Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Siksa Alam Kubur

Siksa Alam Kubur
credit:instagram@ellvieraraissa

Siksa alam kubur. Di dalam kitab “Wa jaat sakaratul mauti bil haq” dicantumkan kisah jatuhnya Khalifah Utsman bin Affan ketika mengantarkan jenazah ke perkuburan. Ia tiba-tiba jatuh pingsan sehingga digotong beramai-ramai ke rumahnya seperti menggotong jenazah ke perkuburan.

Sesampainya di rumah Utsman bin Affan dan setelah siuman, orang-orang yang mengangkatnya bertanya kepadanya, “Kenapa dengan Anda, wahai Amirul mukminin?” Ia menjawab, “Aku teringat Rasulullah Saw. dan sabdanya tentang kuburan.” Setelah Utsman diam sejenak, ia pun berkata kembali. “Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya kubur itu adalah gambaran awal dari kehidupan akhirat”.

Dari penjelasan Utsman bin Affan bisa dipahami, bila siksa alam kubur adalah gambaran awal tentang kehidupan neraka. Gambaran awal artinya, gambaran pertama yang bakal dialami manusia. Jika gambaran awal saja sudah begitu menakutkan, apalagi gambaran selanjutnya nanti di dalam neraka.

Siksa Alam Kubur - Dalil Adanya Siksa Kubur

Di dalam beberapa hadis dikatakan bahwa salah satu siksa alam kubur adalah ular-ular yang besar. Meski tak ada satu ayat pun di dalam al-Qur’an secara nyata menceritakan tentang seperti apa ngerinya siksa alam kubur, namun cukup banyak hadis Rasulullah SAW. menjelaskan keberadaannya.

Jika pun ada ayat yang mendekati adalah ayat menunjukkan betapa mengerikannya kondisi saat akan sakaratul maut untuk orang-orang kafir. Yaitu firman Allah Swt. ”(Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata) “Keluarkanlah nyawamu”.

Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya  (QS.  Al-An'am [6]: 93). Semoga kita terhindar dari hal yang demikian.

Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai tafsiran ayat ini. Ada yang menyatakan ayat ini hanya khusus menceritakan betapa tersiksanya orang kafir saat sakaratul maut. Adapun yang dimaksud  dengan siksa  di dalam ayat tersebut adalah siksa di neraka kelak.

Namun, ada juga ulama yang sepakat bahwa siksa yang dialami oleh orang kafir yang menyatakan perkataan tidak benar terhadap Allah, adalah siksa kubur. Karena setelah mereka merasakan siksa kubur baru siksa akhirat. Sehingga ketika di dalam kubur, mereka meminta untuk dihidupkan kembali agar bisa mengimani Allah Swt.

Adapun bukti adanya siksa alam kubur dari hadis Rasulullah Saw. adalah yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib. Suatu hari kami bersama Rasulullah Saw. mengantarkan jenazah ke kuburan. Setelah jenazah dikuburkan, Rasulullah Saw. berdiri di samping kubur tersebut dan kami pun ikut berdiri bersamanya hingga kuburan tersebut terkelilingi.

Aku perhatikan Rasulullah Saw. menundukkan kepalanya dan mencongkel-congkel tanah dengan tongkat kecil di tangannya. Kemudian, beliau sesekali mengangkat kepalanya dan tiap kali aku melihat ke arah matanya tampak linangan air mata mengalir membasahi jenggotnya. 

Setelah lama berdiri Rasulullah Saw. berkata kepada kami, “Wahai sahabat-sahabatku! Sekiranya kalian tahu tentang apa yang kuketahui, pasti kalian akan sedikit tertawan dan banyak menangis.”

Oleh para ulama, hadis di atas dimaknai bahwa Rasulullah Saw. mengetahui bahwa ada mayat yang sedang mengalami siksa kubur. Bukti Rasulullah Saw. tahu adanya yang disiksa di dalam kubur juga diketahui dari hadis yang lain. 

Ketika Rasulullah Saw. melintasi pekuburan sahabatnya, menancapkan ranting pohon dan berkata, “Kedua penghuni kubur ini sedang disiksa bukan karena dosa besar. Penghuni kubur ini disiksa lantaran buang air kecil sembarangan dan yang satu lagi disiksa lantaran selalu membuat fitnah”.

Siksa Alam Kubur - Bekal Agar Selamat dari Siksa Kubur

penerang-alam-kubur
credit:instagram@gelombangwakaf

Setelah mengetahui adanya dalil tentang siksa alam kubur, saat ini kita mempelajari apa saja yang dapat menyelamatkan kita dari siksa tersebut. Menurut Dr. Aidh Al-Qarni ada empat hal yang dilakukan akan membuat kita bisa terlepas dari siksa kubur.

1. Rajin Ziarah Kubur

Dengan rajin ziarah kubur akan mengingatkan kita bahwa kita juga akan mengalami hal yang sama dengan si mayat di dalam kubur. Jika tak memiliki bekal, maka kelak kita akan disiksa seperti mayat yang di dalam kubur. Karena Rasulullah Saw, berkata, “Tidaklah mayat di dalam kuburnya melainkan seperti orang yang tenggelam meminta pertolongan”.

Dengan ziarah kubur, selain mengingat akan beratnya siksa alam kubur jika berbuat maksiat, juga menyadari bahwa liang kubur itu sempit dan menyeramkan. Karena di dalamnya tempat bersarangnya ular-ular dan ulat-ulat. Dengan ziarah kubur akan terpikir untuk memiliki bekal agar tidak tersiksa di dalamnya.

2. Perbanyak Membaca Al-Qur’an

Dengan rajin membaca al-Qur’an, kita memiliki bekal yang cukup sempurna. Pasalnya, al-Qur’an adalah kalam Allah Swt. yang berisi petunjuk. 

Dengan baca al-Qur’an, kita mengamalkan apa yang diajarkan oleh Abu Laits Assamarqandhi di dalam kitab “Tanbihul Ghafilin”, ada empat hal yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur, yaitu menjaga shalat fardhu, banyak bersedekah, banyak membaca al-Qur’an, dan banyak bertasbih.

Sejatinya, jika dikatakan bahwa siksa kubur adalah gambaran awal kehidupan neraka, maka orang yang rajin membaca al-Qur’an akan diselamatkan oleh Allah Swt. dari siksa api neraka. 

Jika selamat dari siksa api neraka tentunya selamat dari siksa alam kubur. Karena Rasulullah Saw. bersabda, “Baca kamulah al-Qur’an karena sesungguhnya al-Qur’an akan datang kepada para pembacanya kelak di hari kiamat dengan membawa syafaat.”

3. Rajin Mengunjungi Ulama yang Shaleh

Kenapa rajin mengunjungi ulama yang shaleh bisa menjadi bekal agar lepas dari siksa kubur? Jawabannya, karena dekat dengan ulama yang shaleh akan mengajak kita selalu beribadah. Jika rajin ibadah, maka akan selamat dari siksa alam kubur yang dahsyat tersebut.

Apalagi Rasulullah Saw. bersabda, “Dekati kamulah para ulama dan dengarkanlah perkataan hukama (ahli hikmah), karena Allah Swt. menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah seperti menghidupkan tanah yang gersang dengan air hujan”. 

Yang membuat kita tidak memiliki bekal adalah lantara hati kita kering. Jika dekat dengan ulama maka hati kita akan bercahaya dengan diajak mengerjakan ibadah kepada Allah Swt.

Dekat dengan ulama artinya juga kita bersahabat dengannya. Ulama shaleh adalah sebaik-sebaik sahabat, karena Allah Swt berfirman, “Teman-teman akrab pada hari kiamat saling bermusuhan satu sama lainnya, kecuali orang-orang yang bertakwa.” Ulama yang shaleh adalah bagian dari orang-orang yang bertakwa.

Pertanyaannya, siapakah ulama yang shaleh? Imam An-Nawawi al-Bantani di dalam kitab “Nashaihul Ibad” menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan ulama yang shaleh adalah ulama yang mengetahui ilmu syariat dan mengamalkan ilmu yang dimiliki. Artinya, ulama yang selalu beramal dengan memiliki dalil-dalil yang kuat dan selalu berkata benar setiap kali berbicara.

4. Cintailah Dunia Sekedarnya

Ketika manusia terpesona dengan kehidupan dunia, maka ia akan lupa dengan kehidupan akhirat. Ketika lupa dengan kehidupan akhirat, maka akan lupa dengan beribadah dan otomatis ia pun tak mempersiapkan bekal agar selamat dari siksa alam kubur.

Karena itu, gunakanlah dunia ini sesuai dengan kebutuhan. Jika terpesona dengan gemerlap dunia, segera untuk  sadar. Ingat, bahwa dunia bukanlah tempat terakhir bagi kita. Dunia hanya tempat menanam. 

Jika yang ditanam yang baik, maka akan memetik hasil yang baik. Jika ditanam yang buruk, maka yang dipetik nantinya yang buruk.

Jika terpesona dengan dunia hingga lupa dengan akhirat, maka yang akan dialami adalah siap untuk menerima siksa kubur. Pasalnya, tidak memiliki bekal untuk menyelamatkan diri dari siksa tersebut. Ingatlah selalu pesan Rasulullah Saw.”Hiduplah di dunia ini seperti seorang pengembara”.

Maka laluilah hidup ini seperti yang pernah diucapkan oleh Ibnu Umar. “Jika sedang berada di pagi hari, janganlah kau tunda-tunda untuk beribadah hingga sore hari. Jika kau sedang berada di sore hari, janganlah kau tunda-tunda untuk beribadah hingga datang pagi hari. Pergunakanlah sehatmu sebelum datang sakitmu. Pergunakanlah hidupmu sebelum datang matimu”.

Inilah empat bekal agar terhindar dari siksa alam kubur. Dengan konsisten melakukan keempat hal di atas, maka selamat dari siksa alam kubur menjadi jalan selamat dari siksa api neraka. Jika sudah selamat dari siksa api neraka, maka tak diragukan lagi surga dan kenikmatannya bakal dimiliki.

Posting Komentar untuk " Siksa Alam Kubur"