Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Lebih Dekat tentang Tafsir Ibnu Katsir

Mengenal Lebih Dekat tentang Tafsir Ibnu Katsir
credit:instagram@titipbukudong

Tafsir merupakan penjelasan dari kandungan ayat Al Quran. Maksud dari satu ayat dijelaskan dengan rinci dan jelas, kandungan dan makna apa yang ada di dalamnya, asal mula ayat tersebut diturunkan, dan bagaimana proses ayat tersebut diturunkan. 

Tafsir terbagi ke dalam beberapa bagain salah satunya adalah tafsir Ibnu Sina. Di dalam artikel ini, kita akan coba berkenalan dengan tafsir Ibnu Katsir.

Zaman berubah dari masa Rasulullah sampai dengan saat ini. Mulai dari kemajuan ilmu, teknologi, hingga cara berekonomi. Dengan perubahan yang selalu ada dari masa ke masa, tetap Al-Quran tidak berubah. 

Dahulu, Al-Quran ditulis di atas daun kurma, lalu dengan bergantinya masa dan berkembangnya zaman, perubahan selalu ada hingga akhirnya Al-Quran pun ditulis dalam berlembar-lembar kertas yang berbentuk seperti buku.

Bentuk Al-Quran dari zaman Rasulullah boleh saja berubah bentuk, namun isinya tetap sama. Ini berkaitan dengan penafsir-penafsir Al-Quran, masing-masing ahli tafsir ini menafsirkan isi ayat-ayat Al-Quran berdasarkan pada asbabun nuzul ayat yang diturunkan. 

Kita mengenal salah satu penafsir Al-Quran yang paling sering didengar. Dialah Ibnu Katsir. Mari kita mengenal lebih dekat bagaimana tafsir Ibnu Katsir pada beberapa ayat.

Ibnu Katsir memiliki nama asli Ismail bin 'Amr Al-Quraisy bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, Imaduddin Abu Al-Fida Al-Hafizh Al-Muhaddits Asy-Syafi'i. 

Beliau merupakan salah satu pemikir muslim yang dimiliki Islam. Beliau lahir di Busra, Suriah tahun 1301, dan meninggal di Damaskus, Suriah pada tahun 1372.

Burhanuddin al-Fazari merupakan guru pertama Ibnu Katsir. Madzhab Syafi’i adalah mazhab yang dianut oleh ulama ini. Selain itu, ia pun berguru atau menuntut ilmu kepada Ibnu al-Qayyim dan Ibnu Taimiyah di Damaskus, Suriah.

Seorang ahli hadits yang paling terkenal Jamaluddin al-Mizzi dari Suriah memberikannya arahan, yang pada akhirnya menjadi mertua dari beliau. 

Hadits yang berasal dari para ulama Hejaz sempat didengarnya secara langsung, dan dari Al-Wani, beliau menerima atau mendapatkan ijazah.

Ibnu Katsir akhirnya disahkan menjadi seorang guru besar di masjid Umayyah yang terletak di Damaskus oleh Gubernur Mann Kali Bugha pada tahun 1366. 

Setelah beliau menyelesaikan kitab Al-Ijtihad fi Talab al-Jihad (Ijtihad Dalam Mencari Jihad), beliau meninggal dunia yang kemudian dimakamkan disebelah makam Ibnu Taimiyah gurunya.

Karya Ibnu Katsir

Ilmu Sejarah

Ibnu katsir mengetahui dan menguasai tentang ilmu sejarah. Karya beliau di bidang ilmu sejarah adalah sebagai berikut:

  • Al-Fusul fi Sirah ar-Rasul (Uraian Mengenai Sejarah Rasul)
  • Tabaqat asy-Syafi'iyah (Peringkat-peringkat Ulama Mazhab Syafii)
  • Al-Bidayah wa an Nihayah (Permulaan dan Akhir) atau nama lainnya Tarikh ibnu Katsir sebanyak 14 jilid

Al Bidayah adalah salah satu kitab sejarah beliau yang dianggap paling terkenal dan penting. 

Di dalam kitab tersebut terdapat dua sejarah besar, yaitu sejarah terdahulu atau kuno yang menjelaskan tentang awal mula cerita penciptaan sampai masa kenabian Rasulullah SAW. 

Serta sejarah Islam sejak masa dakwah ke Mekah Nabi SAW, susunan peristiwa atau kejadian yang terjadi dan berlangsung semenjak selesai hijrah yang kemudian dibuatkan berdasarkan pada peristiwa atau kejadiannya.

Selain yang lain yang menjadikan kitab ini sebagai sumber primer, untuk sejarah Dinasti Mamluk, Mesir, kitab Al Bidayah wa an-Nihayah dijadikan sebagai sumber primer paling utama.

Ilmu Tafsir

Sebagai seseorang yang dikenal ulama dan memiliki ilmu yang tinggi setelah belajar beberapa waktu lamanya, Ibnu Katsir sudah tentu bisa memiliki satu karya tulisnya yang berisi tentang ilmu untuk semua orang. 

Akhirnya beliau menuliskan tafsir Al-Quran yang sekarang kita kenal dengan Tafsir Ibnu Katsir. Ada 10 jilid tafsir Al-Quranul karim Ibnu Tafsir yang hingga saat ini masih dijadikan bahan rujukan bagi dunia Islam. 

Selain tafsir ini, beliau pun masih memiliki tulisan lainnya yaitu buku Keutamaan Al-Quran atau Fada'il Alquran yang di dalamnya membahas tentang ringkasan sejarah Al-Quran.

Dalam menuliskan tafsirnya, Ibnu Katsir memiliki metode tersendiri yang digunakan.

Berikut adalah metode yang beliau gunakan:

1. Yang paling benar dari tafsir yaitu tafsir yang menafsirkannya berdasarkan dari Al-Quran.

2. Hadis Nabi Muhammad SAW merupakan tafsiran kedua setelah Al-Quran apabila penafsiran tidak bisa didapatkan dari Al-Quran. 

Hal ini sudah tentu sesuai dengan apa yang dikatakan di dalam Al-Quran, bahwa Nabi Muhammad sejatinya menerima perintah untuk menerangkan apa yang ada di dalam Al-Quran.

2. Penafsiran dari para sahabat, artinya orang-orang yang hidup pada masa Nabi Muhammad yang ikut berjuang jika memang dari kedua tersebut tidak didapatkan tafsirannya karena para sahabat tahu bagaimana konteks sosial Al-Quran diturunkan.

3. Dan apabila dari ketiganya pun tafsiran tidak didapat, terakhir adalah kita mengambil tafsiran dari tabiin-tabiin. Tabi'in merupakan sahabat dari sahabatnya Nabi Muhammad SAW.

Ilmu Hadits

Selain dua ilmu yang dikuasai Ibnu Katsir seperti yang sudah disebutkan di atas, ada satu ilmu lagi yang beliau kuasai, itulah ilmu hadits. Beberapa ilmu haditsnya yang banyak diketahui orang dan terkenal adalah sebagai berikut:

1. Dikenal dengan kitab Al-Kutub as-Sittah atau bila diterjemahkan adalah kitab-kitab hadis yang enam. Yang merupakan satu karya hadis.

2. Dikenal dengan kitab Al-Mukhtasar dan jika diterjemahkan berarti ringkasan. Muqaddimah dari Ibnu Salah diringkas di dalam kitab ini.

3. Dikenal dengan Jami al-Masanid wa as-Sunan yang berarti kitab penghimpun Musnad dan Sunan, yang berjumlah delapan jilid. Para sahabat yang tidak sedikit meriwayatkan hadits, nama-namanya ada di dalam kitab ini.

4. Dikenal dengan Adillah at-Tanbih li Ulum al-Hadis yang memiliki arti buku tentang ilmu hadis atau yang lebih sering disebut dengan sebutan Al-Ba'its al-Hadits.

Ilmu Fiqih

Bidang ilmu fiqih pun tak bisa diragukan dari seorang ulama Ibnu Katsir. Selain ketiga ilmu tadi, ilmu fiqh menjadi ilmu yang dikuasai oleh Ibnu Katsir. 

Bahkan, beliau sering sekali dijadikan tempat untuk meminta pendapat mengenai beberapa permasalahan atau persoalan kemasyarakatan dan tata pemerintahan oleh para penguasa pada masanya.

Contohnya adalah pada waktu mengesahkan keputusan mengenai pemberantasan korupsi yang terjadi di tahun 1358, juga satu usaha rekonsiliasi sesudah terjadinya perang saudara, atau yang dikenal dengan pemberontakan Baydamur (1361) serta usaha menyerukan jihad (1368-1369). 

Beliau juga menulis sebuah buku yang berkaitan dengan ilmu fiqih yang berdasarkan pada Al-Quran dan hadits. Nah, sekarang sudah tahu kan tentang tafsir Ibnu Katsir. Beliau terkenal dengan ilmu fiqihnya. 

Itulah sekilas tentang Ibnu Katsir dan karya-karyanya yang bisa dijadikan referensi. Ulama, penafsir, dan bapak yang memiliki ilmu tinggi yang bisa menjadi referensi untuk menerjemahkan dan mempelajari isi al-quran sebagai panduan dan pedoman hidup. 

Tafsir ini pun banyak dijadikan salah satu sumber mahasiswa untuk referensi karya ilmiah yang berhubungan dengan tafsir Al-Quran. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian para pembaca.

Posting Komentar untuk " Mengenal Lebih Dekat tentang Tafsir Ibnu Katsir"