Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh Di Bidang Kimia bagian 1

Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh Di Bidang Kimia bagian 1
Sumber : pixabay

Santrikampung- Apakah yang di sebut ilmu kimia itu ? Menurut asal usulnya kata kimia adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa arab. Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi. Kimia sering pula di sebut sebagai " ilmu pusat" karena ilmu kimia menghubungkan bermacam - macam jenis ilmu yang lain, seperti ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu kedokteran dan ilmu geologi. 

Kemudian seiring berjalannya waktu seorang Kimiawan muslim yang bernama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus mengembangkan ilmu kimia menjauh dari filsafat dan mistisme dengan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematis dan ilmiah. Ilmu kimia yang kita kenal sekarang ini adalah merupakan ilmu kimia yang di kembangkan oleh seorang Kimiawan yang bernama Antoine Lavoisier yang terkenal dengan hukum kekekalan masanya pada tahun 1783 Masehi.

Untuk lebih mengenal ilmuwan muslim yang telah banyak menyumbangkan karya besarnya di bidang kimia, dibawah ini saya akan coba share beberapa ilmuwan muslim beserta karyanya yang telah berperan besar dalam perkembangan umat manusia.

1. JABIR BIN HAYYAN (Bapak Ilmu Kimia).

Beliau di lahirkan di kota Kuffah Iraq pada tahun 750 Masehi. Beliau mempunyai nama lengkap Abu Musa Jabir bin Hayyan, dan kalangan dunia barat lebih mengenal beliau dengan nama Geber. 

Beliau adalah seorang ilmuwan yang telah merintis tentang hukum perbandingan tetap. Beliau senantiasa melakukan sebuah percobaan dengan sistematis sehingga setiap percobaan yang beliau lakukan dapat di reproduksi kembali. Beliau menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi. 

Hasil karya dari Jabir bin Hayyan antara lain :
  • Penyempurnaan dalam teori kristalisasi, distilasi, sublimasi dan penguapan. Beliau juga mengembangkan peralatan untuk melakukan proses - proses tersebut. Satu hal yang luar biasa adalah beliau mampu mengubah pandangan tentang berbagai macam kejadian alam yang pada saat itu di anggap sebagai sesuatu yang tidak dapat di perkirakan menjadi sebuah ilmu sains yang dapat di mengerti dan di pelajari oleh umat manusia.
  • Kitab Al-Kimya, atau di kenal dengan nama "Buku Komposisi Kimia". Banyak penemuannya yang telah di tuangkan dalam buku tersebut. Beliau adalah penemu dari asam klorida, asam nitrat, asam sitrat dan asam asetat. Bahkan beliau jugalah yang telah menemukan larutan Aqua regia yang di gunakan untuk melarutkan emas. Beliau juga telah mampu mengaplikasikan penemuannya di bidang kimia dalam pembuatan besi dan pencegahan karat. Tahukah anda bahwa kata " Alkali " yang kita kenal sekarang ini adalah merupakan hasil karya dari beliau ?
Ada sedikit perbedaaan pendapat mengenai asal usul dari Jabir bin Hayyan. Pendapat pertama mengatakan bahwa beliau adalah orang yang berasal dari persia yakni dari Khorasan yang kemudian pindah ke Kuffah, Iraq. Pendapat yang kedua mengatakan bahwa Jabir bin Hayyan berasal dari Suriah dan kemudian pindah ke Persia dan ke Kuffah, Iraq. Latar belakang dari etnis Beliau pun tidak jelas, akan tetapi mayoritas pendapat mengatakan bahwa Beliau adalah orang Persia. Dan satu hal yang pasti bahwa guru dari beliau bernama Wasir Barmaki yang hidup pada masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad, Iraq.

2. KHALID BIN YAZID (Penemu bubuk Mesiu).

Meskipun sejumlah ahli telah menyepakati bahwa bubuk mesiu pertama kali di temukan pada peradaban Tiongkok, tepatnya pada abad ke 9 Masehi, namun beberapa literatur dan fakta sejarah juga mengatakan bahwa ada seorang ilmuwan muslim yakni pada abad ke 7 Masehi telah mengenal Potassium Nitrat atau KNO. Seperti kita ketahui bahwa Potassium Nitrat ini adalah bahan dasar untuk membuat bubuk mesiu. Ilmuwan muslim tersebut bernama Khalid bin Yazid. 


Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh Di Bidang Kimia bagian 1
Sumber : PAI diknas

Rumus - rumus tentang pembuatan mesiu dari Khalid bin Yazid dapat di temukan dalam karya - karya dari Jabir bin Hayyan yang wafat pada tahun 815 Masehi, karya Abu Bakar ar-Razi yang wafat pada tahun 932 Masehi. Dalam dunia Islam nama Potassium Nitrat sendiri mempunyai bermacam - macam nama seperti Natrun, Buraq, Milh al-ha'it dan Shabb Yamani. 

3. IBNU BAKHTAWAIH (Pemurnian Potassium Nitrat).

Salah satu keunggulan peradaban Islam di bandingkan dengan peradaban Tiongkok dalam bidang pembuatan bubuk mesiu adalah adanya proses pemurnian dari Potassium Nitrat. Terdapat dua macam proses pemurnian Potassium Nitrat yang tercantum dalam naskah berbahasa Arab, di mana salah satunya adalah naskah pemurnian yang di tulis Ibnu Bakhtawiah ini. Dalam bukunya yang berjudul " Al-Muqaddimat" Al-Bakhtawiah menjelaskan tentang proses pembekuan air menggunakan Potassium Nitrat yang di sebut sebagai " Shabb Yamani".


Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh Di Bidang Kimia bagian 1
Sumber : PAI diknas

4. IBNU SINA (Aromaterapi Dan Buku Ramuan).

Ibnu Sina selain di kenal sebagai Bapak pengobatan modern, beliau juga di kenal sebagai ahli kimia. Beliau menggunakan teknik penyulingan untuk dapat menghasilkan minyak essential seperti intisari mawar yang kelak menjadi cikal bakal atau dasar teknik pengobatan aromaterapi.


Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh Di Bidang Kimia bagian 1
Sumber : pixabay

Ada empat buah karya dari Ibnu Sina dalam bidang kimia yang telah di terjemahkan kedalam bahasa latin. Diantaranya adalah " Liber Aboali Abincine de Anima in Arte Alchemiae" yang berpengaruh besar di kalangan bangsa Eropa pada abad pertengahan. Kemudian selanjutnya adalah kitab "al-Shifa" atau " Buku Ramuan". Di dalam buku tersebut beliau mengklarifikasi mineral kedalam bebatuan dan zat lebur seperti sulfur dan garam.

5. AL-TUSI (Hukum Kekekalan Masa)

Selain di kenal sebagai seorang Astronom yang handal, Al-Tusi juga adalah seorang ilmuwan yang ahli di bidang kimia. Beliau adalah orang pertama yang mencetuskan tentang hukum kekekalan massa.  Menurut Al-Tusi zat di dalam tubuh tidak bisa menghilang sepenuhnya. Zat tersebut hanya mengubah bentuk, kondisi, komposisi dan warna yang berbeda. Hukum kekekalan massa ini berlaku pada reaksi kimia. Hukum kekekalan massa akhirnya di rumuskan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1799 Masehi atau 500 tahun setelah gagasan awalnya di cetuskan oleh Al-Tusi.


Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh Di Bidang Kimia bagian 1
Sumber : PAI diknas

Demikianlah artikel tentang Ilmuwan muslim bidang kimia bagian 1. Semoga bermanfaat dan semakin menambah wawasan ensiklopedia anda.

Terima kasih atas kunjungan anda ke blog saya.

Posting Komentar untuk "Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh Di Bidang Kimia bagian 1"