Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keutamaan Surat Al Ikhlas

Keutamaan Surat Al Ikhlas
credit:onstagram@quraanfm

Keutamaan Surat Al Ikhlas - Alkisah, sebelum Allah SWT menurunkan Surat Al Ikhlas, beberapa kaum musyrik telah mencoba dan berupaya untuk merendahkan Nabi Muhammad SAW. Mereka mengutus seseorang yang bernama Amir bin Tufail. 

Dalam pertemuannya dengan Rasulullah SAW, Amir berkata bahwasanya Nabi Muhammad SAW telah memecah belah keturunan mereka. Bahkan telah melecehkan tuhan mereka. Bahkan Amir merendahkan Nabi Muhammad SAW dengan  menawarkan harta dan wanita Cantik. 

Namun menghadapi itu semua, Nabi Muhammad SAW menjawabnya dengan tenang. Beliau berkata “Aku tidak miskin, tidak gila, tidak ingin kepada wanita. Aku adalah Rasul Allah, mengajak kamu meninggalkan penyembahan berhala dan mulai menyembah Allah Yang Maha Esa”.

Karena merasa penasaran dengan Rasulullah SAW, maka kaum musyrik mencoba untuk mendatangkan kembali utusannya yang kedua. Utusan ini pun kembali menanyakan hal yang merendahkan Agama Islam. “terangkanlah kepada kami tentang Tuhan yang engkau sembah itu. Apakah dia dari emas atau perak?”

Setelah kejadian ini, maka Allah SWT kemudian menurunkan surat Al Ikhlas. Surat ini menerangkan bagaimana Allah SWT hanya ada satu, dan kita harus menyucikannya. Oleh karena itu, surat ini merupakan salah satu surat yang SANGAT penting, apalagi jika kita ingin belajar keesaan Allah SWT. 

Surat Al Ikhlas juga merupakan surat yang menerangkan bagaimana caranya beramal. Di dalamnya kita akan menemukan keterangan perihal amal pebuatan yang baik dan amal perbuatan yang jahat. 

Begitu Istimewanya surat Al-Ikhlas ini, sampai-sampai beberapa hadits mengatakan bahwa surat ini sebanding dengan sepertiga Al-Quran.

Ini artinya banyak ilmu yang didapatkan apabila kita mencoba untuk melakukan Tafaqur dan menyelami isi dari Surat ini. Jika Anda bisa memahaminya, maka niscaya Anda akan mendapatkan semua pemahaman tentang ketauhidan kesucian Allah SWT. 

Begitu istimewanya surat Al-Ikhlas, Rasululallah SAW sendiri pernah berkata, bahwasanya semua bait dari surah Al-Ikhlas ada di sayap-sayap malaikat. 

Terjemahan hadistnya seperti dibawah ini:

"Demi Allah yang jiwaku ditanganNya, sesungguhnya Qul Huwallahu Ahadu itu tertulis di sayap malaikat Jibrail a.s, Allahhus Somad itu tertulis di sayap malaikat Mikail a.s, Lamyalid walam yuulad tertulis pada sayap malaikat Izrail a.s, Walam yakullahu kufuwan ahadu tertulis pada sayap malaikat Israfil a.s.”

Beberapa Manfaat dan Hadist tentang Surat Al Ikhlas

Ada beberapa cerita menarik tentang surat Al Ikhlas yang dituliskan dalam sejarah umat Islam dan juga hadits. Catatan ini menyebutkan bahwa surah Al Ikhlas memiliki dampak dan juga pahala yang besar. 

Meskipun surat ini relatif pendek, namun sebenarnya surat ini merupakan surat yang sarat dengan makna. Selain itu, surah Al Ikhlas juga merupakan pedoman awal bagi umat muslim untuk melangkah lebih jauh.

Berikut beberapa keutamaan membaca surat Al Ikhlas, antara lain:

1. Pengusir Setan 

Surat Al Ikhlas ini mempunyai efek yang cukup besar dalam mengusir iblis dan setan. Jika Anda akan beraktifitas atau melakukan apapun. 

Ada baiknya membaca surat ini karena ada sebuah hadits yang mengatakan, kalau Anda membaca surat ini sebelum beraktifitas, maka niscaya semua iblis akan yang mencoba menggoda diri Anda akan lari ketakutan seperti cacing yang kepanasan. 

2. Surat yang Memudahkan Kita ke Surga

Surat Al ikhlas, dapat mempermudah jalan kita menuju surga. Jika ada yang sedang sakit parah, bacalah surat ini.  Surat ini dipercaya dapat meringankan beban orang tersebut apabila meninggal dunia kelak. 

Bahkan dalam kitab Tadzikaratul Qurthuby, Rasulullah bersabda:"Barangsiapa membaca surah Al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka dia tidak akan membusuk di dalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan kuburnya dan para malaikat akan membawanya dengan sayap mereka melintasi titian siratul mustaqim lalu menuju ke syurga."

3. Pahalanya yang Berlipat Ganda

Di awal tadi disebutkan, bahwa surat Al Ikhlas setara dengan sepertiga Al Quran. Ini tidak berlebihan, memang ketika membaca surat ini, pahala kita akan berlipat ganda. 

Pada suatu waktu, Rasulullah SAW pernah bertanya pada umatnya. “Siapakah di antara kamu yang dapat khatam Qur’an dalam waktu dua-tiga menit?”

Sontak pertanyaan tersebut membuat para sahabatnya keheranan. Bahkan Saiyidina Ummar membantah pertanyaan Rasulullah SAW tersebut. Menurut Sayidina Ummar, tidak mungkin kita bisa mengkhatamkan Al-Quran dengan secepat itu. 

Al- Quran mempunyai Juz dan juga bagian yang sangat banyak. Namun, pernyataan Sayidina Ummar dibantah oleh Sayidina Ali.

Pernyataan tersebut bukan dibantah dengan argumen, namun Sayidina Ali membaca surat Al Ikhlas sebanyak tiga kali. Rasulullah pun membenarkan apa yang diilakukan Sayidina Ali. 

Menurut beliau, membaca surat Al Ikhlas sekali ganjaran pahalanya sama dengan membaca 10 juz Al-Quran. Jika Sayidina Ali membaca surat ini sebanyak 3 kali, berarti ia mendapatkan ganjaran yang sama dengan membaca 30 Juz Al-Quran. 

4. Membukakan Pintu Amalan dan Hidup yang Lebih Baik

Abu Shaid Al Khanafi, menyebutkan bahwa surat ini merupakan salah satu surat yang dapat memberikan penerangan bagi orang yang membacanya. Bahkan jika kita membaca surat ini dan mengamalkannya dengan ikhlas,  maka ia akan dijauhkan dari kesusahan duniawi.

Selain itu, ia juga akan dimudahkan dalam sakaratul maut dan juga dijauhkan dari hari kiamat. Surat Al-Ikhlas akan sangat baik bila dibaca setelah shalat subuh. 

Bahkan ketika Anda membaca sebanyak 11 kali pada saat sesudah shalat subuh, maka niscaya pada hari tersebut Anda tidak akan dapat diganggu oleh setan. Meskipun pada hari tersebut, setan berniat untuk menggangu Anda secara sungguh-sungguh. 

Tafsir Surat Al Ikhlas

Surat Al Ikhlas, merupakan surat pendek yang sarat makna. Ada banyak pembeljaran dari surat yang terdiri atas empat ayat ini. Tauhid dan juga mengamalkan amalan baik dalam Islam termasuk dalam makna yang tersirat di Surat ini. 

Oleh karena itu, saya akan mencoba untuk menuliskan tafisr surat Al Ikhlas yang sudah disaring dari berbagai sumber.

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Artinya : Katakanlah: `Dialah Allah, Yang Maha Esa `.[QS.Al-Ikhlas:1]

Ini merupakan jawaban dari pertanyaan orang-orang musyrik yang datang kepada Rasulullah SAW sebelumnya. Di sini Allah SWT ingin menegaskan pada umatnya, bahwa dia merupakan Allah yang tidak bisa tersusun dan juga terbilang. Allah SWT juga adalah Dzat yang sangat berkuasa, jadi Dia tidak memerlukan apapun.

Pada ayat ini Allah SWT meminta Nabi-Nya untuk menjawab pertanyaan orang-orang yang bertanya tentang sifat Tuhannya. Bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Esa. 

Dia tidak terbilang dan  tidak tersusun karena berbilang dalam susunan zat artinya adalah bagian dari kumpulan itu membutuhkan bagian yang lain, sedangkan Allah sama sekali tidak membutuhkan sesuatu apapun. 

Kepada siapa kata qul (katakanlah) ini ditujukan? Kata atau perintah tersebut ditujukan kepada Rasulullah yang menunjukan bahwa Nabi Muhammad SAW. selalu menyampaikan wahyu yang diterimanya dari Allah yang disampaikan melalui perantaraan malaikat Jibril.

Rasulullah SAW tidak mengurangi atau menambahkan wahyu meskipun hanya satu huruf saja. Kalimat selanjutnya dikatakan bahwa Allah itu Esa dalam Dzatnya. Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan secara lafziyah maupun maknawiyah.

اللَّهُ الصَّمَدُ

 Artinya : Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.[QS.Al-Ikhlas:2]

Dalam ayat ini, kita seakan-akan diberikan penjelasan perihal sifat Allah SWT maha kuasa. Di sini kita bisa tahu, bahwa jika inginkan sesuatu kita mintalah pada Allah, bukan pada yang lain. 

Surat Al Ikhlas ini akan selalu mengingatkan, bahwa kita ini hanya mansuia yang tidak ada artinya dibandingkan dengan sang pencipta.

Allah SWT tidak bergantung kepada siapapun atau apapun, tetpai kitalah sebagai makhluk-Nya yang bergantung kepada-Nya. 

Dia adalah tempat kita meminta, tempat memohon untuk mendapatkan dan memenuhi permintaan kita. jadi kitalah yang bergantung kepada Allah. Dia adalah Allah Maha Sempurna dan Maha mulia, tidak ada yang setara dengan Dia.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

Artinya : Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. [QS.Al-Ikhlas:3]

Ayat ini akan menjadi anti tesis bagi para musyrik yang memfitnah Islam dengan mengatakan bahwa malaikat yang ada merupakan anak perempuaan Allah SWT. Selain itu, ini juga mementahkan teori yang menyebutkan bahwa nabi Isa adalah anak dari Allah SWT. 

Pemakaian kata lam untuk menidakan atau menafikan sesuatu digunakan pada ayat ini adalah untuk menjelaskan bahwa Allah itu tidak memiliki anak dan bukan anak dari siapapun.

Ayat ini sekaligus bantahan bagi kaum Nasrani yang menyatakan bahwa Isa Almasih adalah anak Allah, bantahan untuk kaum Yahudi yang mengatakan bahwa Uzair adalah anak Allah dan bantahan kepada kaum musyrikin yang mengatakan bahwa malaikat adalah putri Allah. 

Selain itu, ayat ini menegaskan bahwa Allah itu Esa tidak memiliki anak dan bukan sebagai anak.

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Artinya : Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia `.[QS.Al-Ikhlas:4]

Di sini, Allah menegaskan, bahwa Ia adalah zat tertinggi yang seharusnya disembah dan juga diingat selalu. Tidak ada yang setara dan Sebanding dengan Allah SWT. Semuanya adalah mahluk cipataan-Nya. 

Penutup surah Al-Ikhlas ini menyatakan bahwa tidak ada sesuatu apapun yang setara dengan Allah dalam hal apapun apalagi dalam sifat-sifat-Nya. Allah yang menciptakan langit dan bumi. 

Langit dan gugusan tata surya. Allah juga menciptakan makhluk hidup, manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan makhluk ciptaan Allah.

Untuk itu, tidak mungkin Allah sama dengan makhluk ciptaan-Nya. Surah Al-Ikhlas ini ditutup dengan ayat yang menafihkan segala sesuatu yang sama dengan Allah SWT.

Tafsir Surah Al-Ikhlas dan Keutamaannya

Surah Al-Ikhlas merupakan salah satu surat dalam Alquran yang merupakan inti dari ajaran agama Islam, yaitu berisikan tentang keesaan Allah. Untuk itu, surat ini dinamakan dengan Al-Ikhlas karena berisikan pengajaran tauhid.

Al-Ikhlas sendiri artinya memurnikan keesaan Allah SWT sehingga surat ini khusus berbicara tentang kemurnian dan keesaan Allah. 

Nama lain dari Surat Al-Ikhlas ini adalah Surat Al-Asas, Qulhuwallahu Ahad, At Tauhid, At-Tanzil, at-Tajrid, An-Najah, dan masih banyak lagi. 

Bacaan Surah Al-Ikhlas

Surah Al-Ikhlas adalah surat yang ke-112 dalam Al-Quran. Surat yang terdiri dari 4 ayat ini termasuk ke dalam golongan Surat Makiyyah dan turun setelah surat An-Naas. 

Adapun bacaan surat Al-Ikhlas dan artinya, yaitu sebagai berikut.

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Qul Huwallaahu Ahad 

(Katakanlah: “Dialah Allah Yang Maha Esa).

اللَّهُ الصَّمَدُ

Allaahush Shamad 

(Allah adalah tempat bergantung segala sesuatu).

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

Lam yalid walam yuulad 

(Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan).

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Walam yakullahu kufuwan ahad 

(Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia).  

Sebab Turunnya Surah Al-Ikhlas

Sebab turunnya Surah Al-Ikhlas ini adalah sebagai jawaban dari banyaknya pertanyaan yang datang dari kaum Yahudi maupun kaum Musyrikin kepada Rasulullah SAW yang menanyakan tentang sifat-sifat Allah SWT.

Selain itu, ada pula yang menanyakan nasab Allah SWT dan leluhur Allah. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwasannya Amir bin Tufail diutus oleh kaum Musyrik kepada Rasulullah SAW untuk menyampaikan amanat mereka. Amir bin Tufail berkata, “Wahai Muhammad, engkau telah memecah belah kaum kita, memaki-maki Tuhan kami dan berubah kepercayaan dari agama nenek moyang kita.

Apa sebenarnya yang kau inginkan? Jika engkau menginginkan harta akan kami berikan. Jika engkau menginginkan wanita cantik akan kami carikan yang tercantik, dan jika engkau ingin gila maka akan kami obati." 

Rasulullah SAW menjawab, “Aku tidak menginginkan harta, tidak ingin wanita, dan aku tidak gila. Aku adalah utusan Allah yang mengajak kepada kalian untuk meninggalkan berhala dan memulai untuk menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa."

Utusan pertama tidak berhasil membujuk Rasulullah SAW, tetapi kaum Musyrikin tidak berputus asa untuk mengirimkan kembali utusannya.

Utusan tersebut bertanya kepada Rasulullah, “Jelaskanlah kepada Kami bagaimana Tuhan yang kamu sembah itu? Apakah Dia terbuat dari emas atau perak?"

Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang membuat Allah SWT menurunkan wahyu-Nya, yaitu surat ini yang menjelaskan tentang kemurnian dan keesaan Allah.

Keutamaan Surah Al-Ikhlas

Surah Al-Ikhlas merupakan inti ajaran Islam, yaitu tauhid. Kita meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang patut kita sembah selain Allah SWT. Tauhid adalah inti dari semua ajaran para Nabi. 

Orang yang menyatakan bahwa ada Tuhan lain selain Allah berarti ia telah menyekutukan Allah dan dengan menyekutukan Allah berarti ia telah berdosa besar.

Demikianlah inti dari surah Al-Ikhlas agar kita meyakini keesaan Allah dan kesempurnaan-Nya. Adapun keutamaan dari surah Al-Ikhlas ini diriwayatkan dalam beberapa hadis bahwasannya pahala membaca surahAl-Ikhlas ini sama dengan membaca sepertiga dari Al-Quran.

Dikisahkan ketika zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang sahabat yang membaca surah AL-Ikhlas dengan berulang-ulang. Hal ini didengar oleh sahabat lain. Orang yang mendengar tersebut kemudian mendatangi Rasulullah SAW dan menceritakan apa yang dilihatnya tersebut.

Mendengar cerita tersebut, Rasulullah SAW mengatakan dengan nama Allah bahwasannya surah Al-Ikhlas ini memiliki nilai yang sebanding dengan sepertiga dari Al-Quran.

Kisah lainnya datang ketika Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya untuk mengkhatamkan Al-Quran dalam waktu satu malam. Umar beranggapan bahwasanya mustahil untuk mengkhatamkan Al-Quran dalam waktu satu malam saja.

Namun ada sahabat yang menyanggupinya, yaitu Ali bin Abi Thalib. Mendengar bahwasannya Ali menyanggupi permintaan Rasulullah SAW, Umar menganggap Ali belum mengerti maksud permintaan dari Rasulullah tersebut. 

Namun anggapan Umar salah, Ali kemudian membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali dan Nabi Muhammad SAW membetulkan hal itu.

Surah Al-Ikhlas disebutkan sebanding dengan sepertiga dari Al-Quran karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa isi dari Al-Quran berisikan tentang tauhid, hukum-hukum, dan kisah umat terdahulu. 

Selain itu, dalam surah Al-Ikhlas ini terkandung ketauhidan sehingga pantas jika dikatakan bahwasannya surat ini sebanding dengan sepertiga dari Al-Quran.

Keutamaan lainnya dari surat ini dinyatakan dalam sebuah hadis bahwasannya ketika seseorang sakit dan terus membaca surah Al-Ikhlas dalam sakitnya sampai akhirnya ia meninggal dunia maka ia tidak akan membusuk di dalam kuburnya dan akan dibawa dengan sayapnya malaikat untuk menuju surga.

Alangkah baiknya jika kita meninggal dalam keadaan mengingat Allah SWT. Namun, bagaimana pun sebaiknya kita tidak hanya membacanya, tetapi mengerti dan memahami apa yang terkandung dalam surah Al-Ikhlas ini sehingga keyakinan dan keimanan kita terhadap Allah SWT akan semakin kuat. 

Begitulah ulasan tentang keutamaan surat Al Ikhlas. Semoga saja, ini bisa membuat kita semua semakin dekat dengan Allah SWT, dan juga mempelajari agama Islam lebih baik dari Sebelumnya. 

Posting Komentar untuk " Keutamaan Surat Al Ikhlas "