Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nabi Musa Membelah Laut Bukti Kuasa Allah Selamatkan Bani Israel

nabi-musa

Cerita tentang Nabi Musa membelah laut telah diketahui banyak orang. Mengenai peristiwa itu, telah tertulis dalam dua buah ayat surat Al-Quran, yaitu Al-Baqarah ayat 50 dan Surat Yunus ayat 90. Untuk Anda yang belum tahu cerita sebenarnya maka bacalah artikel ini.

Musa Membelah Laut

Musa menjadi nabi adalah saat Firaun memerintah negeri. Bani Israil adalah salah satu yang menderita karena Fir’aun. Mereka merasakan penindasan, penganiayaan, dan ketakutan karenanya. Akhirnya mereka menyadari bahwa Musa adalah orang yang dikirim Allah untuk membebaskan mereka dari Fir’aun serta kaumnya.

Maka dari itu, mereka datang berduyun-duyun untuk menemui Musa kemudian meminta pertolongannya supaya bisa membuat mereka keluar dari Mesir. Lalu rombongan kaum itu dipimpin Nabi Musa meninggalkan Mesir dan pergi ke Baitul Maqdis.

Mereka berjalan kaki dengan sangat cepat sebab takut tertangkap Fir’aun yang mengejar mereka. Akhirnya, ketika fajar mereka tiba di tepian laut merah setelah melewati padang pasir semalaman suntuk. Rasa takut dan cemas semakin menjadi karena mereka melihat laut yang terbentang di hadapan, sedangkan dibelakang ada Fir’aun dan bala tentaranya.

Mereka sangat yakin akan tertangkap dan akan dihukum mati oleh Fir’aun. Salah satu sahabat Nabi Musa yang bernama Yusya ‘bin Nun bertanya ke mana mereka harus pergi karena musuh ada di belakang, sementara laut tidak mungkin dilintasi jika tidak ada sampan.

Musa menjawab bahwa mereka tidak perlu khawatir karena perjalanan mereka adalah perintah dari Allah kepadanya. Jadi Allah pasti akan memberi jalan keluar dan menyelamatkan mereka. Pengikut jadi semakin berdebar ketakutan dan menunggu Nabi Musa bertindak tapi dia terlihat tenang-tenang saja.

Pada saat itu, turunlah wahyu dari Allah kepada Musa yaitu menyuruhnya memukul air laut menggunakan tongkatnya. Dengan seizin Allah maka laut itu terbelah, setiap belahannya seperti sebuah gunung besar. Di antara dua belahan air laut ada dasar laut yang mengering. Kemudian Nabi Musa dan pengikutnya menuju ke tepi timur.

Akhirnya mereka bisa selamat dan tiba di tepi timur. Ketika itu terlihat oleh Fir’aun, dan dia pun menyusuri jalan tersebut. Lalu kembalilah rasa takut dan cemas di hati para Bani Israil, mereka menatap Nabi Musa seolah bertanya tentang apa yang selanjutnya harus dilakukan.

Nabi Musa tetap tenang karena sudah difirmankan Allah. Mereka harus menunggu Fir’aun untuk turun semuanya ke bagian dasar laut. Takdir Allah telah berkata bahwa mereka akan tenggelam.

Ketika melihat jalan yang terbuka dengan percaya dirinya Fir'aun berpikir bahwa dia bisa menangkap para Bani Israil. Dia berkata bahwa laut terbelah jadi dua dan memberi jalan untuk Fir’aun agar dapat mengejar orang-orang yang melarikan diri. 

Dia juga berkata bahwa perintahnya berlaku juga ditaati laut. Dan berpikir bahwa dia adalah yang paling berkuasa dan patut untuk disembah. Dengan rasa bangga dan sombongnya, dia turun ke dasar laut dan bergerak cepat agar bisa menyusul Bani Israil juga Nabi Musa.

Ketika Fir’aun dan para bala tentaranya ada di tengah laut, jauh dari dua tepi (tempat mereka pergi dan tempat Bani Israil berada) maka tiba perintah Allah. Air kembali menutupi jalan yang telah terbuka dan didalamnya ada Fir’aun. 

Maka tengelamlah mereka dan ada di dalam perut laut hingga akhirnya riwayat hidup Fir’aun dan para kaumnya. Mereka kini jadi sebuah sejarah dan kerangka Fir’aun ditemukan oleh ilmuwan yang masih utuh hingga kini.

Tahukah Anda bahwa pada detik terakhir hayatnya sambil dia berjuang untuk menyelamatkan diri dari maut yang dekat di depan matanya. Pada saat itu, dia berkata bahwa dia percaya dengan Tuhan yang Esa? Dia percaya bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan Musa dan Bani Israil. Dia beriman atas Tuhan (Allah) dan berserah diri sebagai seorang Muslim.

Meski mengikuti Nabi Musa, tapi para Bani Israil masih meragukan kematian Raja Fir’aun karena masih terpengaruh dengan hal yang ditanamkan Fir’aun, bahwa dia manusia yang paling luar biasa daripada orang lain. Serta dia akan tetap hidup abadi sebagai Tuhan. Khayalan itu masih melekat di pikiran Bani Israil.

Para Bani Israil pun berpikir bahwa mungkin dia masih hidup di alam lain. Oleh karena itu, Nabi Musa terus meyakinkan bahwa apa yang dipikirkan mereka adalah khayalan. Sesungguhnya Fir’aun yang hanya orang biasa sudah mati tenggelam karena pembalasan Allah. Setelah itu, segala takhayul mengenai kesaktian Fir’aun sirna.

Berdasarkan catatan sejarah mayat Firaun ditemukan orang Mesir. Kini mayat itu diawetkan dan masih utuh hingga saat ini. Di salah satu museum Mesir Anda bisa melihat mayat tersebut.

Keutamaan Tongkat Nabi Musa Membelah Laut

Tongkat Nabi Musa telah diketahui sebagai benda yang paling penting dalam sejarah Nabi Musa membelah laut. Dikarenakan tongkat itulah yang tentunya diridhoi Allah, laut yang luas bisa terbelah. Awalnya tongkat tersebut tongkat biasa saja yang dipakai untuk berbagai keperluan. Hal itu dijelaskan dalam Al-Quran di Surat Thaha ayat 17-18.

Hal-hal “ajaib” yang bisa dilakukan oleh tongkat Nabi Musa, antara lain:

  • Ketika tongkat dilemparkan bisa berubah jadi ular besar yang memakan ular kecil-kecil buatan penyihir Fir’aun.
  • Ketika batu besar dipukul oleh tongkatnya, keluarlah 12 buah mata air untuk ke-12 suku Bani Israel.
  • Ketika Nabi Musa sedang mandi ada batu yang membawa lari bajunya. Ketika dipukul oleh tongkat, pada batu itu ada bekas pukulan sebanyak enam sampai tujuh buah.
  • Membelah Laut Merah jadi 12 bagian. Oleh karena itu, terlihatlah jalan untuk dilalui olehnya juga pengikutnya yang berjumlah sekitar 600 ribu orang. Jaraknya adalah 7 km dengan waktu tempuh sekitar 4 jam.

Mukjizat Lain Selain Nabi Musa Membelah Laut

Selain tongkat, ternyata Nabi Musa punya delapan mukjizat lain dalam dirinya. Apa saja mukjizat tersebut?

Fisik. Telapak tangannya dapat mengeluarkan cahaya putih menyilaukan. Setelah itu dia memasukkan tangan ke dalam jubahnya.

Doa. Musa pernah meminta untuk diturunkannya makanan dari surga yang namanya Salwa dan Manna. Juga meminta ampunan serta menghidupkan 70 orang terbaik dari kaumnya yang telah meninggal tersambar petir, saat mereka ingin mengetahui wujud Allah.

Hidupkan orang mati. Dia pernah menghidupkan kembali orang yang telah meninggal yang dibunuh, caranya adalah memukul tubuh mayat dengan anggota tubuh dari sapi betina.

Hewan. Dia bisa mendatangkan hama belalang yang jumlahnya sangat banyak, kutu yang ada di setiap makanan, kasur, baju, pakaian, dan semua penjuru. Serta katak yang jumlahnya banyak di Mesir.

Fenomena alam. Menghadirkan banjir darah yang membuat Mesir banjir, sampai menggenangi air yang ada di rumah juga sungai. Kemudian angin topan yang mempu merusak semua yang dimiliki orang Mesir seperti tanaman, dan buah-buahan. 

Lalu musim kemarau yang sangat panjang di Mesir. Hingga melindungi kaum Bani Israel dengan awan tebal, jadi selama 40 tahun di Padang Tih, mereka tidak kepanasan.

Itu dia mukjizat-mukjizat Nabi Musa selain tongkatnya. Semoga artikel mengenai Nabi Musa membelah laut ini bisa bermanfaat untuk Anda dan mengetahui lebih dalam mengenai sejarah para nabi.

Posting Komentar untuk " Nabi Musa Membelah Laut Bukti Kuasa Allah Selamatkan Bani Israel "