Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ramadhan, Bulan Penuh Kerberkahan


Ramadhan, Bulan Penuh Kerberkahan
image : pixabay

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan begitu banyak keberkahan dari Allah SWT. Bukan saja berkah karena semua amal ibadah dan kebajikan yang kita lakukan di bulan Ramadhan di lipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT, tetapi  berkah Ramadhan juga sangat di rasakan di sektor ekonomi. Datangnya bulan Ramadhan ternyata selain membawa berkah bagi umat muslim juga membawa berkah untuk umat non muslim. Tidak percaya ? Mari kita lihat buktinya.

Di manakah dan kapan kita melihat selain di bulan Ramadhan ada umat agama lain yang menjual makanan dan juga minuman untuk berbuka puasa ? Fenomena Ramadhan memang unik, kalau kita kebetulan jalan - jalan sore selepas shalat Ashar kita akan menjumpai begitu banyak pedagang kaki lima musiman yang menjual aneka makanan dan minuman untuk berbuka puasa seperti kolak pisang, es buah, aneka kue basah, dan lain - lain. 

Dan ternyata kalau kita teliti tidak semua penjual makanan dan minuman tersebut adalah umat muslim. Banyak kita jumpai penjualnya adalah orang non muslim. Di kalangan pembelinya pun ternyata bukan dari kalangan umat muslim saja, dari kalangan non muslim pun ikut membeli dan menikmati makanan dan minuman yang di jual tersebut. Memang,  makanan khas seperti kolak pisang hanya bisa di temukan saat bulan Ramadhan seperti  saat ini.



Ramadhan, Bulan Penuh Kerberkahan
image : pixabay

Dengan melihat kenyataan dan bukti di atas jelas sekali kita bisa menilai bahwa ternyata selain umat muslim, umat non muslim pun mengambil keuntungan dan berkah dari momen bulan Ramadhan. Mereka ikut juga berjualan makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan juga membawa berkah untuk mereka secara ekonomi. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa Ramadhan telah menggerakkan ekonomi umat. Banyak perputaran uang dan geliat ekonomi yang bergerak terutama di kalangan bawah.

Setali tiga uang dengan apa yang saya sampaikan di atas,  di sektor ekonomi yang lain ternyata geliat ekonomi umat juga sangat terasa. Bagaimana transaksi jual beli di bidang fashion juga meningkat drastis. Penjualan baju, sandal, sarung, hijab dan lain - lain meningkat secara signifikan di bulan Ramadhan.  Apalagi menjelang akhir Ramadhan pasar - pasar penuh sesak, begitu pula dengan pusat - pusat perbelanjaan modern ( Mall ).  Sekali lagi itu menunjukkan bahwa Ramadhan telah mampu menggerakkan geliat ekonomi umat secara keseluruhan.


Ramadhan, Bulan Penuh Kerberkahan
image : pixabay

Walaupun demikian kita sebagai umat muslim yang beriman harus bijaksana dalam menyikapi fenomena bulan Ramadhan ini. Kita hendaknya berusaha sekuat tenaga untuk mengerem keinginan kita untuk berbelanja secara berlebih - lebihan di luar yang kita butuhkan. Menghamburkan uang untuk membeli barang - barang yang sama sekali tidak kita butuhkan adalah sesuatu yang mubazir dan harus kita hindari. 

Kita jangan sampai kehilangan esensi pokok dari bulan Ramadhan yaitu memperbanyak amal ibadah termasuk memperbanyak amal jariyah, infaq, sadaqah dan menyantuni anak yatim. Jika kita punya banyak uang maka sebaiknya kita pergunakan untuk hal - hal di atas daripada kita pergunakan untuk membeli sesuatu yang tidak kita butuhkan. 


Berbagi dengan anak Yatim dan mereka yang tidak mampu akan menghadirkan sebuah kebahagiaan yang luar biasa.



Ramadhan, Bulan Penuh Kerberkahan
image : pixabay

Akhirnya, marilah kita saling berlomba - lomba untuk berbuat kebajikan dan memperbanyak amal shaleh, karena bulan Ramadhan tinggal sebentar lagi akan meninggalkan kita dan tidak ada jaminan bahwa tahun depan kita akan bertemu lagi dengannya. Manfaatkan dengan sebaik - baiknya selagi di berikan kesempatan oleh Allah SWT untuk bertemu dengan bulan Ramadhan tahun ini.

Semoga artikel ini  bermanfaat untuk sobat muslim semua dan semoga dapat  mempertebal  keimanan kita kepada Allah SWT.
Aamiin ya rabbal 'Alamiin

Posting Komentar untuk "Ramadhan, Bulan Penuh Kerberkahan"