha' dan Qadar Allah SWT pasti terjadi dan berlaku atas mahlukNYA.

JENIS - JENIS TAKDIR

Walaupun Allah SWT telah menetapkan Qadha' dan Qadar setiap manusia, akan tetapi dalam kenyataannya ketika di berlakukan kepada mahlukNYA Allah SWT tetap menyertakan peran dari mahlukNYA tersebut.

Menurut jenisnya takdir dibagi menjadi dua (2) macam yaitu :

1. TAKDIR MUBRAM

Kata Mubram berasal dari bahasa arab yang berarti segala sesuatu yang sudah pasti dan tidak dapat di hindarkan. Ini berarti bahwa takdir Mubram adalah ketentuan yang bersifat mutlak dari Allah SWT yang sudah pasti berlaku pada diri setiap manusia dan tidak dapat di tawar lagi. Takdir Mubram tidak ada hubungannya dengan campur tangan mahlukNYA.

Contoh dari takdir Mubram antara lain : 

1. Waktu datangnya ajal seseorang
2. Jenis kelamin 
3. Darah yang berwarna merah
4. Dan sebagainya.

Ketika ajal seseorang sudah tiba maka dia tidak dapat lari atau sembunyi dari kedatangan Malaikat Izrail. Ajal seseorang tidak dapat di majukan ataupun di mundurkan walaupun hanya sedetikpun.

2. TAKDIR MUALLAQ

Kata Muallaq berasal dari bahasa arab yang mempunyai arti sesuatu yang di gantungkan.

Maka takdir Muallaq artinya adalah ketentuan yang berasal dari Allah SWT yang mengikutsertkan usaha dan ikhtiar manusia dalam pemberlakuannya. Dengan demikian takdir seseorang bisa di rubah dengan kerja keras dan usaha, walaupun tentu saja dengan ijin Allah SWT.

Demikianlah artikel tentang makna rukun iman yang ke enam beriman kepada qada' dan qadar. Semoga bermanfaat dan trima kasih telah mampir ke blog saya.

Posting Komentar untuk "Makna Rukun Iman Yang Keenam Beriman Kepada Qada' Dan Qadar"