Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tahukah Anda, Inilah Satu-satunya Amalan yang Pahalanya Tidak Terbatas?

 

Tahukah Anda, Inilah Satu-satunya Amalan yang Pahalanya Tidak Terbatas?
credit image:freepik.com

Tahukah Anda, Inilah Satu-satunya Amalan yang Pahalanya Tidak Terbatas? Seandainya seluruh amal shaleh kita dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Subhananhu Wa Ta'ala, ternyata ada satu amalan yang pahalanya tidak berbatas dan tidak terhingga.

Barangsiapa yang mengamalkan amalan tersebut, maka niscaya Allah Subahanu Wa Ta'ala sendiri yang akan mengganjarnya dengan pahal tanpa perhitungan . Amalan apakah yang dimaksud itu? Analan tersebut adalah SABAR.

Bersikap sabar memang bukanlah sebuah perkara yang mudah untuk dilakukan. Karena itulah mengapa Rasulullah SAW sangat mencintai orang-orang yang sabar dan senantiasa selalu berada di sisi Allah SWT.

Kata sabar adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab, yaitu "Shobaro" (صَبَرَ - يَصْبِرُ) yang  artinya menahan diri, tabah, bertahan dari sesuatu yang tidak berkenan di hati. 

Allah SWT telah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat ke 153, sebagai berikut:

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." [QS. Al-Baqarah:153]

Pahala dan ganjaran bagi orang-orang yang sabar sangat luar biasa. Dalam kitab "Mukhtashar Shahih" Al-Bukhari disebutkan tentang sebuah hadits yang membahas tentang nikmat yang diperoleh seorang hamba apabila dia mampu bersikap sabar.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:

"Sesungguhnya menakjubkan keadaan orang mumin, karena segala urusannya sangat baik baginya, dan itu tidak akan terjadi kecuali hanya bagi orang mukmin. Bila ia memperoleh kesenangan, ia bersyukur, yang demikian itu baik baginya. Dan bila ia tertimpa kesusahan ia juga bersabar, yang demikian itupun baik baginya." [HR. Muslim]

Jenis Dan Kategori Sabar 

Menurut pendapat dari Ibnul Qayyim sebagimana dikutip dari Musthafa Syaikh Ibrahim menjelaskan bahwasannya sabar dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu: 
  • Sabar dalam menjalankan segala perintah dan ketaatan
  • Sabar menjauhi segala larangan dan pelanggaran agar tidak terjerumus padanya
  • Sabar menerima takdir agar tidak marah pada ketentuan takdir
Jika dilihat dari sisi hukumnya, maka sabar terbagi menjadi lima macam, yakni:
  • Wajib
  • Sunah
  • Haram
  • Makruh
  • Mubah
1. Wajib

Pengertian wajib disini yaitu sabar dari melakukan perkara dan perbuatan yang diharamkan oleh agama Islam, sabar dalam menunaikan kewajiban, dan sabar ketika mendapatkan musibah.

2. Sunnah

Pengertian sunah disini yaitu sabar terhadap perkara dan perbuatan yang makruh, sabar terhadap perkara-perkara yang sunnah, dan sabar dalam membalas kejahatan dengan perbuatan yang sama. 

3. Haram

Pengertian haram disini yaitu sabar terhadap makanan dan minuman sehingga akhirnya dia mati. Sabar dari makan bangkai, darah dan daging babi dalam keadaan darurat, yang jika tidak dimakan dapat menyebabkan kematian. 

Termasuk sabar yang dilarang adalah sabarnya seseorang terhadap sesuatu yang ingin mencelakainya, seperti gigitan binatang buas (ular, buaya, dan sebagainya), kebakaran atau orang kafir yang hendak membunuhnya.

Ini tentu saja adalah hal yang berbeda dengan pasrah dan sabar dalam menerima fitnah dan matinya kaum muslim, bahkan sabar dalam keadaan seperti ini disunahkan seperti disinyalir oleh banyak nash. 

4. Makruh

Pengertian mkhruh disini yaitu sabar dalam melaksanakan perkara yang dibenci (makruh), sabar dari perkara sunah, sabar terhadap makanan, minuman, pakaian, dan berhubungan intim dengan istri sehingga hal itu dapat membahayakan kesehatannya. 

5. Mubah

Pengertian mubah disini yaitu sabar dari perbuatan yang memiliki dua pilihan yang sama baiknya, apakah lebih baik melakukannya atau meninggalkannya, dan sabar terhadapnya. 

Menurut pendapat dari Yusuf Qardawi menyatakan, "Didalam Al-Qur'an terdapat banyak aspek kesabaran yang dirangkum dalam dua hal yaitu menahan diri terhadap yang disukai dan menanggung hal-hal yang tidak disukai".

Keutamaan Sabar

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an, surah Az-Zumat ayat ke 10 sebagai berikut: 

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya:
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." [QS Az-Zumar:10]

Dalam kitab "Tanbihul Ghafilin" karya Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) kita bisa mempelajari keutamaan dari sabar. Di katakan dalam kitab tersebut: "Seorang tidak akan mencapai tingkat orang-orang yang baik kecuali dengan sabar atas penderitaan kesukaran dan gangguan (kesulitan). Allah menyuruh Nabi Muhammad SAW bersabar sebagaimana firman-Nya: "Fashbir kamaa shabara ulul azmi minarrusul (sabarlah sebagaimana sabarnya para Rasul yang bersemangat besar."

Sedangkan menurut pendapat dari Said bin Jubair dari Ibn Abbas radhiyallahu 'anhu berkata Rasulullah SAW telah bersabda: "Pertama-tama orang yang akan dipanggil masuk surga ialah yang selalu memuji Allah mengucapkan Alhamdulillah atas kesenangan maupun kesulitan serta kesusahan."

Sikap sabar ini telah banyak di contohkan oleh Rasulullah SAW ketika menghadapai gangguan dari kaum kafir saat itu.

Abdullah bin Alharits meriwayatkan dari Ibn Abbas berkata: "Seorang Nabi mengeluh kepada Allah SWT: "Ya Tuhan, mengapa seorang hamba yang taat kepada perintah-Mu dan menjauhi larangan-larangan-Mu, Engkau hindarkan darinya dunia dan Engkau hidangkan baginya ujian bala. Sedang hamba yang kafir tidak taat bahkan melanggar larangan-Mu, Engkau jauhkan darinya bala dan Engkau lapangkan baginya dunia (rezeki)?"

Hingga kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan wahyu kepadanya: "Seorang mukmin berbuat dosa dan Aku hindarkan darinya dunia (rezeki) dan Aku turunkan padanya bala untuk menjadi penebus dari dosa-dosanya sehingga dia menghadap kepada-Ku dan Aku membalas hasanat-hasanatnya. Sedang orang kafir berbuat dosa, maka Aku lapangkan baginya dunia (rezeki) dan Aku jauhkannya dari bala sehingga menghadap kepada-Ku, maka Aku akan balas semua dosa-dosanya."

Lebih lanjut Imam Abu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ahmad Abdul Wahhab bin Muhammad Assamarqandi dari Humaid Aththawil dari Anas bin Malik berkata: "Jika Allah akan memberi seorang hamba kebaikan atau dijadikan kekasih-Nya, maka dituangkan bala atasnya dan digerojok sederas-derasnya lalu bila berdoa disambut kedua kalinya. Disambut oleh Allah (yang berbunyi): "Labbaika wasa'daika, tiadalah Aku meminta sesuatu melainkan Aku simpan di sisi-Ku untukmu yang lebih utama."

Maka ketika hari Kiamat tiba, dihadapkan kepada orang-orang ahli amal lalu ditimbang amal perbuatannya, shalatnya, puasanya, sedekahnya dan hajinya menurut timbangannya masing-masing, kemudian didatangkan ahli bala dan bagi mereka tidak ada timbangan amal. 

Tetapi pahala itu dituangkan sederas-derasnya sebagaimana dahulu di dunia dituangkan bala. Sehingga orang-orang yang sehat itu ingin andaikan tubuh mereka diguntung-gunting dengan gunting karena melihat pahala yang diterima oleh ahli bala tersebut.

Seorang mukmin harus yakin jika dibalik setiap kesulitan yang dihadapinya selalu ada kenaikan derajat dan kemudahan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ada sebuah ungkapan uang mengatakan, "Man jadda wajada", artinya siapapun yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkanya. 

Allah SWT telah mengatur bahwa dalam setiap kesulitan akan selalu diikuti dengan kemudahan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Insyirah ayat k5 dan ke 6, sebagai berikut:

فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا


Artinya:
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
[QS. al-Insyirah: 5 - 6]. 

Semakin besar kesulitan yang telah berhasil diatasi dengan sifat sabar, maka akan semakin tinggi derajat seorang hamba dan semakin banyak pula kemudahan yang akan didapatkan. Dalam mengatasi kesulitan itu, kita perlu melakukan jihad yang ditopang dengan kesabaran. 

Jihad dan sabar adalah seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Jihad adalah upaya sungguh-sungguh untuk mengatasi segala macam kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan ajaran Islam. Sementara disisi lain, sabar adalah sikap ulet dan pantang menyerah dalam menghadapi resiko apapun saat melaksanakan jihad.

Allah SWT telah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat ke 286 sebagai berikut:

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Artinya:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". [QS. al-Baqarah:286].

Demikianlah ulasan artikel terkait dengan sabar. Semoga kita senantiasa menjadi orang - orang yang sabar, sehingga kelak akan mendapatkan pahal yang tidak terbatas dari Allah SWT. Aamiin ya rabbal 'Alamiin

Referensi:
https://kalam.sindonews.com/
https://repository.ar-raniry.ac.id/

Posting Komentar untuk "Tahukah Anda, Inilah Satu-satunya Amalan yang Pahalanya Tidak Terbatas?"