Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Dan Tata Cara Mengerjakan Shalat Sunah Rawatib


Pengertian Dan Tata Cara Mengerjakan Shalat Sunah Rawatib
image : flickr.com

Pengertian shalat sunah Rawatib adalah shalat sunah yang di kerjakan sebelum atau sesudah shalat fardlu. Adapun shalat sunah Rawatib tersebut, yaitu :
  • Dua rekaat sebelum shalat shubuh (setelah shalat shubuh tidak ada shalat sunah ba'diyyah).
  • Dua rekaat sebelum shalat Dhuhur.
  • Dua rekaat atau empat rekaat sebelum shalat Ashar (Sesudah shalat Ashar tidak ada shalat sunah ba'diyyah).
  • Dua rekaat sesudah shalat Maghrib.
  • Dua rekaat sesudah shalat Isya.
Shalat Rawatib yang di kerjakan sebelum melaksanakan shalat fardlu di sebut "Qabliyyah" sementara shalat Rawatib yang di kerjakan setelah melaksanakan shalat fardlu di sebut "ba'diyyah".

Pelaksanaan shalat sunah Rawatib sebagai berikut :
  • Niat shalatnya sesuai dengan jenis shalat yang di kerjakan.
  • Tidak ada adzan dan iqamah.
  • Di kerjakan secara sendiri - sendiri.
Berikut ini adalah bacaan niat dari tiap - tiap shalat Rawatib, yaitu :

1. Niat shalat sunah Rawatib dua rekaat sebelum shalat Dhuhur

اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَ

"Usholli sunnatazh-zhuhri rok'ataini qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'ala"

Artinya : "Saya niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala".

2. Niat shalat sunah Rawatib dua rekaat sesudah shalat Dhuhur

اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Usholli sunnataz-zhuhri rok'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa"

Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala".

Hadist dari Rasulullah SAW yang berkaitan dengan pelaksanaan shalat rawatib yang mengiringi shalat zhuhur yaitu :

صَلَيْتُ مَعَ رَسُوْلُ الله ص م رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا

Artinya : "Dari Ibnu Umar ra. Ia berkata: Saya telah mengerjakan sholat bersama rasulullah saw dua rakaat sebelum zhuhur dan dua rakaat sesudahnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

مَنْ حَا فَظَ عَلَى اَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَاَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ الله عَلَى النَّارِ

Artinya: "Dari Ummu Habibah Ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda: siapa yang memelihara (rajin) mengerjakan shalat empat rakaat sebelum zhuhur dan empat rakaat sesudahnya maka Allah akan mengharamkannya dari api neraka." (HR. Abu Daud Dan Turmudzi)

كَانَ يُصَلِّى اَرْبَعًابَعْدَ أَنْ تَزَوْلَ الشَّمْسُ قَبْلَ الظُّهْرِ وَقَالَ:إِنَّهَاسَا عَةٌ تُفْتَحُ فِيْهَا اَبْوَابُ السَّمَاءِ فَأُحِبَّ أَنْ يَصْعَدَلِى فِيْهَا عَمَلٌ صَالِحٌ

Artinya: "Dari Abdullah bin Assaib R.a, sesungguhnya rasulullah saw biasa melaksanakan shalat sunnah sebelum dzuhur empat rakaat dan beliau bersabda: sesungguhnya ini adalah saat terbuka pintu langit, maka saya ingin naik dari padaku amal kebaikan." (HR. Turmudzi)

3. Niat shalat sunah Rawatib dua rekaat sebelum shalat Shubuh

اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Usholli sunnatash-shubhi rok'ataini qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta'aala"

Artinya : "Saya niat shalat sunnah sebelum subuh dua rakaat, dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala".

Hadits Rasulullah SAW tentang shalat rawatib yang mengiringi pelaksanaan shalat shubuh yaitu :

كَانَ لَايَدَعُ اَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Artinya: "Dari Aisyah Ra. sesungguhnya Nabi Saw tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum zhuhur dan dua rakaat sebelum subuh." (HR. Bukhari)

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الذُّنْيَا وَمَا فِيْهَا ،لَهُمَا : اَحَبُّ اِلَيَّ مِنَ الذُّنْيَا جَمِيْعًا

Artinya: "Dari Aisyah Ra. dari Nabi Saw beliau bersabda: Dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seisinya. (HR. Muslim) dalam riwayat lain dinyatakan sebagai berikut: saya lebih menyukai daripada dunia dan seisinya.

4. Niat shalat sunah Rawatib dua rekaat sebelum shalat Ashar


"Usholli sunnatal 'ashri rok'ataini qobliyyatan lillahi ta'aala"

Artinya : "Saya niat shalat sunnah sebelum subuh dua rakaat, dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala".

Hadist Rasulullah SAW yang menyatakan shalat sunnah rawatib yang mengiringi pelaksanaan shalat ashar yaitu :

كَانَ النَّبِّىُ ص م يُصَلِّى قَبْلَ الْعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَفْصِلُ بَيْنَهُنَّ بِالتَّسْلِيْمُ عَلَى الْمَلَا ىِٔكَةِالْمُقَرَّبِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya:" Dari Ali bin abi thalib Ra. Ia berkata : Adalah nabi Muhammad Saw biasa melaksanakan shalat empat rakaat sebelum Ashar dipisah dengan dua salam, memberi salam kepada malaikat muqarrabin dan pengikut mereka dari kaum muslimin dan mukminin." (HR. Turmudzi)
رَحِمَ اللهُ امْرَاًصَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِاَرْبَعًا

Artinya: "Dari Ibnu Umar Ra. Dari Nabi Saw beliau bersabda: Allah akan memberikan rahmat kepada orang yang mengerjakan shalat sunnah sebelum ashar empat rakaat." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

5. Niat shalat sunah Rawatib dua rekaat sesudah shalat Maghrib

اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Usholli sunnatal maghribi rok'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'ala"

Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah maghrib dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala".

Hadits Rasulullah SAW tentang shalat rawatib yang mengiringi pelaksanaan shalat Maghrib yaitu :

صَلُّوْا قَبْلَ الْمَغْرِبِ ثُمَّ قَالَ فِى الثَّا لَثَةِ، لِمَنْ شَاءَ

Artinya : "Dari Abdullah bin Muqhaffah Ra. dari Nabi Saw beliau bersabda: Shalatlah sebelum maghrib kemudian beliau bersabda pada perintah yang ketiga diiringi kalimat: Bagi siapa yang suka mengerjakannya."(HR. Bukhari)

صَلَيْتُ مَعَ رَسُوْلُ اللهُ ص م رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْجُمُعَةِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ

Artinya: "Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: Saya sholat bersama Rasulullah Saw dua rakaat sebelum dzuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah jum’at, dua rakaat sesudah maghrib dan dua rakaat sesudah Isya." (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Niat shalat sunah Rawatib dua rekaat sesudah shalat Isya

اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Usholli Sunnatal 'isya'i rok'ataini ba'diyyayan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aala"

Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah 'isya dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala".

Bagaimana Cara Mengerjakan shalat sunah Rawatib ?

Cara mengerjakan sholat Rawatib adalah sama dengan shalat - shalat sunnah lainnya. Berikut ini adalah  tata cara mengerjakan shalat Rawatib yaitu sebagai berikut :

Rakaat pertama :
  • Membaca niat.
  • Takbiratul ihram, lalu diikuti dengan membaca doa iftitah.
  • Kemudian membaca surah Al Fatihah.
  • Di lanjutkan dengan membaca surah dari Al Quran.
  • Kemudian melakukan Ruku' dengan tuma’ninah.
  • Lalu I'tidal dengan tuma’ninah.
  • Melakukan Sujud dengan tuma’ninah.
  • Kemudian duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
  • Lalu melakukan sujud kedua dengan tuma’ninah.
  • Kemudian berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua.
Rekaat Kedua:
  • Membaca surah Al Fatihah
  • Kemudian membaca ayat dari Al Quran.
  • Melakukan Ruku' dengan tuma’ninah
  • I'tidal dengan tuma’ninah
  • Kemudian melakukan Sujud dengan tuma’ninah
  • Lalu duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Kemudian melakukan sujud kedua dengan tuma’ninah
  • Membaca bacaan tahiyat akhir dengan tuma’ninah
  • Mengucapkan salam sambil menoleh kekanan dan kekiri
  • Untuk bacaan tiap rukun sholat Rawatib adalah sama dengan bacaan sholat wajib 5 waktu yang betiap hari kita kerjakan.
Demikianlah artikel tentang shalat sunah Rawatib, semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan kita semua.

Posting Komentar untuk "Pengertian Dan Tata Cara Mengerjakan Shalat Sunah Rawatib"