Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lirik Dan Terjemah Sa'duna Fiddunya Karya Al-Habib Ahmad Bin Muhammad Al-Muhdhor

 

Lirik Dan Terjemah Sa'duna Fiddunya Karya Al-Habib Ahmad Bin Muhammad Al-Muhdhor
credit image:instagram@ida_kurniaputri

Untuk mengawali ulasan artikel ini, saya akan membukanya dengan sebuah kutipan bijak dari Almarhum KH. Maimun Zubair sebagai berikut:

"Jika Engkau bukanlah seorang yang menguasai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah Alif, Ba', Ta' kepada Anak-anakmu. Setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu, yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada dialam kuburmu ".  [K.H Maimun Zubair]

Jika kita berbicara tentang KH. Maimun Zubair tentu akan sangat panjang dan tidak akan ada habisnya. Beliau merupakan seorang Kyai dan Ulama yang sangat di hormati di kalangan umat Islam, bukan hanya di Indonesia melainkan juga di Mancanegara.

Masih terkait dengan sosok Almarhum KH. Maimun Zubair, ada sebuah lagu Qasidah yang sempat viral pasca wafatnya Beliau beberapa waktu yang lalu. Konon ceritanya, Beliau sangat menyukai lirik lagu Qasidah tersebut. Bahkan Gus Baha juga di ketahui sering menangis manakala Qasidah tersebut di senandungkan oleh para santrinya.

Lagu Qasidah yang dimaksud adalah "Saduna Fiddunya" karya Al-Habib Ahmad Bin Muhammad Al-Muhdhor. Pada awalnya, banyak yang mengira bahwa lirik qasidah tersebut di tulis oleh Sayyid Muhammad Bin Alawy AL Maliki, bagi Syaikhona KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen karena di ketahui bahwa Sayyid Muhammad Bin Alawy AL Maliki sering berkunjung ke kediaman Beliau sebelumnya.

Selain Mbah Mun, Abuya Sayyid Muhammad Bin Alawy AL Maliki memang salah satu yang mempopulerkan Qasidah ini. Qasidah ini seringkali disenandungkan sendiri oleh Belia di berbagai kesempatan. Dan tidak sedikit juga yang mengira bahwa Qosidah Sa’duna Fiddunya ini adalah karangan Mbah Maimun sendiri.

KH. Maemun Zubair adalah salah satu tokoh Islam yang cukup termasyhur di Indonesia. Beliau termasuk ulama rujukan bagi para Kyai dan ulama yang tersohor. 

Pada lirik qasidah sa’duna fiddunya memiliki makna meminta pertolongan kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Dalam hal ini melalui perantara do'a Siti Khadijah dan Fatimah.

Sebagai pengharap syafaat dari Nabi Muhammad SAW, maka sudah seharusnya kita mendoakan Beliau beserta keluarganya. 

Memang harus diakui, bahwa ada beberapa bait yang ditambahkan oleh Abuya dan Mbah Maimun melebihi teks Aslinya. Ini yang kemudian dijelaskan oleh Gus Idror Maimun bahwa tambahan dari Mbah Mun itu di dapatkan dari alam Ruhaniah. 

Namun faktanya, "Kerangka" asli Qosidah ini memang bukan karangan Abuya Sayyid Muhammad Bin Alawy AL Maliki atau Mbah Maimun, akan tetapi Qasidah tersebut ditulis oleh seorang wali besar asal Quwairoh (dibaca "Guweireh" dengan dialek orang Hadhromi) Hadhramaut yaitu Al-Habib Ahmad Bin Muhammad Al-Muhdhor seperti yang sudah di sampaikan di atas sebelumnya.

Sekilas Tentang Al-Habib Ahmad Bin Muhammad Al-Muhdhor

Habib Ahmad adalah ayah dari Habib Muhammad Al-Muhdhor Bondowoso, seorang wali besar yang disebutkan dalam kitab-kitab Habaib bahwa wajah beliau memiliki kemiripan dengan wajah mulia dari Baginda Rasulullah SAW. 

Bersama dengan Habib Muhammad Bin Idrus Al-Habsy (murid kesayangan Habib Ali Shohibul maulid). Habib Muhammad Al-Muhdhor dimakamkan di Qubah Ampel. Jika Anda kebetulan sedang berziarah ke Ampel, maka Anda harus menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Beliau yang terletak ditengah-tengah pasar Ampel ini.

Habib Ahmad dikenal sebagai ulama yang memiliki ikatan luar biasa erat dengan Al-Quran. beliau sudah hafal Al-Quran diluar kepala sebelum usia beliau genap 7 tahun. Bahkan 30 tahun sebelum beliau wafat, di liang kuburnya beliau berhasil menghatamkan Al-Quran sebanyak 8000 kali. 

Semua itu bermula ketika pada suatu hari beliau membaca Biografi Robi’ah Adawiyah, seorang wali wanita yang menjadi ikon wanita sholehah hingga saat ini. Sebelum wafatnya, Robiah Adawiyah menggali sendiri liang kuburnya. 

Kemudian dia biasanya berkhalwat, berdzikir, mengingat mati dan menghatamkan Alquran hingga sebanyak 7000 kali. Mendengar hal itu, maka kemudian Habib Ahmad termotivasi hingga akhirnya Beliau berhasil menglhatamkan Al-Qur'an sebanyak 8000 kali.

Habib Ahmad juga dikenal memiliki kecintaan yang sangat luar biasa kepada Sayyidah Khadijah. Beliau bahkan seringkali mendapatkan "Madad" khusus dari Sayyidah Khodijah. Yang begitu Masyhur adalah sebuah kejadian yang terjadi pada sekitar tahun 1250 H ketika beliau bermukim di Mekkah. 

Ketika sedang melaksanakan Shalat Jum’at beliau melihat Khatib memanjangkan Khutbah dan memendekkan Sholat, padahal Rasulullah SAW telah bersabda :

إن طول صلاة الرجل وقصر خطبته مَئِنَّة من فقهه، فأطيلوا الصلاة، وأقصروا الخطبة

Setelah sholat Jum’at tersebut selesai, Habib Ahmad kemudian mendatangi Khatib tadi, sambil menamparnya dan berkata:

"Engkau telah menyalahi sunnah Rasulullah SAW.. !"

Kemudian orang-orangpun menjadi heboh, karena Sang Khatib yang marah besar menyuruh para tentara untuk mengejar Habib Ahmad, dan Beliau akhirnya melarikan diri menuju ke pemakaman Ma'la. 

Ketika para tentara nyaris berhasil menangkap beliau, tiba-tiba pintu Qubah Sayyidah Khadijah terbuka dengan sendirinya (dulu diatas makam Sayyidah Khodijah dibangun Qubah megah yang kemudian dihancurkan oleh Kaum Wahhabi).

Ketika Habib Ahmad masuk, pintu kubah tersebut tiba-tiba tertutup dengan sendirinya. Para tentara melakukan segala cara untuk membuka pintu tersebut, namun tidak berhasil. Bahkan ketika akhirnya mereka berhasil membuka pintu dengan bantuan juru kunci Qubah tersebut, ternyata di dalam tidak ditemukan siapa-siapa. Dan  Habib Ahmad lenyap bagaikan seperti ditelan Bumi.

Kabar kejadian tersebut akhirnya didengar oleh Amir Mekkah saat itu. Beliau akhirnya mengetahui bahwa Habib Ahmad bukanlah orang biasa. Amir Mekkah meminta maaf dan mengundang khusus Habib Ahmad bahkan menawarkan beliau untuk menjadi penduduk Mekkah. 

Akan tetapi Habib Ahmad menolak, dan beliau beralasan, setelah meminta izin kepada Sayyidah khadijah, ternyata beliau lebih ridha jika Habib Ahmad pulang dan berdakwah di kampung halamannya di Hadhramaut.

Sejak saat itu pula Beliau kemudian dikenal sebagai 'anak kesayangan" Sayyidah Khodijah, Qasidah-Qasidah karangan Beliau tak pernah sepi dari pujian untuk Ummul Mu’minin Khodijah. (Termasuk Qosidah kegemaran Mbah Mun, "Sa’duna Fiddunya tersebut). 

Pada tiap tahunnya, di bulan Muharram, Beliau selalu mengadakan acara Haul Sayyidah Khodijah yang lebih dikenal dengan acara "Ihda Asyariah". Sebelum bertolak ke Indonesia, biasanya Habib Umar selalu menyempatkan diri hadir di acara ini.

Habib Ahmad dikenal memiliki banyak santri yang berhasil menjadi ulama-ulama besar, dan salah satu yang paling kesohor adalah Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsy Shohibul Maulid. Habib Ahmad wafat dan dimakamkan di Guweireh Hadhramaut pada tahun 1304 H.

Berawal dari rasa cinta Beliau kepada Sayyidah Khadijah yang beliau tuangkan dalam bait-bait qasidah karangannya, maka sampai saat ini Beliau telah berhasil menginspirasi banyak orang (termasuk para kekasih Allah sekelas Abuya dan Mbah Mun) untuk memiliki ikatan dan rasa cinta khusus kepada Sayyidah Khadijah.

Bait-bait Qasidah beliau yang masih kita baca hingga saat ini adalah bukti bahwa kekuatan cinta adalah kekuatan sejati, yang tak kan pernah lekang oleh waktu dan tak pernah mengenal kata henti..

Berikut ini adalah teks dan terjemah Qasidah Saduna Fiddunya:


سعدنا في الدنيا * فوزنا في الأخرى

Kebahagiaan kami di Dunia
Keberuntungan kami di Akhirat

بخديجة الكبرى * وفاطمة الزهرا 
Dengan perantara Khodijah al Kubro
Dan Fathimah az Zahro

يا أهيل المعروف* والعطاء المألوف
Wahai pemilik kebaikan
Dan pemberian yang disukai

غارة للملهوف * إنكم به أدرى 
Berikanlah kepada orang yang berduka
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل المطلوب * والعطاء الموهوب
Wahai pemilik hal yang dicari
Dan pemberian yang diberikan

نفحة للمكروب * إنكم به أدرى 
Berikanlah kepada orang yang bersedih
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل الإحسان * والعطا والغفران
Wahai pemilik kemurahan hati
Pemberian, dan ampunan

عطفة للجيران * إنكم به أدرى 
Kasihanilah tetangga dekat
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل الإسعاد * والعطا والإرفاد
Wahai pemilik kebahagiaan,
Pemberian, dan pertolongan

غارة للإسعاد * إنكم به أدرى 
Berikanlah kepada pencari kebahagiaan
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل الإسعاف * والعطاء ذي هو واف
Wahai pemilik bantuan,
Dan pemberian yang mencukupi

أمنة للمختاف * إنكم به أدرى 
Berikanlah keamanan kepada orang yang takut
Sungguh kalian lebih mengerti

يا أهيل الجاهات * والمنح للفاقات
Wahai pemilik kemuliaan,
Pemberian bagi orang-orang miskin

والدرك للغارات * إنكم به أدرى 
Capaikanlah pemberian-pemberian tersebut
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهيل الهمات * يارجال العزمات
Wahai pemilik kekuatan,
Wahai wali-wali yang memiliki kesabaran

يارجال الحملات * إنكم بي أدرى .
Wahai wali-wali yang membawa (ilmu syariat)
Sungguh kalian lebih mengerti diriku

يا أهل بيت المختار * عاليين المقدار
Wahai keluarga Nabi yang terpilih
Yang tinggi-tinggi derajatnya

اشفعوا للمحتار * إنكم به أدرى 
Berikanlah syafaat kepada orang yang bingung
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

يا أهل بيت الهادي* قدوتي واسيادي
Wahai keluarga Nabi yang memberi petunjuk
Panutanku dan pemimpinku

أجزلوا لي زادي * إنكم بي أدرى 
Limpahkanlah bekal bagiku
Sungguh kalian lebih mengerti diriku

قدركم رافع عال * وعطاكم هطال
Derajat kalian tinggi sekali
Dan pemberian kalian mengalir terus menerus

وسناكم هيال * أرسلوا لي نهرا 
Kemuliaan kalian curahanku
Datangkanlah sungai untukku

أنتموا خير الناس * جودكم يشفي الباس
Kalian ialah sebaik-baiknya manusia
Kebaikan kalian bisa menyembuhkan sakit

اشفعوا للقساس * إنكـم به أدرى 
Berikanlah syafaat kepada tukang fitnah
Sungguh kalian lebih mengerti dirinya

بخديجة أمي * ذي تجلي همي
Perantara Khodijah, ibuku
Yang menghilangkan kesusahanku

اجزلي قسمي * إنك بي أدرى
Limpahkanlah bagianku
Sungguh engkau lebih mengerti diriku

وهتفي بالزهرا * ذي تعالت قدرا
Ku memanggil perantara (Fathimah) az Zahro
Yang luhur derajat beliau

وتجلت بدرا * إنها بي أدرى 
Yang menjelma rembulan
Sungguh beliau lebih mengerti diriku

وأبيها المختار * والمصاحب في الغار
Dan ayahnya, Nabi yang terpilih
Serta (Abu Bakar) orang yang menemani di gua

وعلي الكرار * إنهم بي أدرى 
Dan Ali al Karror,
Merekalah orang-orang yang lebih mengerti diriku

وأهل شعب المعلاه * وللمنى في علاه
Dan penduduk negri Ma’la
Serta Mina yang tinggi derajatnya

حي تلك المولاه * إنهم بي أدرى 
Hiduplah mereka, para pemimpin
Sungguh merekalah yang lebih mengerti diriku

وبحق السبطين * للنبي نور العين
Dan perantara dua cucu Nabi yang menjadi cahaya pelita

وبجاه العمين * إنهم بي أدرى
Dan dengan perantara pangkat dua paman Nabi
Sungguh merekalah yang lebih mengerti diriku

وبذات العلمين* عائشة نور العين
Dan dengan perantara pemilik dua ilmu (dunia & akhirat)
‘Aisyah cahayanya pelita

زوج خير الكونين * إنها بي أدرى 
Yang menjadi istri sebaik-baiknya manusia di dua alam (jin & manusia)
Sungguh beliau yang lebih mengerti diriku

وبقيه الأزواج * طيبات الآراج
Dan perantara semua istri Nabi
Wanita-wanita yang bagus dan wangi

مغنيات المحتاج * إنهن بي أدرى 
Yang memberi kecukupan bagi orang yang membutuhkan
Sungguh merekalah yang lebih mengerti diriku.

Lirik Sa’duna Fiddunya Teks Latin

Sa’duna fiddunyaa fauzunaa fil ukhroo
Bi Khodijatal Kubro wa Faathimah Az-zahro

Yaa uhailal ma’ruuf wal ‘athooil ma’luuf
‘aazata; lilmalhuuf innakum bii adroo

Sa’duna fiddunyaa fauzunaa fil ukhroo
Bi Khodijatal Kubro wa Faathimah Az-zahro

Yaa uhailal mathluub wal ‘athooil mauhuub
‘aazatal lilmakruub innakum bii adroo

Sa’duna fiddunyaa fauzunaa fil ukhroo
Bi Khodijatal Kubro wa Faathimah Az-zahro

Yaa uhailal jaahat wal manhi wal ghofaat
Waddarki walghoorot innakum bii adroo

Sa’duna fiddunyaa fauzunaa fil ukhroo
Bi Khodijatal Kubro wa Faathimah Az-zahro

Yaa uhailal hammaat yaa jamaalal hamlaat
Yaa rijaalal ‘azmaat innakum bii adroo

Berikut ini adalah video qasidah Sa'duna Fiddunya Karya Al-Habib Ahmad Bin Muhammad Al-Muhdhor tersebut. (credit to: Nazich Zain chanel)


Demikian ulasan terkait dengan Lirik Dan Terjemah Sa'duna Fiddunya Karya Al-Habib Ahmad Bin Muhammad Al-Muhdhor. Semoga bermanfaat dan berguna untuk Anda.

referensi: https://pesantren.id/

1 komentar untuk "Lirik Dan Terjemah Sa'duna Fiddunya Karya Al-Habib Ahmad Bin Muhammad Al-Muhdhor"

  1. Assalamualaikum min. Mau tanya.
    Yg karyanya habib Ahmad asli itu bil-ukhro/fil-ukhro? Lalu, teks nya itu terdapat dalam buku apa ya?
    Mohon jawabannya🙏
    Terimakasih

    BalasHapus