Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rahasia Doa Shalat Tahajud yang Perlu Anda Ketahui

Rahasia Doa Shalat Tahajud yang Perlu Anda Ketahui
credit:instagram@potrenyatim

Bagi umat Islam, doa Shalat tahajud diyakini memiliki peran yang sangat besar dalam upaya memohon sesuatu pada Allah SWT. 

Itulah mengapa, ketika seseorang merasa sedang dalam kesulitan, mereka kerap melakukan Shalat yang dilakukan pada malam hari menjelang fajar tersebut.

Namun, tidak banyak orang yang menyadari bahwa di balik doa Shalat tahajjud, menyimpan rahasia yang sangat besar. Antara lain di bidang kesehatan yang akan mampu meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. 

Bersama dengan doa Shalat tahajjud, Allah SWT memberikan berkah yang sangat besar pada manusia yang secara rutin melakukan ibadah Shalat sunnah ini.

Rahasia Shalat Tahajud

Dalam kajian ibadah, melaksanakan ibadah Shalat tahajud merupakan sebuah bentuk ketaatan umat Islam untuk menjalankan perintah Allah. Sebab, nilai ibadah ini sangat besar, karena sebagaimana hadis Nabi bahwa Shalat malam memiliki pahala yang sangat besar. 

Sebab, Shalat malam ini merupakan Shalat yang ketika melaksanakannya akan disaksikan oleh seluruh malaikat yang turut mendoakan orang yang melakukannya.

Lebih jauh dari itu, melaksanakan Shalat tahajud secara rutin juga membawa dampak yan bisa dirasakan manusia saat di dunia. 

Hal ini berupa berkah kesehatan yang lebih baik daripada manusia yang tidak pernah melaksanakan Shalat tahajud.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan salah satu dosen IAIN Surabaya, membuktikan bahwa melaksanakan Shalat tahajud secara rutin bisa mencegah manusia dari serangan infeksi serta ancaman penyakit kanker.  

Penelitian tersebut dilakukan oleh Mohammad Sholeh, pada saat melakukan penelitian untuk meraih gelar doktornya. 

Melalui disertasi yang berjudul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi, Mohammad Sholeh berhasil menemukan rahasia di balik perintah shalat tahajud.

Dari penelitian yang dilakukannya, berhasil didapat sebuah penemuan bahwa Shalat tahajud bukan sekedar sebuah proses ibadah rohani semata. 

Namun lebih jauh, Shalat tahajud yang dilakukan dengan rutin, kontinyu sera khusuk dan ikhlas mampu menciptakan rangsangan di dalam tubuh. 

Rangsangan ini akan memicu ketahanan tubuh, terutama pada imunoglobin M, G, A sera limfositnya, yang diwujudkan dengan persepsi dan motivasi positif. 

Selain itu, Shalat tahajud mampu menciptakan efektivitas psikologi manusia untuk bisa mengatasi masalah yang mereka hadapi.

Dalam penelitian ini, unsur ikhlas dikedepankan sebagai sebuah parameter yang sangat penting. Sebab, hal ini akan menentukan apakah pelaksanaan shalat tahajjud ini pada nantinya hanya sebagai ritual yang menggugurkan status sunnah muakadnya. 

Apakah bisa menjadi sebuah ritual yang didasari kesadaran manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang ingin mendekatkan diri pada Sang Penciptanya.

Parameter ikhlas selama ini dikatakan sulit untuk diukur karena lebih merupakan konsep psikis. Namun, dengan adanya penelitian yang berhubungan dengan Shalat tahajjud ini, ikhlas bisa diukur dengan standar yang bersifat kuantitatif.

Pengukuran ini dilakukan melalui sekresi hormon kortisol. Caranya dengan melihat kondisi tubuh seseorang. Yaitu dengan membandingkan ukuran hormon kortisol pada waktu tertentu.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel pada 41 orang responden pada siswa SMU di sebuah pondok pesantren. Dari 41 orang sampel tersebut, didapat ada 23 orang yang bisa melakukan Shalat tahajud selama sebulan penuh. 

Dari angka 23 orang ini, selanjutnya berkurang hanya menjadi 19 orang yang mampu melakukan Shalat tahajud selama dua bulan penuh.

Shalat ini dilakukan sejak pukul 02.00-3.30 sebanyak 11 rakaat. Pelaksanaannya adalah masing-masing dua rakaat dan empat kali salam serta tiga rakaat sekali salam. 

Setelah melaksanakan Shalat tahajud tersebut, pelaksana shalat tahajud ini diambil sampel hormon kortisol mereka serta diukur pada tiga laboratorium yang berbeda.

Dari hasil pengukuran hormon kortisol ini, dapat diketahui bahwa masing-masing siswa memiliki ketahanan tubuh yang berbeda. Khususnya dari mereka yang melakukan Shalat tahajud secara ikhlas dan mereka yang melakukan secara terpaksa. 

Siswa yang melakukan shalat tahajud secara ikhlas memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Selain itu, mereka lebih mampu mengatasi masalah yang mereka hadapi secara stabil.

Dengan adanya hasil penelitian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa Shalat tahajud bukan sekedar ritual ibadah semata. Karena didalamnya terkandung banyak muatan psikologis yang mampu memberikan pengaruh pada seseorang untuk melakukan kontrol kognisi.

Seseorang yang mampu melakukan kontrol kognisi ini, memiliki kemampuan untuk memperbaiki persepsi atas sesuatu dan juga motivasi secara positif. 

Hal ini berperan besar bagi seseorang untuk terhindar dari ancaman stres menghadapi kondisi lingkungan mereka.

Seseorang yang mudah mengalami stres, akan lebih mudah terserang penyakit kanker dan juga terkena infeksi dari penyakit. 

Dengan demikian, Shalat tahajjud ini apabila dilakukan dengan rutin dan ikhlas bisa memberikan rangsangan positif dalam diri seseorang. 

Lebih jauh, kondisi ini bisa menjadikan kekebalan tubuh manusia akan meningkat dan memiliki kemampuan untuk menghadapi ancaman berbagai penyakit yang menyerang. 

Inilah yang dibuktikan dalam penelitian mengenai manfaat Shalat tahajud yang dilakukan secara ikhlas dan diukur menggunakan parameter yang bersifat kuantitatif.

Bukti Perintah Allah

Rahasia Doa Shalat Tahajud yang Perlu Anda Ketahui
credit:instagram@pecandutahajud

Dengan adanya penelitian dan bukti nyata mengenai fungsi dari doa Shalat tahajjud tersebut, menunjukkan bahwa Allah tidak semata-mata memberikan perintah ibadah untuk memberatkan atau membebani manusia. 

Justru sebaliknya, dengan melaksanakan perintah dan ajaran dari Allah, manusia diberi kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik melalui kesehatannya.

Di Amerika, seorang doktor yang sudah memiliki pengalaman di berbagai bidang penelitian akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam. Hal ini dilakukannya, setelah mendapatkan beberapa penemuan yang sebelumnya tidak pernah bisa dikaji dengan menggunakan akal sehat.

Namun dengan menggunakan kitab suci Al Qur’an, semua kajian yang pada awalnya tidak bisa dipecahkan berhasil diketahuinya. 

Bahkan, pada saat ini dokter tersebut memiliki sebuah klinik yang menggunakan metode pengobatan sebagaimana diajarkan dalam Islam. 

Untuk media pengobatannya, dirinya tidak menggunakan obat-obatan kimia, namun menggunakan beberapa komponen alami yang disebutkan dalam Al Qur’an seperti madu, sari kurma atau habbatussauda dan teknik bekam. 

Semua pengobatan ini diterapkannya pada klinik miliknya yang diberi nama “Pengobatan Melalui Al Qur’an”.

Bahkan, sang dokter sering menyarankan para pasiennya untuk berpuasa demi mendapatkan kesembuhan. Sebab, dia meyakini bahwa pada dasarnya puasa bukanlah sebuah aktivitas untuk menyiksa manusia, namun sebaliknya menyehatkan manusia dengan membersihkan bagian yang tidak baik.

Alasan dokter tersebut tertarik masuk Islam adalah ketika dirinya melakukan penelitian tentang urat saraf. Hal ini karena latar belakangnya sebagai ahli urat saraf. 

Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa ada beberapa bagian dalam urat saraf yang ada di bagian otak tubuh manusia tidak bisa dimasuki oleh darah.

Padahal, darah merupakan organ yang sangat dibutuhkan manusia untuk bisa hidup normal, khususnya pada bagian otak. 

Dalam kajiannya akhirnya ditemukan bahwa bagian yang tidak bisa dialiri oleh darah tersebut, hanya bisa dialiri darah dalam posisi sujud. 

Dan urat tersebut hanya membutuhkan darah dalam kondisi tertentu saja. artinya, darah akan masuk ke bagian tersebut ketika seseorang melakukan ibadah Shalat dan melakukan posisi sujud sebagaimana yang diajarkan dalam Islam.

Posting Komentar untuk " Rahasia Doa Shalat Tahajud yang Perlu Anda Ketahui"