Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Rukun Iman Yang Pertama Beriman Kepada Allah

Makna Rukun Iman Yang Pertama Beriman Kepada Allah

Santrikampung- Beriman kepada Allah Subhanahu wata'ala adalah rukun iman yang pertama. Sebagai seorang muslim sudah menjadi kewajiban tentunya untuk mempercayai adanya Allah SWT yang bisa kita saksikan melalui ayat - ayatnya di dunia ini. Ayat - ayat tersebut sebagian ada yang tersirat dan sebagian lagi tersurat.

Selain itu Allah SWT juga  mempunyai duapuluh (20) sifat wajib untuk di ketahui oleh seorang Muslim. Pengertian dari sifat wajib bagi Allah adalah segala sifat Allah SWT dalam semua hal yang secara akal sifat itu sudah pasti adanya, dan semua hal yang secara akal todak dapat di terima jika sifat tersebut tidak ada.

Di antara duapuluh (20) sifat wajib bagi Allah tersebut antara lain :

1. Wujud

Wujud mempunyai arti ada. Namun demikian keberadaan Allah SWT tidaklah sama dengan keberadaan mahluknya di dunia ini. Keberadaan Allah SWT adalah sesuatu yang ghaib, oleh karena itu mempercayai adanya Allah SWT adalah termasuk ke dalam rukun iman dimana salah satu syaratnya adalah percaya kepada hal ghaib (Tidak kasat mata).

Perhatikan firman Allah SWT  dalam surah Ta-Ha ayat ke 14 sebagai berikut :

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Artinya:
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku

2. Qidam

Qidam mempunyai makna terdahulu. Hal ini berarti bahwa adanya Allah SWT adalah lebih dahulu ada daripada mahluknya. Dengan kata lain Allah SWT adalah dzat yang awal dan dzat yang akhir.

Perhatikan firman Allah SWT dalam surah Al Hadid ayat ke 3 berikut ini :


هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya:
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu

3. Baqa'

Baqa'  mempunyai makna kekal. Hal ini berarti bahwa Allah SWT adalah bersifat abadi dan kekal.
Perhatikan firman Allah SWT dalam surah Ar-Rahman ayat ke 26 dan ayat ke 27 :

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Artinya :
(26) Semua yang ada di bumi itu akan binasa
(27) Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan

4. Mukhalafatuhu lil hawadisi

Arti dari Mukhalafatuhu lil hawadisi adalah berbeda dan tidak sama dengan mahluknya.
Firman Allah dalam surah As-Syura' ayat ke 11 :
فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya:
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat

5. Qiyamuhu binafsihi 

Qiyamuhu binafsihi mempunyai arti berdiri sendiri. Itu artinya bahwa Allah SWT tidak memerlukan bantuan dari siapapun.

Perhatikan firman Allah SWT dalam surah Ta-Ha ayat ke 111 di bawah ini :
وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ ۖ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا
Artinya:
Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman

6. Wahdaniyah

Wahdaniyah mempunyai arti maha esa. 
Lihat juga firman Allah SWT dalam  surah Al-Ikhlas ayat ke 1-4 :
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
اللَّهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya:
1. Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia

7. Qudrat

Qudrat mempunyai arti maha berkuasa. Hal ini mengandung arti bahwa Allah SWT adalah maha berkuasa atas mahluk-NYA.

Lihat firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat ke 20 :

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ ۖ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya:
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

8. Iradat

Iradat mempunyai arti maha berkehendak. Bagi Allah SWT jika menghendaki sesuatu terjadi maka tidak perlu meminta ijin kepada siapapun karena ketika Allah SWT berkehendak cukup berkata" KUN FAYAKUN " jadilah" maka terjadilah sesuatu itu.

Lihat firman Allah SWT dalam surah An-Nahl ayat  ke 40 di bawah ini:

إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَنْ نَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Artinya:
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia

9. Ilmu

Ilmu mempunyai arti maha mengetahui. Allah SWT adalah maha mengetahui atas semua yang akan terjadi, sedang dan sudah terjadi pada mahluknya. Ilmu milikmiliAllah Allah SWT tidak ada batasnya.

Lihat firman Allah SWT dalam surah Al-Mujadilah ayat ke 7 :

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۖ مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَىٰ ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَىٰ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya:
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

10. Hayyat

Hayyat mempunyai arti hidup. Allah SWT adalah Dzat yang maha hidup lagi kekal dan tidak akan pernah mati.

Perhatikan firman Allah SWT dalam surah Al-Furqan ayat ke 58 di bawah ini:

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ وَكَفَىٰ بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا
Artinya:
Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya

11. Sama’ 

Sama' mempunyai arti maha mendengar. Sesungguhnya Allah SWT adalah maha mendengar apa yang katakan oleh mahluk-NYA baik yang di ucapkan maupun yang  di simpan di dalam hati.

Lihat firman Allah SWT dalam surah Ta-Ha ayat ke 46 sebagai berikut ini:


قَالَ لَا تَخَافَا ۖ إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَىٰ
Artinya:
Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat"

12. Basyar 

Basyar mempunyai arti maha melihat. Allah SWT maha melihat apapun yang di lakukan dan di kerjakan oleh seluruh mahluk-NYA baik yang di lakukan secara terang - terangan ataupun yang tersembunyi.

13. Kalam

Kalam mempunyai arti berkata - kata. Allah SWT telah berbicara secara langsung kepada Nabi Musa AS, sebagaimana firman-NYA dalam surah An-Nisa ayat ke 164 di bawah ini :

وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
Artinya :
Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.

14. Kaunuhu Qadiran (yang kuasa)
15. Kaunuhu Muridan (yang berkehendak)
16. Kaunuhu ‘Aliman (yang mengetahui)
17. Kaunuhu Hayyan (yang hidup)
18. Kaunuhu Sami’an (yang mendengar)
19. Kaunuhu Basyiran (yang melihat)
20. Kaunuhu Muttakalliman (yang berkata-kata)

Sifat wajib bagi Allah SWT bisa di bagi kedalam empat (4) kelompok yakni :

1. Sifat Nafsiyyah

Sifat Nafsiyyah merupakan sifat dari Allah SWT yang berhubungan dengan Dzat -NYA. Sifat Nafsiyyah milik Allah SWT hanya ada satu macam yaitu Wujud.

2. Sifat Salbiyyah

Sifat Salbiyyah merupakan sifat Allah SWT yang menolak semua sifat -sifat yang tidak sesuai atau tidak pantas bagi-NYA. Sifat Salbiyyah terdiri dari lima (5) macam yakni : Qidam, Baqa', Mukhalafatul lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyah.

3. Sifat Ma'ani

Sifat Ma'ani merupakan sifat wajib bagi Allah SWT yang bisa di gambarkan dan selaras dengan akal pikiran manusia, karena kebenaran dari sifat - sifat tersebut dapat di buktikan secara langsung dengan panca indera manusia.
Sifat Ma'ani terdiri dari tujuh (7) macam yakni : Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayyat, Sama', Bashar dan Kalam.

4. Sifat Ma'nawiyah

Sifat Ma'nawiyah merupakan sifat wajib bagi Allah SWT yang berhubungan dengan tujuh (7) sifat Ma'ani di atas
.
Sifat Ma'nawiyah Allah SWT juga ada tujuh (7) macam yakni : Qadiran, Muridan, 'Aliman, Hayyan, Sami'an, Bashiran, Muttakalliman.

Sementara itu berdasarkan dzat atau materi, sifat wajib bagi Allah SWT di kelompokkan menjadi dua (2) macam yakni :

1.Sifat Istighnaiyyah

Sifat Istighnaiyyah adalah sifat wajib bagi Allah SWT yang menunjukkan kesempurnaan atas Dzat-NYA, sehingga Allah SWT tidak memerlukan dzat yang lain lagi selain Dzatnya sendiri.

Sifat Istighnaiyyah terdiri dari sebelas (11) macam yakni : Wujud, Qidam, Baqa', Mukhalafatul lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, Sama', Bashar, Kalam, Kaunuhu Sami'an, Kaunuhu Bashiran, dan Kaunuhu Muttakalliman.

2. Sifat Iftiqariyyah

Sifat Iftiqariyyah adalah sifat wajib bagi Allah SWT yang di perlukan serta sangat di butuhkan oleh mahluk-NYA.

Sifat Iftiqariyyah terdiri dari sembilan (9) macam yakni : Wahdaniyah, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Kaunuhu Qadiran, Kaunuhu Muridan, Kaunuhu 'Aliman, Kaunuhu Hayyan.

Sebagian dari ulama juga  ada yang mengelompokkan sifat wajib Allah SWT kedalam empat (4)  kelompok, yakni :

1. Sifat Kamal  mempunyai arti sifat Allah SWT yang maha sempurna, antara lain  : Wujud, Qidam, Baqa', Mukhalafatul lil hawaditsi, dan Qiyamuhu  binafsihi

2. Sifat Jalal mempunyai arti sifat Allah SWT atas dasar kebesaran sifat - sifatnya antara lain : Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayyat.


3. Sifat Jalal adalah sifat Allah SWT yang menunjukkan bahwa Allah SWT tidak punya kekurangan. Sifat jalal ada enam (6) yaitu : Sama', Bashar, Kalam, Kaunuhu Sami'an, Kaunuhu Bashiran, dan Kaunuhu Muttakalliman.

4. Sifat Qahar merupakan sifat Allah SWT yang menunjukkan keperkasaan dan kegagahan Allah SWT. Sifat Qahar terdiri dari lima (5) macam antara lain : Wahdaniyah, Kaunuhu Qadiran, Kaunuhu Muridan, Kaunuhu 'Aliman, dan Kaunuhu Hayyan.

Demikianlah artikel tentang makna rukun iman yang pertama  beriman kepada Allah Subhanahu wata'ala. Dengan memahami dua puluh sifat wajib bagi Allah SWT maka akan semakin mempertebal rasa keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.


Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya.

Posting Komentar untuk "Makna Rukun Iman Yang Pertama Beriman Kepada Allah "