Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fadhilah Dan Keutamaan Do'a Menurut Agama Islam - Salah Satunya Menunjukkan Sikap Tawakal


Fadhilah Dan Keutamaan Do'a Menurut Agama Islam - Salah Satunya Menunjukkan Sikap Tawakal

Secara etimologi kata do'a memiliki arti yaitu  meminta atau memohon dengan sepenuh hati, sedangkan menurut istilah kata do'a mempunyai arti permohonan seorang hamba kepada Allah Subhanahu Wata'ala dengan sepenuh hati. Kata do'a bisa juga di artikan dengan pensucian, pemujaan dan sebagainya.

Do'a memiliki keutamaan dan manfaat yang tidak ternilai kedudukannya yakni sebagai salah satu bentuk ibadah dan menunjukkan sikap kita sebagai seorang hamba di hadapan Allah Subhanahu Wata'ala.

Berikut ini adalah beberapa keutamaan dan manfaat dari berdoa kepada Allah Subhanahu Wata'ala, antara lain sebagai berikut :

1. Do'a Adalah Ibadah

Hal ini sesuai dengan hadist dari  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu  :

اَلدُّعَاءُ هُوَ اْلعِبَادَةُ

Artinya :
“Doa adalah ibadah.” (HR. Abu Daud I/466 No.1497)

Sementara itu jika kita enggan berdo'a dan bahkan meninggalkan kebiasaan berdo'a adalah satu bentuk kesombongan  diri di hadapan Allah Subhanahu Wata'ala, sebagaimana Allah  Subhanahu Wata’ala  telah berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِين

Artinya :
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”. (QS. Al-Mu’min/Ghafir : 60)

2. Doa Menunjukan Sikap Tawakal 

Sikap Tawakal adalah sikap berserah diri dan menyerahkan segala urusan kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Selain sikap tawakal berdo'a juga menunjukkan sikap ketaatan kita kepada Allah. Allah Subhananu Wata'ala telah berfirman :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Artinya :
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. (QS. Al-Mu’min/Ghafir : 60)

3. Doa Adalah Senjata Para Nabi Ketika Dalam Situasi Dan Keadaan Sulit

Sebagai contoh dapat kita lihat ketika Rasulullah SAW tengah menghadapi perang Badar melawan kaum Kafir yang jumlahnya berlipat - lipat kali banyaknya jika di bandingkan dengan kaum muslimin kala itu.

Ketika itu Rasulullah SAW segera menghadap ke arah Kiblat seraya mengangkat kedua tangannya dan berdoa :

اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِى مَا وَعَدْتَنِى اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِى اللَّهُمَّ إِنْ تَهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةُ مِنْ أَهْلِ الإِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِى الأَرْضِ ». فَمَازَالَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ مَادًّا يَدَيْهِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ حَتَّى سَقَطَ رِدَاؤُهُ عَنْ مَنْكِبَيْهِ فَأَتَاهُ أَبُو بَكْرٍ فَأَخَذَ رِدَاءَهُ فَأَلْقَاهُ عَلَى مَنْكِبَيْهِ ثُمَّ الْتَزَمَهُ مِنْ وَرَائِهِ. وَقَالَ يَا نَبِىَّ اللَّهِ كَذَاكَ مُنَاشَدَتُكَ رَبَّكَ فَإِنَّهُ سَيُنْجِزُ لَكَ مَا وَعَدَكَ

Artinya :
“Ya Allah wujudkanlah untuk kami apa yang engkau janjikan, ya Allah berikanlah kepada kami apa yang engkau janjikan, ya Allah jika sekumpulan kaum muslimin ini binasa, maka tidak ada yang akan menyembah engkau di muka bumi ini.”

Ketika itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terus melantunkan do'a tersebut seraya membentangkan kedua tangan beliau menghadap ke arah kiblat hingga selempangnya jatuh, maka kemudian datanglah Abu Bakar mengambil selempang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan meletakkannya di atas pundaknya dan menjaganya dari belakang dan berkata: “Wahai Nabi Allah, doa engkau kepada Tuhanmu sudah cukup, karena Dia pasti akan mewujudkan apa yang Dia janjikan untukmu.” (HR. Muslim III/1383 no.1763)

Contoh yang lain adalah pada Nabi Ayub ‘alaihissalam, dimana Nabi Ayub menggunakan senjata do'a ketika mengalami berbagai macam cobaan, di kucilkan  dan  tidak ada lagi yang menyayanginya selain istrinya sendiri, dalam kondisi tersebut  Nabi Ayub tetap bersabar dan mengharap ridho Allah, dan ketika cobaan itu telah berlangsung lama maka kemudian Dia berdoa :


وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (83) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ (84)

Artinya :
“Dan (ingatlah kisah Nabi) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kami pun memperkenankan seruan (doa)nya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah”. (QS: Al-Anbiya’ : 83-84)

4. Do'a Bisa Menghilangkan Rasa Sedih Dan Gelisah, Menjadikan Hati Lapang, Dan Mempermudah Urusan

Ketika seorang Muslim tengah berdoa, maka Dia bermunajat kepada Tuhannya, mengakui segala kelemahan dan ketidak berdayaannya, mengungkapkan rasa butuhnya kepada Allah Subhabahu Wata'ala. Selain itu sebuah doa juga bisa menjadi sarana untuk menghindari murka dari Allah Subhanahu Wata’ala, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu :

مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَیْهِ

Artinya :
“Barang siapa tidak mau meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah kepadanya.” (HR. Ahmad II/442 no.9699)

5. Doa Adalah Senjata Bagi Orang Yang Terzholimi (teraniaya)

Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan bahwa :

“Apakah engkau meremehkan doa dan memandangnya sepele, Padahal engkau tidak tahu apa yang diperbuat doa. Ia adalah anak panah-anak panah malam yang tak kan meleset, akan tetapi ia memiliki masa dan masa itu ada penghujungnya”.

6. Doa Adalah Senjata Bagi Seorang Muslim 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda :

مَنْ فُتِحَ لَهُ مِنْكُمْ بَابُ الدُّعَاءِ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ وَمَا سُئِلَ اللَّهُ شَيْئًا يَعْنِى أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ أَنْ يُسْأَلَ الْعَافِيَةَ 

Artinya :
“Barang siapa di antara kalian telah dibukakan baginya pintu doa, pasti dibukakan pula baginya pintu rahmat, dan tidaklah Allah diminta sesuatu yang lebih Dia senangi dari pada diminta kesehatan (atau keselamatan).”

Dalam sebuah hadistnya yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ فَعَلَيْكُمْ عِبَادَ اللَّهِ بِالدُّعَاءِ

Artinya :
 “Sesungguhnya doa itu bermanfaat baik terhadap apa yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, maka hendaklah kalian berdoa.” (HR. At-Tirmidzi V/552 no.3548)

Demikianlah artikel tentang Fadhilah Dan Keutamaan Do'a Menurut Agama Islam - Salah Satunya Menunjukkan Sikap Tawakal, semoga kita senantiasa menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata'ala.


referensi : abufawaz.wordpress.com

Posting Komentar untuk "Fadhilah Dan Keutamaan Do'a Menurut Agama Islam - Salah Satunya Menunjukkan Sikap Tawakal"