Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memaknai Kata Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari

Memaknai Kata Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari

Pernahkah Anda merasa ingin marah, mudah tersinggung, mudah terprovokasi, berteriak sekencang-kencangnya, dan bahkan melakukan kekerasan fisik terhadap seseorang hanya karena sesuatu hal yang terbilang sepele dilakukan seseorang terhadap Anda?

 Bila jawabannya ‘ya’, berarti Anda termasuk salah satu orang yang sulit menerapkan perilaku bersabar dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan kata sabar dalam keseharian memang bukanlah perkara yang mudah.

Bila diri kita tidak dibekali keimanan dan ketakwaan yang teguh pada Tuhan Yang Maha Esa, maka sedikit kesalahan orang lain atau keadaan yang tidak sesuai dari apa yang kita harapkan, maka akan membuat kita menjadi mudah marah, kecewa, mendendam, berburuk sangka, dan mudah menyerah. Lantas, apa sebenarnya arti sabar itu sendiri?

Secara etimologi, kata sabar berasal dari kata ash-shabr yang artinya "menahan" atau dalam bahasa Arab disebut al-habs atau al-kaff. Namun bila diurai dalam istilah, sabar memiliki arti menahan diri melakukan sesuatu atau meninggalkan sesuatu demi mencari keridhaan Tuhan yang Maha Esa serta kebaikan pada diri dan jiwanya.

Dalam ajaran agama Islam, sabar terbagi atas tiga bagian, antara lain sabar dalam menjalankan perintah Allah (dalam hal ini menjalankan ketaatannya sebagai seorang hamba muslim), sabar dalam hal menjauhi atau meninggalkan perbuatan maksiat yang mengundang murka Allah Swt., serta sabar menerima segala sesuatu yang telah ditakdirkan Allah kepadanya tanpa kemampuannya mengubah takdir tersebut.

Tips Mempertebal Kesabaran

Sebenarnya, setiap orang telah dibekali Tuhan Yang Maha Esa dengan rasa sabar di hatinya. Namun karena begitu banyaknya godaan di muka bumi, lama-kelamaan kesabaran yang dibekali Tuhan akan berangsur menipis. 

Oleh karena itu, perlu bagi setiap orang melatih diri untuk mempertebal dan menajamkan kesabarannya. Bagaimana cara melatih kesabaran? Gampang, tinggal lakukan hal-hal di bawah ini secara berkelanjutan.

1. Bermula dari niat

Setiap sesuatu yang ingin kita tuju pastilah dimulai dengan niat. Dari niatlah, maka tekad untuk mengusahakan apa yang kita inginkan itu muncul. 

Demikian pula bila kita ingin menjadi pribadi yang senantiasa bersabar. Perlu niat yang kuat untuk menanamkan pengendalian diri yang kuat dan tabah. Di luar niat, sesuatu yang kita inginkan akan terasa sulit untuk dicapai.

2. Atur pernapasan

Sirkulasi pernafasan yang lancar berpengaruh terhadap rasa tenang. Coba renungkan, bila sirkulasi pernapasan terganggu, tentu kita akan merasa was-was dan gelisah. Sebab, nafaslah kunci kehidupan manusia di muka bumi. 

Maka dari itu, lakukan pengaturan nafas secara sederhana, namun berkelanjutan. Contohnya, tarik napas dalam-dalam menggunakan hidung. Tahan nafas tersebut sekitar 30 detik, lalu hembuskan kembali. 

Lakukan sebanyak 5 - 7 kali sehari. Semakin sering dilakukan, semakin baik. Rasakan ada perasaan tenang ketika latihan pernapasan ini dilakukan.

3. Ubah pola pikir

Bila selama ini Anda lebih sering merasa gelisah hanya karena memikirkan satu permasalahan ringan saja, maka cobalah mengubah pola pikir dan cara pandang terhadap suatu hal. Terapkan teori “kemungkinan” yang bisa membuat Anda bebas menafsirkan sesuatu dari segala sudut pandang yang berbeda-beda. 

Misalnya, ketika kekasih Anda memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Anda, mungkin bukan berarti dia tidak mencintai Anda. Melainkan mungkin ada sikap buruk yang tersembunyi dari diri kekasih Anda tersebut dan dia tidak ingin Anda tersakiti karena sikap buruknya tersebut kelak.

4. Belajar memaafkan

Ketidaksabaran biasanya lahir dari hati yang enggan menerima keadaan sesuai apa yang diharapkan. Ujung-ujungnya, timbullah kemarahan. Bila ingin menjadi pribadi yang sabar, mulailah melatih diri untuk bisa memaafkan atau memaklumi keadaan yang terjadi. 

Yakinlah bahwa setiap peristiwa pasti memiliki nilai baik, meski tidak selamanya bisa dirasa langsung ketika itu juga.

5. Melakukan hal-hal yang bersifat lambat

Cepat dan sigap memang lebih baik daripada lambat. Tapi bila ingin melatih kesabaran, cobalah melakukan kegiatan yang menuntut ketekunan yang cukup lama. 

Contohnya memancing dan memasukkan benang ke dalam lubang jarum yang paling kecil. Dua kegiatan itu tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Butuh kesabaran hingga kail dimakan ikan atau benang masuk ke dalam lubang.

Memaknai Kata Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari

6. Perbanyak ibadah

Seluruh agama di muka bumi ini pastilah mengajarkan umatnya untuk perbanyak beribadah bila ingin mendapatkan ketenangan batin. 

Dengan beribadah, tata laku kita yang biasanya keras, serba ingin terburu-buru, sulit memaafkan, dan sulit menerima kenyataan, akan lebur dengan sendirinya. Apalagi bila dilakukan dengan khusyuk dan tidak tergesa-gesa, rasa tenang akan diperoleh seketika.

7. Bergaul dengan orang penyabar

Pepatah mengatakan, “bila berkawan dengan penjual minyak wangi, maka akan berimbas wanginya juga”. Nah, intisari yang bisa dipetik dari pepatah kuno tersebut adalah agar kita pintar-pintar memilih teman yang bisa menularkan energi postif pada diri kita. 

Begitu pula bila kita bergaul dengan orang penyabar. Sedikit banyak, kita turut malu bila tidak bisa mengendalikan diri.

Manfaat Bersabar

Sikap sabar itu penting, terutama untuk kesehatan raga dan jiwa. Ada beberapa manfaat dari kesabaran yang bisa diperoleh setiap insan, antara lain sebagai berikut.

1. Sabar menghindarkan diri dari bahaya hipertensi

Seperti yang dinyatakan oleh Dr. Williams dari Pusat Kesehatan Universitas Duke di North Carolina bahwa  orang yang suka menuruti emosi, marah-marah, cenderung lebih mudah terserang darah tinggi atau hipertensi. 

Apalagi bila sikap pemarah telah dipupuk sejak kecil (18-30 tahun). Hal sebaliknya terjadi pada mereka yang sejak kecil melatih untuk menahan diri dari sikap marah. Kondisi hipertensi sendiri tidak memberi pengaruh baik bagi kehidupan sosial masyarakat. Ketika marah, tubuh akan melepas hormon adrenalin di luar batas.

Untuk hidup di hutan yang menuntut ketangguhan bertahan, pelepasan hormon adrenalin melebihi batas memang diperlukan. Apalagi ketika berhadapan dengan binatang buas. Namun menjadi tidak ideal bila diterapkan di tengah lingkungan masyarakat.

2. Sabar menghindarkan diri dari bahaya sakit jantung

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Journal of The American Medical Association, terkuak fakta bahwa orang yang memupuk kebencian, rasa permusuhan, ingin selalu menang, cenderung menimbun plak di arteri koroner. 

Arteri koroner sendiri adalah pembuluh darah yang membawa makanan ke otot jantung. Jika hormon adrenalin yang lepas saat seseorang marah terjadi terlalu sering, maka efeknya terjadi bekuan darah di arteri koroner. Sehingga, dapat memperbesar risiko serangan jantung.

3. Sabar menghindarkan diri dari risiko depresi

Orang yang tidak penyabar, selalu dihantui kegelisahan yang berlebihan. Akibatnya, kemarahan menjadi sulit untuk ditahan. Alhasil, pikiran mudah menjadi kacau dan merasa himpitan beban semakin berat. Berbeda dengan orang-orang yang bersabar, pikiran terasa lebih jernih dan hati terasa lebih lapang.

4. Sabar menumbuhkan kepercayaan diri dan optimisme

Orang yang sabar tidak pernah merasa putus asa. Optimisme akan menyulut semangatnya dan menumbuhkan kepercayaan diri. Hal ini tidak terjadi bagi mereka yang sulit mengendalikan diri dan mudah marah.

Itulah segelintir kata sabar yang begitu penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa menjadi bahan renungan untuk kita yang sulit mengendalikan diri.

Posting Komentar untuk " Memaknai Kata Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari"