Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khazanah Islam: Suami Shaleh Dambaan Setiap Wanita

tugas-utama-suami
credit:instagram@inspirasinama_bayi

Suami Shaleh memang tak mudah diperoleh. Ajaran agamanya yang ketara, menjadi pembeda dengan pria lainnya. Dari tutur katanya, cara dia memperlakukan wanita, serta ketangguhannya dalam menghalau getirnya kehidupan.

Suami Shaleh tentunya tak terbentuk begitu saja, namun melalui beberapa tahapan yang kemudian membawa dirinya dalam kemuliaan. Nuansa nan harmonis pun mudah ditemui di lingkungan keluarga, lingkungan, maupun dimensi kehidupannya yang lebih luas.

Tak sekadar menjadi imam bagi isterinya, namun ia pun mampu menjadi penyelamat amanah Tuhannya. 

Dalam sebuah riwayat dijelaskan:

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kamu adalah yang paling baik kepada istrimu." (HR. Tirmidzi)

Bagaimana Cara Mendapatkan Suami Shaleh?

Untuk mendapatkannya pun tak melulu begitu saja. Seseorang yang shaleh tentu ingin mendapatkan pasangan yang shalihah, sehingga ia bisa berjuang bersama dalam mengarungi kehidupan dengan ragam ceritanya yang tak berkesudahan. 

Suami soleh tentu bisa didapatkan di pusaran-pusaran ilmu yang menjadi tempatnya beraktivitas, dan tak mudah ditebak untuk berhasil kita dapat.

Memang terdapat ragam tahapan untuk memperoleh gelar keshalehan?, seperti dishalehkan oleh orang tuanya sedari kecil, atau seseorang lelaki yang mencapai fase kedewasaan sehingga ia terpanggil hatinya untuk menapaki jalan suci yang kemudian memunajatkan dirinya melalui kajian-kajian islami.

Bahkan, seorang suami menjadi shaleh karena perilaku mulia dari isterinya, sehingga mampu menuntunnya ke jalan cahaya. Niat suci yang terpatri tentunya dapat kita nikmati suatu hari. Kesalehan seseorang pun tak dapat dipandang sebelah mata atau hanya sebatas kenal biasa. 

Kita dituntut untuk lebih menyelami hatinya, mengerti sikapnya, serta masuk ke dalam jalan pikirannya. Dengan begitu, kita bisa tahu mana kesalehan sejati dan mana keshalehan tanpa arti.

Berbagi Suami Shaleh

Seseorang yang berakhlak mulia tentunya dapat dirasa bersama. Artinya, ia tak hanya menshalehkan dirinya sendiri, tak sekadar menyayangi isteri, namun ia dapat berbagi. Ya, berbagi ilmu dengan yang lain, berbagi kedamaian dalam setiap aktivitas yang ia jalankan, serta berbagi pengertian dengan orang-orang yang butuh uluran tangannya. 

Dengan begitu, harmonisasi yang tercipta tak hanya untuk menyelamatkan keluarga, namun bagi sesamanya yang turut menambah kualitas keshalehannya.

Luasnya lahan untuk beramal mesti diterjang dengan pemikiran yang tak sempit. Bila kita meneladani akhlak Rasulullah, dercak kagum tak henti-hentinya tetap tercurah untuknya di tengah ketiadaannya beliau di sisi kita. Harum namanya, kekal jasanya, itu semua karena keshalehah yang diterapkannya.

Dengan keshalehannya, Rasulullah mampu berbagi perannya baik sebagai lelaki sejati, suami, maupun pemimpin negeri. Beliau tak enggan untuk berbagi amal sehingga keselamatan pun menjemput dan mengindahkan dunia dan akhiratnya. 

Begitu pun di kehidupan nyata saat ini, suami shaleh yang mampu bermanuver di ranah kebaikan serta mampu berbagi keshalehan tentunya akan semakin banyak menyelamatkan sesamanya dari hal-hal negatif yang menerjang kehidupan.

Mengenali Suami Shaleh

Kesalehan seseorang pun tak hanya dilihat dari seberapa banyak ilmunya, namun seberapa besar ia mengaplikasikan sedikit ilmu yang dimilikinya. Ia tak selalu berdakwah di atas mimbar tabligh akbar, namun singgasana di keluarganya ia jadikan lahan untuk menjemput syurga. 

Kala amarah menghampiri, hatinya tak mudah terhakimi. Ia mampu memanajemen dirinya dari hal-hal yang merusak keimanannya, tutur kata yang terjaga dijadikannya senjata kala keburukan merajalela.

Suatu akhlak terpuji pun dapat dijamah dengan hati yang bersih. Jiwa yang keruh nan bergemuruh cenderung susah untuk menyambut hingga menelaah keshalehan seseorang. Itu artinya, keshalehan tak sekedar dilirik namun perlu dijamah dengan hati yang bersih pula.

Ciri lain dari lelaki yang berakhlak mulia pun bisa dilihat dari tanggung jawabnya dalam menafkahi istri. Memberikan nafkah lahir berupa sandang, pangan, dan papan. Seperti halnya dalam sebuah hadits:

"Hendaklah kamu (suami) memberi makan istri apabila engkau makan, dan engkau beri pakaian kepadanya bila engkau berpakaian, dan jangan engkau pukul mukanya, dan jangan engkau jelekkan dia, dan jangan engkau jauhi melainkan di dalam rumah." (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasa'i, dan yang lainnya)

Seorang suami pun berkewajiban memberi nafkah batin berupa kebutuhan biologis yang dilakukan berdasarkan kebutuhan dan rasa cinta nan menyayangi. Sudah selayaknya seorang istri mendapatkan jamuan istimewa dari sang suami, seperti halnya firman Allah SWT:

"istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanam itu bagaimana saja kamu kehendaki." (QS. Al Baqarah: 223)

Seorang suami pun hendaknya memberi sokongan kepada keluarga, mengingat ia sebagai pemimpin keluarga. Tak sekedar sokongan material, namun juga moril yang mampu membimbing keluarganya menjadi mahluk yang berkualitas. 

Bimbingan agama yang ia berikan kepada keluarga menjadi ciri tersendiri bagi seorang suami shaleh. Lantunan ayat-Nya kerap ia ajarkan kepada keluarganya dan tegaknya shalat begitu memperkuat kekokohan keluarganya. Dalam sebuah ayat al-Qur?an pun dijelaskan bahwa:

"kaum laki-laki (suami) itu adalah pemimpin bagi kaum wanita (istri), oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (suami) atas sebagian yang lain (istri), dan karena mereka (suami) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka." (QS. An-Nisa 4: 34)

Seorang suami berakhlak mulia pun tentunya menempatkan isterinya di posisi yang mulia.

"tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka." (QS. Ath-Thalaaq 65: 6)

Dengan begitu, suasana aman dan nyaman pun semakin nyata terasa, sehingga terbangunnya sebuah keluarga yang luar biasa.  

Seorang isteri yang beruntung pun salah satunya dengan mendapatkan suami yang menjamin kesejahteraannya. Tak harus kaya, namun ia bisa menghidupi keluarganya serta menghindarkannya dari perilaku tak layak dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Dan kewajiban ayah (suami) memberi makan dan pakaian kepada para ibu (isteri) dengan cara yang baik." (QS. Al-Baqarah: 233)

Suami Shaleh Calon Penghuni Syurga

Untuk mendapatkan surga Firdaus-Nya, suami shaleh tentunya menerapakan perilaku-perilaku sebagai berikut:

  • Senantiasa khusyu dalam memelihara shalatnya.
  • Membayar zakat tanpa melalaikannya.
  • Menjauhkan diri dari perkataan dan tindakan yang tidak berpahala.
  • Menjaga kemaluannya dari segala bentuk maksiat.
  • Memelihara amanat yang diembannya.
  • Selalu menepati janjinya, baik terhadap istri maupun sesamanya.

Perilaku-perilaku tersebut menjadi jaminan untuk meraih surga-Nya, tanpa terkecuali surga Firdaus yang begitu diidam-idamkan setiap umat Islam.

Beruntungnya lelaki penghuni syurga tentu tak dapat terelakkan, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-A'raf ayat 44:

"Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "sesungguhnya Kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan Kami menjanjikannya kepada kami. Maka Apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab: "betul". kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim."

Perlu diingat, suami shaleh mampu menyenangkan banyak orang, dengan berlaku lembut dan bertutur kata yang sangat baik. Allah pun tentunya dapat memberikan pertolongan untuknya, dengan terus memberikan keberkahan di lingkungan keluarga maupun masyarakat, dan menjadikannya makhluk mulia yang tak sama dengan makhluk biasa. 

Ia pun dapat menjelma menjadi pria yang kuat, yang tak pernah surut untuk menghantam badai yang mungkin saja menimpa keluarganya.

Seorang suami Shaleh dan sejati mampu mengobarkan semangatnya, seperti halnya kobaran semangat Rasulullah Saw saat di medan perang yang tak pernah gontai sehingga dirinya mampu meraih keagungan tertinggi dan menggenggam surga-Nya.

Posting Komentar untuk " Khazanah Islam: Suami Shaleh Dambaan Setiap Wanita"