Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keistimewaan Bulan Ramadhan

 

Keistimewaan Bulan Ramadhan
credit:freepik

Keistimewaan Bulan Ramadhan - Didalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat ke 183 Allah SWT telah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. [QS. Al-Baqarah:183]

Pada bulan Ramadhan itulah diturunkan Al-Quran nul karim sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dan beberapa keterangan dari petunjuk, yang membedakan antara yang haq dan yang bathil.

Bulan Ramadhan merupakan satu-satunya bulan dalam agama Islam yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan merupakan juga salah satu bulan mulia diantara bulan-bulan lainya yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Pada bulan Ramadhan ini banyak terjadi peristiwa-peristiwa besar dan bersejarah bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Oleh karena itu bulan Ramadhan memiliki banyak sekali keistimewaan bagi umat Islam.

Peristiwa-peristiwa penting yang menjadi keistimewaan bulan Ramadhan, antara lain:

1. Turunnya Wahyu Dari Allah SWT

Bulan Ramadhan adalah bulan dimana Allah SWT menurunkan wahyu kepada para Nabi dan Rasul-Rasul-Nya diantaranya, wahyu kepada Nabi Musa As, wahyu kepada Nabi Isa As, dan wahyu kepada Nabi besar Muhammad Saw sebagai Nabi akhir zaman.

2. Kemenangan Perang Badar

Kemenangan umat Islam pada perang badar merupakan kemenangan terbesar dalam sejarah peperangan kaum muslimin melawan kaum kafir, dan peristiwa kemengan perang tersebut erjadi pada bulan Ramadhan.

3. Penaklukan Kota Mekah (Fathul Mekkah)

Kembalinya kota suci mekah dari tangan kaum kafir juga di diraih di bulan suci Ramadhan ini, dan yang lebih hebat lagi peristiwa penaklukan kota mekah tersebut tanpa adanya pertumpahan darah (peperangan).

Apa keistimewaan bulan Ramadhan bagi bangsa Indonesia?

Bagi bangsa Indonesia yang memiliki umat Islam terbesar di dunia, bulan Ramadhan menyimpan arti sejarah yang sangat penting, karena pada bulan Ramadhan itulah para pemimpin besar negeri ini mendapatkan hidayah dan rahmat dari Allah SWT dalam usaha melepaskan diri dari belenggu penjajahan yang berabad-abad lamanya, dengan diproklamirkannya kemerdekaan pada hari Jum'at tanggal 17 Agustus 1945. 

Tanggal tersebut bertepatan sekali dengan tanggal 8 Ramadhan 1364 H, yang sekaligus menetapkan UUD 45 dan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada bulan Ramadhan yang diturunkan padanya wahyu pertama lebih kurang 15 abad yang lalu, adalah bulan latihan bagi umat Islam, yakni dengan melaksanakan ibadah puasa dengan satu tujuan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. 

Bulan Ramadhan adalah bulan latihan untuk mengendalikan diri dan membebaskan diri dari cengkraman hawa nafsu, serta bulan latihan untuk mengasah kepekaan sosial, agama dan kemasyarakatan kita dengan memperbanyak amal shaleh demi tegaknya nilai keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang sesungguhnya. 

Pada dasarnya beriman dan bertaqwa pada Allah SWT merupakan pengakuan dan keyakinan kita semua. Taqwa artinya patuh dalam melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT dan kepatuhan serta kesabaran kita untuk menghentikan segala bentuk larangan-Nya

Percaya dan bertaqwa kepada Allah SWT merupakan syarat mutlak bagi kehidupan kita dalam menjalankan ajaran agama Islam yang merupakan pembuktian sejati bahwa bangsa Indonesia khususnya adalah bangsa yang berketuhanan yang didasari dengan nilai reigius yang tinggi. 

Dalam usaha menjalankan ajaran agama Islam secara kaffah, keyakinan akan diterimanya amalan dengan segala bentuk usaha yang sungguh-sungguh juga tidak kalah penting. Pada dua belas bulan yang kita lalui, Allah SWT memberikan satu bulan penuh sebagai hadiah kepada umat Islam guna memperbaharui keimanannya, mengoreksi segala amalan dan sebagainya.

Bulan itulah yang disebutkan dalam Al-Quran dengan sebutan bulan Ramadhan, bulan pembakaran dosa, bulan dimana pada siang harinya yang halal menjadi haram, bulan pengendalian hawa nafsu manusia.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia sekali dalam sejarah perkembangan Islam, dimana salah satu kemuliaan yang dimilikinya adalah adanya malam Nuzulul Quran yang biasanya bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan.

Al-Quran secara jelas menerangkan pada malam itulah pengangkatan Muhammad sebagai Rasul akhir zaman yang pada akhirnya membawa perubahan terhadap perilaku Jahiliyah manusia (kebodohan dari segala sisi) menuju pada masyarakat Islam yang penuh hidayah dari Allah SWT.

Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir ini terbukti dengan diturunkanya firman Allah dalam Al-Qur'an surah  Al-Alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

 Artinya:

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." [QS. Al-Alaq:1-5]

Ayat ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada tanggal 17 Ramadhan (610 M) di gua Hira, ketika itu beliau sedang bermeditasi disana. 

Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya:

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." [QS. Al-Baqarah:185]

 Menurut kitab Tafsir Al-Munir surah Al-'Alaq mengandung hal - hal sebagai berikut:

1. Menjelaskan hikmah Allah SWT atas penciptaan manusia dari yang lemah sampai kuat serta membekali mereka dengan ilmu pengetahuan yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya (Ayat 1 – 5).

2. Menjelaskan tentang sikap manusia yang tidak mau bersyukur kepada Allah SWT atas apa yang sudah dianugerahkan kepada mereka berupa keutamaan dan kemulian (Ayat 6-8).

3. Menjelaskan tentang bentuk fir’aun pada umat ini yaitu Abu Jahal yang melarang Rasulullah SAW untuk shalat dan menyuruh menyembah patung dan berhala (Ayat 9 – 19).

Allah SWT telah memperkenalkan dirinya kepada manusia melalui Rasul pilihan-Nya untuk mengajarkan cara berkomunikasi dengan sang pencipta, serta memberikan suri tauladan yang baik. 

Sebagai pedoman bagi kelangsungan hidup manusia, Allah SWT telah menurunkan kitab suci Al-Quran kepada Rasul pilihan-Nya Muhammad SAW sebagai ayat pertama yang turun khusus kepada beliau seperti yang di terangkan dalam surah Al-Alaq 1-5 diatas. 

Allah Swt yang telah menciptakan manusia dan alam semesta ini telah menyiapkan untuk manusia pedoman atau pegangan hidup yang akan mengantarkanya kepada kebahagiaan yang abadi dan absolut disamping kesejahteraan lahiriah. 

Hal ini telah dinyatakan Allah dalam Qs Ar Rum ayat ke 30 “ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, itu adalah ketetapan Allah atau fitrah yang harus dijalani manusia. Tidak ada perobahan terhadap fitrah Allah (ketentuan Allah). Itulah agama yang benar tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya “.

Seperti yang sudah kita ketahui di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini amal kebaikan yang kita perbuat akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah termasuk didalamnya membaca, mendengarkan apalagi mengamalkan ayat-ayat yang ada dalam kitab suci umat Islam tersebut. 

Seperti yang dikatakan diatas, kitab suci Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang harus dijunjung tinggi dan dipahami untuk diamalkan dalam segala aspek kehidupan. Namun, sangat kita sayangkan banyak dari umat Islam itu sendiri yang tidak ada minat atau keinginan untuk mendalami akan isi dan kandungan Al Quran tersebut.

Bahkan, yang sangat menyedihkan dan mengejutkan kita banyak dari mereka yang mengaku beragama Islam tidak pandai membacanya sama sekali, begitu juga didalam lingkungan keluarga dimana meja tamu lebih banyak dihiasi dengan berbagai macam bentuk dan model majalah dan tabloid-tabloid lainya yang hanya bermaterikan kesenangan duniawi bahkan gambar-gambar yang yang dilarang agama. 

Ditambah lagi dengan tontonan anak-anak yang semakin hari semakin tak ada ujungnya, tontonan-tontonan yang hanya mengabarkan kesenangan fiktif  belaka.

Sementara Al Quran yang kita harapkan mampu membentuk watak Islami yang berakhlakul karimah dari anak-anak kita jauh terletak di ujung rak ruang tamu, yang sudah dipenuhi debu tanda tak pernah disentuh apalagi dibaca, Âlquran hanya diperlukan ketika ada acara-acara tertentu mulai dari acara syukuran sampai acara tahlilan saja. 

Dan yang sangat menyedihkan lagi didalam sebuah masjid, surau dsb lebih banyak asbak rokoknya ketimbang Al Qurannya, seperti itulah nasib kitab suci tersebut di tangan umatnya sendiri, dimana pedoman hidup mereka tidak bersendikan pada ajaran-ajarannya lagi sehingga selalu berakibat pada tingkah laku yang tercela dan dimurkai Allah.

Padahal Al Quran itu merupakan kebenaran yang absolut dan abadi, sangat berbeda dengan kebenaran ilmiah yang bersifat relatif dan subjektif. Kebenaran dan keorisinilan Al Quran dijamin oleh Allah Swt sebagaimana yang difirmankan-Nya dalam Qs Al Baqarah-147 ” Kebenaran itu adalah dari tuhanmu, sebab itu janganlah kamu termasuk kedalam orang-orang yang ragu “. 

Dan didalam Qs Al Hijr-9 dijelaskan lagi “ Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar akan memeliharanya “.

Yang perlu sekali kita ingat bahwa, Â beriman dan bertaqwa pada Allah Swt merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan kehidupan beragama karena iman dan taqwa merupakan landasan dasar untuk membentuk manusia yang berakhlakul karimah, berbudi pekerti luhur yang akan menjadi tonggak bagi pembangunan bangsa dan negara ini kedepannya. Jelasnya agama merupakan kebutuhan hidup manusia yang esensial.

Al Quran sendiri telah memberi rangkuman dan pengertian agama itu secara jelas, bahwa agama itu adalah “ Ajaran-ajaran, petunjuk-petunjuk, hukum-hukum, ketentuan-ketentuan, aturan-aturan dan sebagainya, yang diberikan oleh Allah Swt, melalui wahyu kepada Nabi Muhammad Saw untuk disampaikan kepada umat manusia yang mendambakan kebahagian yang hakiki, mutlak, langgeng atau absolut dalam mengejar ridha Illahi, dunia dan akhirat “

Karena manusia menurut fitrahnya adalah beragama, ini berarti tidak beragama bertentangan dengan kodrat manusia itu sendiri. Jika manusia tidak menemukan agama yang benar dan lurus maka ia akan menjadikan sesuatu agama yang pada dasarnya itu bukanlah sebuah agama. 

Inti agama adalah percaya akan adanya zat yang maha esa, maha perkasa dan maha melindungi serta maha memberi petunjuk kepada manusia yang mau tunduk dan patuh pada-Nya.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang dipenuhi segala macam hikmah, hikmah itu dibagi menjadi. Sepuluh hari pertama, sepuluh hari kedua dan sepuluh hari ketiga.

Sepuluh hari pertama Allah Aza Wajalla memberikan berkah kepada orang muslim yang menjalankan ibadah puasa dan amal-amal kebajikan lainya. Berkahnya itu berupa janji Allah untuk melipat gandakan pahala orang muslim yang berpuasa dan beribadah lainya di bulan Ramadhan itu.

Sepuluh hari kedua, Allah akan memberikan rahmat-Nya kepada orang yang berpuasa. Rahmat itu sendiri adalah kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya. Sedangakan pada

sepuluh hari ketiga, Allah Swt memberikan apa yang dinamakan Maghfirah atau ampunan kepada orang yang berpuasa, yaitu diampuni segala dosa-dosa yang pernah diperbuat.

Kalau ketiga dari keunggulan ini bisa kita manfaatkan dengan sungguh-sungguh niscaya diri kita tepat di ujung Ramadhan memasuki 1 Syawal nanti akan mendapatkan nilai yang Is The Best, berupa Iman dan Taqwa yang ditambah dengan kefitrahan atau kesucian diri. Maka manfaatkanlah selagi masih diberi kesempatan.

Posting Komentar untuk "Keistimewaan Bulan Ramadhan"