Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fungsi dan Kriteria Berpakaian dalam Islam

Fungsi dan Kriteria Berpakaian dalam Islam

Sebelum membahas berpakaian dalam Islam, hendaknya kita ketahui dulu hakikat pakaian. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat tinggal.

Pakaian bukan sekadar pelindung manusia dari udara panas dan dingin. Pakaian pun memiliki beragam fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Kefgan dan Touchi-Specht misalnya, sebagaimana dikutip Dr. Jalaluddin Rakhmat, menyebutkan tiga fungsi penting dari pakaian, yaitu:

1. Sebagai pembeda (diferensiasi)

Dengan pakaian, seseorang membedakan dirinya, kelompoknya, dan golongannya dari orang lain. 

2. Fungsi perilaku

Pakaian akan mempengaruhi cara pandang dan perilaku orang yang memakainya. Ketika berpenampilan seperi seorang santri, Anda “terpaksa” akan berperilaku dalam batas-batas kaidah kelompok santri. Anda akan sulit berbuat macam-macam, semisal mengganggu perempuan di jalan.

3. Fungsi emosional

Pakaian akan mencerminkan emosi pemakainya, dan pada saat bersamaan akan memengaruhi emosi orang lain. Kita kerap memandang orang lain secara berbeda dan memberikan reaksi karena penampilannya. 

Kita tanpa sadar sering mengelompokkan orang-orang yang kita temui sebagai gelandangan, dokter, tentara, polisi, atau “jurkam” alias juragan kambing dari melihat pakaiannya.

Fungsi Pakaian Menurut Islam

Melihat nilai strategis pakaian dalam kehidupan, Islam pun menaruh perhatian yang besar terhadap masalah ini. Arti penting berpakaian dalam Islam dapat kita lihat dari penyebutan fungsi pakaian di dalam Al-Quran, di antaranya:

a. Sebagai penutup aurat sekaligus perhiasan

Allah SWT berfirman dalam surah Al-A'raf ayat ke 26 sebagai berikut:

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Artinya:

"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat." [QS Al-A’râf, 7:26]

b. Sebagai pelindung dari sengatan panas dan dingin

Allah SWT berfirman dalam surah An-Nahl ayat ke 81, sebagai berikut:

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِمَّا خَلَقَ ظِلَالًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنَ الْجِبَالِ أَكْنَانًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيلَ تَقِيكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيلَ تَقِيكُمْ بَأْسَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ

Artinya:

"Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya)." [QS An-Nahl, 16:81]

c. Sebagai tanda atau identitas yang membedakannya dari golongan lain

Firman Allah SWT dalam surah Al-Ahzab ayat ke 59:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Artinya:

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS Al-Ahzab, 33:59]

Kriteria Pakaian dalam Islam

Fungsi dan Kriteria Berpakaian dalam Islam

Arti penting berpakaian, khususnya pakaian yang memenuhi unsur kepantasan, kesopanan, dan keindahan, disebutkan pula di dalam banyak hadits Nabi SAW.

Jika dalam Al-Quran pakaian disebutkan fungsinya secara global, di dalam hadits penyebutannya lebih terperinci, bukan pula sekadar fungsinya tetapi juga kriteria pakaian yang harus dipenuhi oleh pemakainya. 

Beberapa di antaranya dapat kami sebutkan di sini:

Pakaian yang pakai tidak menyerupai lawan jenis. Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Rasulullah melaknat (mengutuk) kaum laki-laki yang menyerupai kaum wanita dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” [HR Bukhari].

Pakaian yang dipakai tidak ketat, transparan, dan menutupi seluruh tubuh, khususnya bagi wanita. Dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur (dewasa), maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini. Rasulullah berkata sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangan hingga peregelangannya sendiri.” [HR Abu Dawud].

Pakaian yang dipakai tidak untuk berbangga diri dan ria. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang mengenakan pakaian ketenaran di dunia niscaya Allah akan mengenakan padanya pakaian kehinaan di hari Kiamat.” [HR Ahmad].

Pakaian yang dipakai tidak mengandung unsur syirik dan penyerupaan segala sesuatu yang diharamkan Allah SWT. Dari Aisyah bahwa dia berkata, “Rasulullah SAW tidak pernah membiarkan pakaian yang ada gambar salibnya melainkan beliau menghapusnya.” [HR Bukhari dan Ahmad].

Pakaian Islami

Secara sederhana, pakaian yang Islami itu adalah pakaian yang bisa kita gunakan untuk shalat. Ketika hendak shalat, kita diperintahkan untuk mengenakan pakaian yang memenuhi syarat-syarat tertentu, antara lain sebagai berikut:

  • Bersih dari najis.
  • Menutupi aurat. Bagi wanita harus yang menutupi seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan
  • Tidak transparan.
  • Tidak mengganggu orang lain. Semisal memuat gambar yang bisa merusak kekhusyukkan orang lain.
  • Tidak menyerupai lawan jenis. Bagi kaum laki-laki ada pakaiannya tersendiri, demikian pula bagi perempuan.
  • Tidak berasal dari zat yang diharamkan, baik zatnya maupun cara mendapatkannya.

Apabila syarat-syarat ini terpenuhi, di luar kondisi darurat, pakaian tersebut boleh kita pakai untuk shalat. 

Pakaian yang memenuhi syarat sahnya shalat pun, secara tidak langsung, telah memenuhi fungsi-fungsi dari sebuah pakaian, baik sebagai fungsi pembeda (diferensiasi), fungsi penentu perilaku, fungsi emosional, fungsi perlindungan, fungsi estetika, penutup aurat, sekaligus fungsi ibadah dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Itulah Fungsi dan Kriteria Berpakaian dalam Islam. Wallâhu a’lam.

Posting Komentar untuk " Fungsi dan Kriteria Berpakaian dalam Islam"