Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Nasihat Pernikahan Islami

Pentingnya Nasihat Pernikahan Islami

Nasihat pernikahan Islami selalu diberikan kepada calon pengantin muslim yang akan melangsungkan pernikahan atau pun pengantin yang baru saja melangsungkan akad nikah.

Pentingnya Nasihat Pernikahan

Nasehat pernikahan ini biasanya diberikan dalam bentuk tausyiah yang disampaikan pada saat berlangsungnya acara akad nikah. Adapun pemberian nasehat pernikahan bertujuan untuk memberitahu, mengingatkan dan menasehati calon pengantin agar lebih siap memasuki gerbang kehidupan rumah tangga.

Sebagaimana dipahami, kehidupan rumah tangga merupakan kehidupan yang kompleks dan penuh tantangan. Pemberian nasehat pernikahan sedikit banyak bertujuan untuk memberikan gambaran pada calon pengantin bahwa dalam berumah tangga tidak melulu bahagia, tidak melulu senang.

Akan tetapi, susah, senang, bahagia, dan sengsara silih berganti menghiasi bahtera kehidupan rumah tangga. Nah, pada tulisan ini akan membahas tujuh nasihat pernikahan Islami yang perlu diberikan pada calon pengantin.

Ada 7 Nasihat Pernikahan Islami, yaitu:

1. Miliki tujuan dalam berumah tangga

Sebuah bahtera yang berlayar tentu harus memiliki tujuan agar perjalanan itu lebih terarah dan juru mudi beserta awak kapal bersemangat untuk mengayunkan bahtera hingga sampai ke tujuan.

Demikian juga dengan rumah tangga. Suami adalah juru mudi, sementara istri merupakan Co Juru Mudi. Keduanya perlu bekerja sama dan memiliki tujuan yang sama agar perjalanan bahtera berlayar dengan baik.

Untuk Anda yang akan menjalani kehidupan berumah tangga, sudahkah menetapkan tujuan dalam berumah tangga? Jika belum, sekaranglah saatnya. Belum ada kata terlambat. Bangun visi dan misi dalam berumah tangga. Satukan persepsi dalam mencapai tujuan tersebut.

Mengapa tujuan berumah tangga penting? Karena tujuan akan menentukan arah perjalanan rumah tangga kita, sehingga dengan mengetahui apa yang akan dituju pasangan baru tersebut bisa menentukan langkah-langkah apa yang harus ditempuh agar tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Bagaimana jika tidak memiliki tujuan? Banyak kok rumah tangga yang berjalan tanpa harus menetapkan tujuan. Bisa saja sih, rumah tangga berjalan tanpa menetapkan tujuan bersama. Tapi, bisakah Anda bayangkan bagaimana jadinya jika Anda berjalan tanpa tujuan?

Nah, demikian juga dengan perjalanan hidup dalam berumah tangga. Pertanyaannya kemudian adalah lalu apa sebenarnya tujuan Anda dalam berumah tangga? Tujuan jangka panjang atau tujuan final kehidupan rumah tangga seorang muslim tidak lain adalah untuk meraih surganya Allah.

Ini adalah tujuan akhir yang tidak bisa ditawar-tawar. Seorang suami harus menjadikan rumah tangganya sebagai ladang amal untuk mencapai kebahagiaan akhirat. Demikian juga seorang istri harus menjadikan jihadnya dalam rumah tangga sebagai ladang untuk meraih surganya Allah.

Namun demikian, sebuah rumah tangga muslim juga tidak boleh melupakan tujuan-tujuan berumah tangga yang harus dicapainya di dunia. Apa saja itu? 

Tentu saja kembali kepada pribadi dan pasangannya masing-masing. Selama tujuannya itu adalah kebaikan dan tidak menyimpang dari syariat Allah, maka hal itu patut didukung.

2. Bertaqwa pada Allah SWT

Keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah adalah keluarga yang dibangun di atas landasan keimanan, dibina dengan tiang ketaatan, dilindungi oleh semangat jihad, dan dihiasi dengan keindahan akhlak.

Pernikahan adalah sarana untuk menyempurnakan agama. Ikatan pernikahan seharusnya semakin memperkokoh keimanan dan ketakwaan pasangan itu kepada Allah swt.

Suami sebagai kepala keluarga haruslah mampu dan berkomitmen untuk membimbing istri dan anak-anaknya untuk menjalankan syariat agama. Sebaliknya istri harus menjadi mitra suami dalam membangun rumah tangga Islami beraroma surgawi.

3. Kenali pasangan

Agar rumah tangga berjalan dengan harmonis suami dan istri harus saling mengenali satu sama lain. Mengenali di sini dalam artian memahami sifat dan karakter masing-masing. Mengetahui kekurangan dan kelebihan masih-masing.

Dengan mengenali dan memahami sifat/karakter satu sama lain, maka akan terjalin rasa saling pengertian, tenggang rasa, dan kebersamaan. Inilah hakikat hidup berumah tangga, bagaimana menyatukan perbedaan-perbedaan dalam bingkai kebersamaan.

4. Jalin silaturahmi dengan keluarga besar

Pernikahan adalah suatu ikatan yang mampu menyatukan banyak hal. Bukan hanya menyatukan dua anak manusia, akan tetapi juga menyatukan dua keluarga besar. 

Oleh karena itu, ketika memutuskan untuk berumah tangga, maka Anda juga harus siap untuk berbaur dengan keluarga besar calon pasangan Anda. Setelah menikah, maka silaturahmi dengan keluarga besar harus tetap di bangun.

Dalam tradisi melayu ada kewajiban pengantin baru untuk menjalang (mengunjungi) paman, bibi, dan anggota keluarga besar dari kedua belah pihak sambil membawa rantang berisi kue tradisional.

Tradisi ini sebenarnya tujuannya sangat mulia, yaitu untuk mengenalkan pasangan pada keluarga besar masing-masing. Selain itu, pada saat bersilaturahmi tersebut pihak orang tua yang dikunjungi berkesempatan memberikan nasehat pernikahan Islami secara khusus kepada pasangan pengantin baru tersebut.

Nah, tradisi ini pantas dilestarikan dan jangan sampai hanya sebatas tradisi di awal-awal pernikahan. Lestarikan terus tradisi ini sepanjang waktu. Jalin terus tali silaturahmi dengan keluarga besar. Jangan segan-segan untuk mengunjungi mereka kapan saja ketika memiliki kesempatan.

Silaturahmi yang paling istimewa tentu saja harus dijalin dengan kedua orang tua Anda dan kedua orang tua pasangan Anda. Setelah menikah, orang tua Anda telah bertambah. 

Jangan pernah membeda-bedakan antara orang tua dan mertua. Mereka semua adalah orang tua yang harus Anda hormati dan sayangi.

5. Jalin komunikasi yang baik

Pentingnya Nasihat Pernikahan Islami
credit:instagram@alhabibalizaenalalhamid

Komunikasi adalah kunci utama keutuhan dalam berumah tangga. Jika komunikasi dengan pasangan terjalin dengan baik, maka keutuhan rumah tangga akan terbina. 

Perlu diketahui bahwa sebagian besar penyebab perceraian dalam rumah tangga diawali dengan kurang harmonisnya komunikasi antara suami dan istri. Karena itu, dari awal pernikahan hal yang penting harus dibina oleh pasangan baru adalah komunikasi.

6. Terapkan hak dan kewajiban masing-masing

Nasehat pernikahan Islami selanjutnya yang paling penting adalah pahami hak dan kewajiban masing-masing (istri/suami) dalam rumah tangga. Baik suami maupun istri memiliki hak dalam rumah tangga yang harus mereka dapatkan dari pasangannya masing-masing.

Namun, sebelum menuntut hak masing-masing juga harus menyadari bahwa baik suami maupun istri memiliki kewajiban yang harus mereka tunaikan. Ketahui hak-hak dan kewajiban tersebut, terapkan dalam kehidupan berumah tangga. Maka, insya Allah keluarga sakinah mawaddah wa rohmah akan tercapai.

7. Saling menasehati dalam kebaikan dan kebenaran

Keluarga adalah ladang dakwah pertama bagi setiap muslim. Di antara suami dan istri harus saling mendakwahi. Saling mengingatkan ketika lupa, saling memberi tahu ketika belum tau.

Suami harus membimbing istri untuk taat kepada Allah swt. Demikian juga istri harus menjadi pendorong suami untuk taat kepada Allah. Ketika semangat ibadah istri mulai menurun, maka suamilah yang pertama harus menegur dan menyemangatinya pada ketaatan.

Sebaliknya ketika semangat ibadah dan dakwah suami mulai turun, maka sang istrilah yang berperan untuk mengingatkan dan memotivasi suami untuk kembali kepada ketaatan. Nah, ketika peran watawa shaubil haq watawa shaubil shobri ini berjalan dengan baik, maka itulah gambaran keluarga Islami yang sesungguhnya.

Demikian 7 nasihat pernikahan Islami yang perlu diketahui dan dipahami oleh setiap calon ataupun pasangan pengantin baru, agar bahtera rumah tangga yang akan atau baru dilayarkan mampu menghadapi setiap badai kesulitan yang menghadang di depan.

Posting Komentar untuk " Pentingnya Nasihat Pernikahan Islami"