Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Contoh Dan Sepuluh Tips Pengendalian Diri (Kontrol Diri) Dalam Agama Islam


Pengertian, Contoh Dan Sepuluh Tips Pengendalian Diri (Kontrol Diri) Dalam Agama Islam

Apakah Maksud Dan Pengertian Dari Kontrol Diri?

Kontrol diri dalam bahasa Arab di sebut juga mujahadah al-nafs, yaitu perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan hawa nafsu pribadi. Hal ini dilakukan karena nafsu diri kita memiliki kecenderungan untuk mencari berbagai macam kesenangan, tanpa menghormati dan mengakui terhadap adanya hak-hak orang lain, serta mengabaikan terhadap kewajiban-kewajiban yang harus kita tunaikan.

Barang siapa orang yang gemar menuruti keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya ia telah tersandera dan telah diperbudak oleh hawa nafsunya itu. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Rasulullah SAW kemudian menegaskan bahwa jihad melawan hawa nafsu lebih sulit daripada jihad melawan musuh Islam (kafir).

Kontrol diri (self regulation) merupakan sebuah sikap, tindakan atau perilaku seseorang yang dilakukan secara sadar baik dengan terencana maupun tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku didalam masyarakat. Kontrol diri atau pengendalian diri ini  merupakan salah satu aspek yang penting dalam kecerdasan emosi (emotional quotient). Aspek ini sangat penting dalam kehidupan manusia sehari - hari karena sejatinya musuh terbesar manusia bukan berada di luar dirinya, akan tetapi musuh terbesarnya justru berada di dalam dirinya sendiri, yakni hawa nafsunya. Kemanapun manusia pergi, maka ia akan selalu diikuti oleh “musuh” yang ada dalam dirinya tersebut.

Dalam rangka untuk memenuhi hak kita, seyogyanya ada batasan - batasan yang tidak tertulis secara jelas agar jangan sampai kita melanggar hak orang lain. Batasan - batasan tersebut walaupun memang tidak tertulis secara nyata akan tetapi bisa kita rasakan keberadaannya. Pengendalian diri sangat dibutuhkan agar supaya terjadi kehidupan sosial yang harmonis di tengah masyarakat. Pengendalian diri akan membimbing manusia agar lebih bersikap bijaksana dalam menyikapi setiap perbedaan yang ada, dan bisa menempatkan dirinya pada posisi yang pantas untuk dihormati dan dihargai serta menjauhkan dirinya dari tindakan yang bisa merugikan orang lain.

Pengendalian diri adalah sebuah kemampuan untuk mengontrol sikap dan tindakan kita dalam kehidupan sehari - hari. Pengendalian diri merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang kesuksesan seseorang dalam menyikapi dan mengatasi segala permasalahan hidup yang terjadi pada dirinya.

Ada tiga alasan penting mengapa kita perlu melakukan kontrol diri atau pengendalian diri, antara lain sebagai berikut :

1. Kita sebagai manusia biasa memiliki kecenderungan untuk berbuat hal - hal negatif dan juga positif dalam kehidupan ini. Dalam hal ini setan (iblis) akan selalu melakukan berbagai macam daya dan upaya agar kita lebih didominasi oleh kecenderungan untuk berbuat hal - hal negatif. Setan akan selalu menggunakan berbagai macam cara, baik melalui tipu muslihat maupun dengan bujuk rayunya sampai  akhirnya kita masuk dan jatuh kedalam perangkapnya.

2. Kedudukan atau derajat seseorang untuk bisa berada di atas dan di segani  oleh masyarakat pasti didapatkan melalui uji kelayakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat.

3. Sebagian besar faktor yang menyebabkan kegagalan pada diri kita dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab disebabkan oleh ketidakmauan diri kita dalam mengendalikan diri (kontrol) emosi kita sendiri.

Bagaimanakah Ciri - Ciri Orang Yang Tidak Bisa Melakukan Pengendalian Diri?

Berikut ini adalah ciri ciri orang yang tidak berhasil dalam mengendalikan dirinya, antara lain:
  • Suka menunda segala sesuatu yang seharusnya bisa di selesaikan lebih awal atau tepat waktu.
  • Sering merasa ragu dalam menyelesaikan sebuah masalah karena takut akan mengalami kegagalan.
  • Tidak pernah fokus dalam menyelesaian masalah, karena selalu merasa ragu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  • Membebani dirinya dengan sesuatu harapan yang tidak mungkin untuk dipenuhi (over expectation).
  • Tidak bisa menfokuskan dan mengkonsentrasikan tenaga serta pikirannya sehingga hilang keseimbangan dalam dirinya.
  • Sering jenuh dan melenceng dari pekerjaan utamanya, sehingga kedisplinan serta produktifitas dirinya menurun.
  • Sering terburu - buru, tidak sabaran dan mudah menyerah serta merasa berputus asa.

Anjuran Mengendalikan Diri Dalam Agama Islam

Kita harus percaya bahwa segala apapun yang menimpa dan terjadi pada diri kita telah tercatat sebelumnya di Lauhul Mahfuzh dan telah diketahui oleh Allah SWT sebelum hal tersebut terjadi pada diri kita. Hal itu sesuai dengan rukun iman keenam yakni percaya terhadap adanya qadha dan qadhar.

Allah Subhanahu Wata'ala telah berfirman dalam surah Ali Imran ayat ke 133 dan 134, sebagai berikut:

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya : 
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S Ali Imran :133 – 134)

Contoh - Contoh Pengendalian Diri

Berikut ini adalah tiga contoh pengendalian diri, yaitu:
  • Pengendalian diri terhadap hawa nafsu saat bertemu dengan lawan jenis
  • Pengendalian diri terhadap godaan mencontek ketika sedang ujian
  • Pengendalian diri terhadap nafsu khianat ketika diberikan amanah

Contoh Sikap Dan Perilaku Pengendalian Diri Dalam Kehidupan sehari - hari antara lain sebagai berikut:

Dalam Keluarga
  • Hidup sederhana tidak suka pamer harta kekayaan yang dimiliki.
  • Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga yang lain.
  • Tunduk dan taat terhadap perintah kedua orang tua.

Dalam Masyarakat
  • Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan tidak suka adanya permusuhan.
  • Saling menghormati dan menghargai terhadap orang lain.
  • Mengikuti segera aturan dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.

Dalam Lingkungan Sekolah 
  • Patuh dan taat pada peraturan disekolah.
  • Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan sekolah dan sebagainya.
  • Hidup penuh kesederhanaan dan tidak sombong.

Sikap Dalam Mengontrol Diri

1. Tidur Sekedarnya

Bagi manusia, tidur seyogyanya memiliki dua fungsi utama yaitu membuat tubuh menjadi rileks untuk kegiatan berikutnya dan memberikan kesempatan pada otak kita untuk melakukan konsolidasi dalam pembentukan memori. Perasaan mengantuk dan tidur sangat berkaitan dengan jam biologis tubuh yang disebut irama sirkadian yang melibatkan zat otak yang disebut melatonin yang mana akan meningkat produksinya ketika hari gelap datang.

Tidur yang benar adalah tidur dalam waktu yang cukup dan kita merasa pulas dan ketika kemudian kita terbangun kita merasa rileks dan segar. Hal ini tidak berkaitan dengan berapa lama kita tertidur, tetapi berkaitan dengan bagaimana  kualitas tidur kita. Kita bisa saja tidur dalam waktu yang lebih panjang dan lama, tetapi tidur kita belum tentu berkualitas. 

Sebaliknya, kita juga bisa tidur dalam waktu relatif singkat akan tetapi berkualitas. Dorongan kita untuk tidur dipengaruhi oleh banyak faktor. Ketika kita bisa membatasi tidur kita, dan mengisinya dengan tidur yang berkualitas, maka itu sama artinya dengan kita meminimalkan kecendrungan tubuh untuk diam. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan ketika kita terjaga ketimbang tidur. Orang yang gemar tidur biasanya orang malas dan jarang yang sukses dalam hidupnya. Oleh karena itu mengontrol tidur kita dengan benar sama pentingnya dengan mengontrol diri.

2. Bicara Seperlunya

Konflik yang sering terjadi ditengah masyarakat sebagaian besar disebabkan oleh ketidakmampuan kita dalam melakukan kontrol bicara. Terlalu banyak bicara adalah hal yang tidak baik, karena bisa saja orang lain akan berprasangka buruk terhadap kita, seperti menganggap kita seorang pembual besar. Dalam upaya melakukan kontrol diri maka kita dianjurkan untuk melakukan kontrol bicara kita dengan berkata apa yang memang perlu untuk dikatakan.

Karena itu, kemampuan kita dalam memilih dan memilah apa - apa yang pantas diucapkan dan dikatakan adalah bagian dari proses untuk mengontrol diri kita. Dorongan kita untuk berbicara sangat kuat. Karena itu, bicara seperlunya merupakan kiat sederhana dalam mengontrol hal tersebut.

3. Makan Seperlunya Dan Tidak berlebihan

Seperti halnya dorongan untuk berbicara, maka dorongan kita untuk makan merupakan dorongan yang sangat kuat. Jika kita menuruti dorongan tersebut maka kita tidaklah berbeda dengan binatang. Akibatnya untuk mendapatkan makanan, kita kadang bisa berperilaku seperti binatang, bisa mencakar, menggigit, bahkan membunuh dan mengambil hak orang lain. 

Padahal kelezatan makanan hanya bisa dirasakan ketika makanan tersebut masih berada didalam mulut kita saja, setelah makanan tersebut melewati tenggorokan dan masuk ke perut maka rasa enak tersebut sudah tidak bisa kita nikmati lagi.

Makanan dan hasrat biologis merupakan dorongan terkuat manusia untuk melakukan tindakan apa saja. Bahkan terkadang melakukan tindakan yang melanggar hukum. Maka kemampuan kita dalam mengontrol makanan juga merupakan bagian dari proses melakukan pengendalian diri.

Hikmah Pengendalian Diri

Beberapa hikmah yang bisa kita petik dari kemampuan mengendalikan diri, antara lain:
  • Dapat menahan emosi diri,
  • Dapat menghindari terjadinya kesalahpahaman.
  • Sabar dalam menerima musibah yang terjadi.
  • Terhindar dari sifat tamak dan rakus.
  • Menjaga diri sehingga tidak dikucilkan masyarakat.

Dampak Positif  Dari Sikap Mengendalikan Diri
  • Beberapa dampak positif dari kemampuan dalam mengendalikan diri, antara lain:
  • Dapat menjaga kehormatan diri
  • Dapat menjaga terhindar dari sifat yang merugikan orang lain
  • Dapat menjadi teladan bagi orang lain
  • Dapat menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi dengan lebih jernih.


TIPS BAGAIMANA CARA MENGENDALIKAN DIRI

Pengertian, Contoh Dan Sepuluh Tips Pengendalian Diri (Kontrol Diri) Dalam Agama Islam
image via freepik

Berikut ini adalah 10 langkah mudah yang dapat dicoba dalam upaya melakukan  pengendalian diri ketika sedang marah, yaitu :

1. Ambil waktu sebentar

Mengambil waktu sebentar dan mencoba untuk menenangkan diri anda. Jika perlu, beristirahat dan menjauhlah dari orang atau situasi yang sedang panas tersebut sampai amarah Anda mereda. Menyingkir sementara waktu adalah cara yang sangat efektif untuk dilakukan.

2. Ekspresikan kemarahan Anda

Ketika Anda sedah merasa tenang dan sudah bisa berpikir dengan jernih, maka ungkapkan amarah Anda tersebut dengan cara yang tegas akan tetapi tidak perlu bersikap konfrontatif. Jangan menyakiti orang lain atau mencoba untuk memprovokasi mereka.

3. Berolahraga 

Percayalah bahwa menurut penelitian, kegiatan olahraga dapat meredakan emosi Anda. Olahraga merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan tampak lebih santai.

4. Berpikirlah dahulu sebelum Anda berbicara

Dalam keadaan sedang marah, sangat mudah bagi Anda untuk mengatakan sesuatu yang nanti akan anda sesali kemudian. Ambil beberapa saat untuk menenangkan pikiran Anda sebelum mengatakan sesuatu dan mengizinkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk melakukan hal yang sama dengan Anda.

5. Berpikir Solutif

Anda harus selalu ingat satu hal, kemarahan tidak akan pernah bisa menyelesaikan sebuah masalah karena amarah justru akan membuat masalah menjadi bertambah. Berpikirlah dengan jernih, daripada marah tidak karuan maka lebih baik Anda mencari solusinya.

6. Gunakan pernyataan  "Saya"

Untuk menghindari perkataan mengkritik, atau menyalahkan orang lain yang mungkin hanya akan meningkatkan amarah Anda, maka gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Jadilah hormat dan jaga harga diri anda.

7. Jangan menyimpan dendam

Jika Anda pernah melampiaskan kemarahan kepada orang banyak, maka kemudian Anda akan mendapatkan diri Anda sendiri dihantui oleh perasaan bersalah. Tapi jika Anda dapat memaafkan seseorang yang telah membuat Anda marah, maka Anda mungkin akan mendapatkan pelajaran dari situasi ini.

8. Gunakan Humor (Joke)

Humor dapat membantu untuk meredakan amarah Anda. Jangan menggunakan kata - kata sindiran, karena itu bisa melukai perasaan orang lain dan membuat situasi menjadi semakin buruk.

9. Relaksasi

Ketika amarah Anda naik, maka melakukan sedikit relaksasi akan sangat bermanfaat untuk meredakan amarah Anda tersebut. Praktek latihan pernafasan, membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata - kata yang menenangkan, seperti, "Tenang" atau "Sabar". Ini akan membantu untuk menetralisir amarah Anda.

10. Tahu kapan saatnya untuk mencari bantuan

Belajar untuk mengendalikan amarah adalah tantangan yang besar bagi semua orang di dunia ini. Pertimbangkan mencari bantuan untuk masalah anda jika kemarahan Anda tampaknya di luar kendali dan menyebabkan Anda menyakiti orang lain di sekitar Anda.

Demikianlah uraian artikel tentang Pengertian, Contoh Dan Sepuluh Tips Pengendalian Diri (Kontrol Diri) Dalam Agama Islam. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

referensi:
Buku LKS Agama islam Semester 1

Posting Komentar untuk "Pengertian, Contoh Dan Sepuluh Tips Pengendalian Diri (Kontrol Diri) Dalam Agama Islam"