Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Azab Kubur, Prosesi Kematian Manusia

Azab Kubur, Prosesi Kematian Manusia

Banyak orang yang meragukan adanya azab (siksa) kubur. Keraguannya berawal karena bakal adanya azab di dalam neraka. Lantas, untuk apa, adanya azab kubur? 

Azab kubur adalah sebuah prosesi yang diperlihatkan kepada mayat di dalam kuburnya mengenai apa-apa yang dialaminya kelak di dalam neraka.

Validitas Adanya Azab Kubur

Dalil yang memperkuat adanya azab kubur adalah:

1.   Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Al-An'am ayat ke 93 yaitu:

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ

Artinya: “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari Ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, Karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (Perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” [QS. Al-An’am : 93]

Sebagian ulama menafsirkan kata “di hari ini kalian dibalas dengan siksaan yang menghinakan” sebagai siksa sakratul maut dan siksa di alam kubur. Artinya, orang yang zalim atau ingkar kepada Allah itu akan merasakan siksa keduanya

2.   Sabda Rasulullah SAW, yang artinya  “Kedua penghuni kubur sedang disiksa (diazab) bukan karena dosa besar. Penghuni kubur ini disiksa karena buang air kecil sembaranga, sedangkan penghuni kubur yang satu lagi selalu membuat fitnah”.

Pada dasarnya masih banyak hadis-hadis lain yang menguraikan tentang azab (siksa) kubur. Di antaranya, tanah-tanah merangkul dan menghimpit tubuh si mayat sehingga tulang rusuk yang kanan beradu dengan tulang rusuk yang kiri.

Ketika Syeikh Mutawalli Sya’rawi ditanya, jika ada azab kubur untuk apa kelak manusia di akhirat harus diadili (dihisab) lagi? Untuk menjawab pertanyaan itu, beliau mengambil contoh dengan kehidupan manusia di dunia ini. 

Yaitu, orang yang bersalah sebelum diadili dan diputus hukumannya lebih dulu diperiksa oleh polisi atau jaksa. Dibuat berita acara, kemudian diserahkan pada penutut umum, lalu ke pengadilan. Mungkin juga dilakukan penahanan.

Proses seperti itu sudah merupakan siksa bagi si tertuduh. Demikian juga dengan siksa kubur. Ia hanya sebuah proses yang diperlihatkan kepada si mayat apa yang akan dirasakannya di dalam kubur.

Pendapat Ibnu Qoyyim terhadap Azab Kubur

Menurut Ibnu Qoyyim, agar seseorang terhindar dari azab kubur dengan menghindari semua sebab yang mendatangkan siksa kubur. Cara yang paling efektif adalah seorang duduk sejenak sebelum tidur malam, lalu menghisab dirinya.

Apakah hari ini ia ada melakukan perbuatan zhalim, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain? Lalu, ia memperbarui tobatnya. Menyesali segala kesalahan yang dilakukannya dan ia berjanji tak akan mengulangi dosa yang diperbuatnya jia ia bangun pada keesokan harinya. Setelah itu, ia tidur.

Jika memang ada ia berbuat zhalim kepada orang lain, maka esok harinya ia meminta maaf atas kesalahannya. Jika mengambil milik orang lain, maka ia memulangkannya kembali.

Aktivitas ini, menurut Ibnu Qayyim, harus dilakukan setiap malam. Karena jika mati pada malam itu, maka ia mati dalam keadaan bertaubat. Sehingga saat di dalam kubur ia tidak akan mendapatkan azab kubur. 

Dengan tips ini tentunya Allah senantiasa memberi keampunan setiap malam, dan mendatangkan nikmat baginya di dalam kubur.  

Posting Komentar untuk " Azab Kubur, Prosesi Kematian Manusia"